Direncanakan Terpusat, Pengelolaan Sampah Sumbu Filosofi Miliki Manajemen Terpadu
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Pengelolaan sampah di kawasan Sumbu Filosofis direncanakan Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) DIY dilakukan secara terpadu dan terpusat. Rencana tersebut sebagai tindak lanjut rencana peraturan daerah (Raperda) tentang Pengelolaan Sampah Mandiri yang tengah digodok.
Selain Raperda Pengelolaan Sampah Mandiri, rencana manajemen sampah kawasan Sumbu Filosofi juga didasarkan pada program Jogja Hijau milik DLHK DIY. “Kami melihat belum ada sistem pengelolaan terpadu dan sistematis di Sumbu Filosofis, sehingga ini perlu dilakukan. Rencananya akan dibuat master plan terlebih dahulu, tapi kami juga menunggu Balai Pengelolaan Kawasan Sumbu Filosofis [BPKSF] dan UPT Malioboro yang selama ini mengurusi kawasan ini,” kata Kepala DLHK DIY, Kuncoro Cahyo Aji, Selasa (24/10/2023).
Advertisement
Kuncoro menilai selama ini belum ada master plan dan pengelolaan sampah yang terpadu di kawasan Sumbu Filosofi. “BPKSF ini di bawah Disbud DIY yang fungsinya lebih ke sektor kebudayaan dan pelestariannya, sementara UPT Malioboro mengelola perekonomiannya, yang mengurus sampah ini perlu diadakan dengan sistem yang terintegrasi agar tidak menjadi ancaman,” ujar dia.
BACA JUGA: Sampah di Sepanjang Sumbu Filosofi Jogja Bakal Dikelola Mandiri
Mestinya pengelolaan sampah di kawasan Simbu Filosofi, menurut Kuncoro, dilakukan dengan sistematis dan mandiri. “Dalam Raperda kami yang akan segera dibawa ke DPRD DIY pengelolaan sampah di DIY ke depan berprinsip pada kemandirian dan mendekatkannya ke sumber, misalnya sumber sampah ini sektor pariwisata maka yang mengelola pelaku sektor itu, begitu juga sektor lain, misalnya sampah permukiman yang mengelola maka kelurahan,” ungkapnya.
Sementara program Jogja Hijau milik DLHK DIY, jelas Kuncoro, menekankan pada aspek pengelolaan sampah mandiri, konservasi air hujan, pemanfaatan energi terbarukan, dan ruang terbuka hijau. “Harapan kami dengan pengelolaan sampah tersistematis di kawasan SUmbu Filosofi ini juga dapat diintegrasikan dengan program Jogja Hijau,” tuturnya.
Integrasi tersebut akan mendukung berbagai program pengembangan Sumbu Filosofi, sambung Kuncoro, seperti rencana Dinas Perhubungan (Dishub) DIY yang akan menjadikan Malioboro zona emisi rendah. “Maka ini bisa didukung dan digabungkan dengan program Jogja Hijau dalam pemanfaatan energi terbarukannya, kami akan koordinasikan dengan Dishub DIY dan pihak-pihak lain,” jelanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- 2 ASN yang Dipecat karena Selingkuh Aktif Kembali, Bupati Gunungkidul Kecewa
- Bantul Berlakukan Status Siaga Banjir dan Longsor hingga 31 Desember 2024
- 150 Kader Adiwiyata SMP N 3 Banguntapan Dilantik, Siap Bergerak Lestarikan Lingkungan
- Polres Bantul Kerahkan 228 Personel untuk Mengamankan Masa Tenang Pilkada 2024
- Terlapor Tak Datang Klarifikasi, Penelusuran Dugaan Politik Uang di Pilkada Jogja Dihentikan
Advertisement
Advertisement