Advertisement
Update Proyek Tol Jogja-Solo, Penggarapan Bore Pile Terus Ditambah
Suasana area proyek pembangunan tol Jogja-Solo seksi 2 paket 2.2B Trihanggo-Junction Sleman pada Rabu (2/8/2023). - Harian Jogja/Catur Dwi Janati
Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN—Selain mengebut tahap pelebaran jalan di Ring Road area Trihanggo, pembangunan Tol Solo-Jogja Seksi 2 Paket 2.2 di area Tirtoadi dan Tlogoadi juga terus digarap. Pengeboran konstruksi bore pile terus digalakkan hingga awal November ini.
Humas PT. Adhi Karya Pembangunan Tol Solo-Jogja Seksi 2 Paket 2.2, Agung Murhandjanto menerangkan penggarapan di area Tirtoadi dan Tlogoadi kini lebih banyak berproses pada penggarapan bore pile. Saat ini jumlah konstruksi bore pile yang telah dikerjakan telah bertambah. "Kami lebih banyak ke bore pile," kata Agung, Rabu (1/11/2033).
Advertisement
Setelah pengeboran bore pile perdana di awal Oktober lalu, kini jumlah titik penggarapan bore pile terus bertambah. "Progres terus, bore pile-nya terus, jalan terus," ujarnya.
Konstruksi dengan teknik bore pile dipilih dalam pembangunan pilar penyangga tol Solo-Jogja Seksi 2 Paket 2.2. Teknik ini berbeda dengan tiang pancang. Secara umum teknik tiang pancang dilakukan dengan cara menancapkan tiang pancang yang sudah jadi pada titik tertentu dengan bantuan hammer.
Sementara teknik bore pile dilakukan dengan cara mengebor tanah dengan kedalaman tertentu untuk selanjutnya dipasang tulangan besi lalu kemudian dicor. Pilar ini lah yang digunakan untuk menyangga jalan tol Solo-Jogja Seksi 2 Paket 2.2.
BACA JUGA: Izin Penetapan Lokasi Tol Jogja-YIA Sudah Diajukan
Hingga awal bulan ini, tercatat ada sekitar 20 titik bore pile yang telah digarap. "Masih kami lakukan itu. Sekitar 20-an lubang," ungkapnya.
Secara rinci Agung tidak mendetail jumlah pilar yang bakal dipasang dengan metode bore pile pada paket 2.2. Namun secara total setidaknya ada 800 lubang yang bakal dibor di seluruh paket 2.2.
Di sisi lain, pilar bore pile umumnya hanya dipasang pada struktur tol melayang di atas tanah. Sementara di Tirtoadi hingga Tlogoadi mayoritas struktur tol yang digunakan bersifat at grade atau menempel tanah.
Akan tetapi pada ruas Tirtoadi hingga Tlogoadi, ruas jalan tol melintasi sejumlah sungai hingga jalan. Hal ini membuat tol harus melompati objek tersebut dengan cara melayang. Karenanya struktur bore pile juga dipasang di area tersebut, di objek-objek yang dilangkahi. "At grade tapi kan kita melewati ada jalan lingkungan dan sebagainya. Kan kami di atasnya jalan itu nanti. Itu kan ada sungai [juga]," tegasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Serangan Drone Hantam Pasar di Sudan, 10 Tewas di Darfur Utara
Advertisement
Jepang Naikkan Biaya Visa dan Pajak Turis untuk Atasi Overtourism
Advertisement
Berita Populer
- Wisatawan Jogja Diimbau Parkir Resmi Hindari Tarif Nuthuk
- Kerja Sama Sampah Gunungkidul dengan Kota Jogja Terancam Batal
- Tak Kenal Usia, 31 Santri Lansia Ponpes Sabilun Najah Diwisuda
- Akses Jembatan Bambu, Wisata Srikeminut Bantul Dibuka Lagi
- IGD Tetap 24 Jam, Ini Jadwal Lengkap RSPS Bantul Saat Libur Nataru
Advertisement
Advertisement



