Advertisement
Disdikpora Bantul: Sekolah Penggerak Harus Dapat Jadi Rujukan

Advertisement
Harianjogja.com, BANTUL—Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Bantul mendorong sekolah penggerak menjadi rujukan bagi sekolah lain untuk meningkatkan kualitas pendidikan. Berdasarkan catatan Disdikpora Kabupaten Bantul saat ini telah ada 12 SMP, 28 SD, dan 43 TK yang merupakan sekolah penggerak di daerah tersebut.
Kepala Disdikpora Kabupaten Bantul, Isdarmoko menyambut baik atas banyaknya sekolah penggerak yang ada di Kabupaten Bantul. Menurutnya dalam peningkatan kualitas pendidikan, sekolah penggerak dapat berperan sebagai rujukan bagi sekolah lainnya untuk pengembangan hasil belajar peserta didik.
Advertisement
BACA JUGA : Kota Jogja Laksanakan Program Sekolah Penggerak di 2022
“Di Bantul ada banyak sekolah penggerak, ini [sekolah penggerak] harus ada komitmen dan konsistensi, sehingga nanti menjadi rujukan, sekarang belum nampak, kita punya potensi agar menjadikan sekolah penggerak menjadi hebat,” katanya di Ros In Hotel, Senin (16/10/2023).
Sekolah penggerak fokus pada pengembangan hasil belajar siswa secara holsitik dengan cakupan kompetensi literasi dan numerasi, dan karakter. Pembelajaran yang diterapkan dalam sekolah penggerak menggunakan profil pelajar pancasila untuk meningkatkan kemampuan dan karakter siswa.
“Sekolah penggerak [diharapkan] tidak hanya predikat tetapi juga [mendukung] kemajuan dan [menjadi] rujukan bagi sekolah lainnya,” katanya.
Dalam pelaksanaan sekolah penggerak di Bantul, masih diperlukan pendampingan dan peningkatan kapasitas bagai guru yang ada di sekolah tersebut. Para guru sekolah penggerak perlu dibekali dengan kemampuan untuk menghadirkan pembelajaran yang dapat mendorong pengembangan hasil pembelajaran peserta didik.
“Bagaimana gurunya [sekolah penggerak] aktif, inovatif dapat menggerakkan guru di sekolah lain,” katanya.
Dia berharap kurikulum yang diterapkan dalam sekolah penggerak dapat menjadi acuan bagi sekolah lainnya. Sekolah penggerak menerapkan pembelajaran berbasis proyek untuk mendukung pengembangan karakter sesuai dengan profil pelajar pancasila.
Isdarmoko pun berharap sekolah penggerak dapat berprestasi baik akademik maupun non akademis. Karena prestasi masih merupakan salah satu tolak ukur kualitas pendidikan pada suatu sekolah.
BACA JUGA : Guru Penggerak Jadi Kunci Implementasi Merdeka Belajar
“Sekolah kan punya tanggung jawab terhadap hasil, kualitas atau mutu pendidikannya. Itu ukurannya ya prestasi, sejauh mana sekolah itu berprestasi baik bidang akademik atau non akademik,” katanya.
Disdikpora Bantul telah memberikan pendampingan dan peningkatan kapasitas bagi kepala sekolah dan guru di sekolah penggerak untuk mendukung peningkatan kapasitas sumber daya manusia (SDM) di sekolah tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Polisi Tangkap Sejumlah Orang Mengaku Wartawan yang Memeras Warga
Advertisement
Tren Baru Libur Sekolah ke Jogja Mengarah ke Quality Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Operasi Patuh Progo di Jogja Segera Dimulai, Ini Sasaran Pelanggaran yang Ditindak
- Baru Diluncurkan, Koperasi Desa Merah Putih Sinduadi Dapat Ratusan Pesanan Sembako
- DIY Bakal Bentuk Sekber Penyelenggara Haji-Umroh, Upayakan Direct Flight dari Jogja ke Makkah
- Sasar 2 Terminal di Gunungkidul, Kegiatan Jumat Bersih Jangan Hanya Seremonial Semata
- Dibuka Mulai 14 Juli, Sekolah Rakyat SMA di Bantul Tampung 200 Siswa dari Keluarga Miskin Ekstrem
Advertisement
Advertisement