Advertisement

Promo November

Direncanakan Terpusat, Pengelolaan Sampah Sumbu Filosofi Miliki Manajemen Terpadu

Triyo Handoko
Selasa, 24 Oktober 2023 - 18:57 WIB
Arief Junianto
Direncanakan Terpusat, Pengelolaan Sampah Sumbu Filosofi Miliki Manajemen Terpadu Ilustrasi pengelolaan sampah - JIBI

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA—Pengelolaan sampah di kawasan Sumbu Filosofis direncanakan Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) DIY dilakukan secara terpadu dan terpusat. Rencana tersebut sebagai tindak lanjut rencana peraturan daerah (Raperda) tentang Pengelolaan Sampah Mandiri yang tengah digodok.

Selain Raperda Pengelolaan Sampah Mandiri, rencana manajemen sampah kawasan Sumbu Filosofi juga didasarkan pada program Jogja Hijau milik DLHK DIY. “Kami melihat belum ada sistem pengelolaan terpadu dan sistematis di Sumbu Filosofis, sehingga ini perlu dilakukan. Rencananya akan dibuat master plan terlebih dahulu, tapi kami juga menunggu Balai Pengelolaan Kawasan Sumbu Filosofis [BPKSF] dan UPT Malioboro yang selama ini mengurusi kawasan ini,” kata Kepala DLHK DIY, Kuncoro Cahyo Aji, Selasa (24/10/2023).

Advertisement

Kuncoro menilai selama ini belum ada master plan dan pengelolaan sampah yang terpadu di kawasan Sumbu Filosofi. “BPKSF ini di bawah Disbud DIY yang fungsinya lebih ke sektor kebudayaan dan pelestariannya, sementara UPT Malioboro mengelola perekonomiannya, yang mengurus sampah ini perlu diadakan dengan sistem yang terintegrasi agar tidak menjadi ancaman,” ujar dia.

BACA JUGA: Sampah di Sepanjang Sumbu Filosofi Jogja Bakal Dikelola Mandiri

Mestinya pengelolaan sampah di kawasan Simbu Filosofi, menurut Kuncoro, dilakukan dengan sistematis dan mandiri. “Dalam Raperda kami yang akan segera dibawa ke DPRD DIY pengelolaan sampah di DIY ke depan berprinsip pada kemandirian dan mendekatkannya ke sumber, misalnya sumber sampah ini sektor pariwisata maka yang mengelola pelaku sektor itu, begitu juga sektor lain, misalnya sampah permukiman yang mengelola maka kelurahan,” ungkapnya.

Sementara program Jogja Hijau milik DLHK DIY, jelas Kuncoro, menekankan pada aspek pengelolaan sampah mandiri, konservasi air hujan, pemanfaatan energi terbarukan, dan ruang terbuka hijau. “Harapan kami dengan pengelolaan sampah tersistematis di kawasan SUmbu Filosofi ini juga dapat diintegrasikan dengan program Jogja Hijau,” tuturnya.

Integrasi tersebut akan mendukung berbagai program pengembangan Sumbu Filosofi, sambung Kuncoro, seperti rencana Dinas Perhubungan (Dishub) DIY yang akan menjadikan Malioboro zona emisi rendah. “Maka ini bisa didukung dan digabungkan dengan program Jogja Hijau dalam pemanfaatan energi terbarukannya, kami akan koordinasikan dengan Dishub DIY dan pihak-pihak lain,” jelanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

KJRI Upayakan Pemulangan 7 Jenazah TKI dari Malaysia

News
| Senin, 25 November 2024, 07:37 WIB

Advertisement

alt

Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism

Wisata
| Selasa, 19 November 2024, 08:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement