Advertisement
Wilayah DIY Tertinggi Ketiga Rawan Politisasi Isu SARA saat Pemilu 2024

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—DIY jadi provinsi ketiga paling atas yang tergolong rawan politisasi suku, agama, ras (SARA) secara nasional. Indeks kerawanan SARA saat Pemilu 2024 di Bumi Mataram ini menunjukkan 14,81 poin.
DIY masih di bawah DKI Jakarta yang berada di puncak kerawanan SARA pada Pemilu 2024 dengan skor 100 poin. Lalu di peringkat dua ada Maluku Utara dengan nilai kerawanan SARA saat Pemilu sebesar 77,16 poin.
Advertisement
Meskipun ada di peringkat tiga, Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) DIY tetap mengantisipasi kerawanan SARA tersebut. “Identifikasi kami lakukan untuk menangkalnya, prakiraan kami di DIY ini ada banyak latar belakang suku yang hidup di tengah masyarakat. Memang banyak pendatang dari berbagai daerah di Indonesia ke Jogja,” jelas Ketua Bawaslu DIY, Mohammad Najib, Jumat (13/10/2023).
Berbagai latar belakang penduduk Jogja yang juga banyak warga pindahan dari hampir seluruh Indonesia, jelas Najib, tidak sendirian memicu kerawanan SARA. “Faktor utama lainnya, penggunaan media sosial di DIY itu juga tinggi, di media sosial ini banyak ditemukan informasi-informasi yang provokatif terhadap isu SARA, ini menambah pemicu kerawanan Pemilu dalam isu SARA,” katanya.
BACA JUGA: Polsek Sewon Menyita Puluhan Botol Miras Oplosan
Najib menyebut kerawanan SARA pada Pemilu di DIY perlu ditangani secara khusus. “Dan jadi perhatian bersama, baik KPU hingga instansi terkait lainnya. Apalagi di Jogja ini banyak ormas kedaerahan juga, itu bisa digandeng agar dapat diantisipasi konflik berlatar SARA saat Pemilu 2024 itu,” ungkapnya.
Antisipasi konflik berlatar SARA di DIY saat Pemilu, lanjut Najib, juga dapat dilakukan dengan menggencarkan kampanye positif di media sosial. “Ini tugas bersama bagaimana mengkonter narasi-narasi SARA yang bisa menyebabkan konflik, tugas bersama ini perlu dikoordinasikan agar antisipasinya benar-benar maksimal,” katanya.
Terpenting lain untuk mengantisipasi kerawanan SARA pada Pemilu di DIY, menurut Najib, agar tidak memberikan ruang pada kandidat yang menggunakan politisasi sentimen tersebut.
"Karena sangat mungkin kerawanan dan gesekan ini dikapitalisasi oleh pihak tertentu untuk meraih kemenangan, sengaja memproduksi konflik, itu yang harus diantisipasi," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Penuhi Panggilan Penyidik Gabungan, Firli Dikawal Sejumlah Ajudan
Advertisement

Jelang Natal Saatnya Wisata Ziarah ke Goa Maria Tritis di Gunungkidul, Ini Rute dan Sejarahnya
Advertisement
Berita Populer
- Serahkan DIPA dan Buku Alokasi TKD 2024, Belanja Negara di DIY 2024 Naik 12,08 Persen
- Soal Video Ade Armando Senggol Keistimewaan DIY, GKR Hemas: Pasti Itu Pesanan, Tapi Yo Gak Popo
- Dishub Jogja Petakan Titik Parkir Liar Jelang Libur Akhir Tahun, Ini Salah Satunya
- Desentralisasi Pengelolaan Sampah, ORI DIY: Penutupan TPA Piyungan Tidak Sesuai Perda
- Pasar Murah di Alkid, Cabai Rp5 Ribu per Ons Habis Diserbu Warga
Advertisement
Advertisement