Advertisement

Viral Fenomena Langit Jogja Tampak Berlubang, Begini Penjelasan BMKG

Alfi Annissa Karin
Senin, 06 November 2023 - 08:17 WIB
Sunartono
Viral Fenomena Langit Jogja Tampak Berlubang, Begini Penjelasan BMKG Ilustrasi. - Solopos/Nicolous Irawan

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA—Fenomena langit berlubang atau 'bolong' menjadi viral di media sosial dan membuat heboh warganet di platform X (twitter). BMKG merilis citra radar satelit bahwa hal itu terkait dengan pergerakan awan hujan, Minggu (5/11/2023).

Pada citra radar cuaca tersebut, tampak awan hujan berwarna biru muda dan biru tua. Anehnya, awan hujan ini justru tampak seperti menjauhi wilayah DIY. Kumpulan awan hujan terlihat berlubang. Padahal awan ini terlihat jelas di wilayah sekitar DIY. Misalnya, di Purworejo atau Klaten.

Advertisement

BACA JUGA : Suhu Udara di DIY Masih Gerah? Ini Penjelasan BMKG

Kepala Kelompok Forcaster BMKG YIA, Romadi menuturkan sejatinya awan hujan terjadi juga di seluruh wilayah DIY. Namun, radar punya kemampuan yang terbatas. Tak bisa mendeteksi awan hujan secara tegak lurus, sehingga citra radar terlihat berlubang.

"Pola melingkar juga terjadi lantaran scanning radar yang memutar 360 derajat," kata Romadi melalui pesan singkat, Minggu (5/11/2023).

Romadi menyebut awan hujan yang tampak menjauhi wilayah DIY ini juga disebut dengan fenomena Bright Band Echo. Tertangkap oleh Radar Cuaca Baron yang terletak di wilayah Mlati, Sleman. Biasanya, Bright Band Echo terjadi jika ada butiran air atau awan di lapisan icing.

"Lalu, biasanya hujan tidak sampai ke bawah atau hanya hujan ringan saja," imbuhnya.

Dia menjelaskan, citra satelit menunjukkan adanya tutupan awan. Suhu puncak awan berkisar antara -48 hingga -69 derajat celcius di wilayah DIY. Tepatnya pada 4 November pukul 20.10. Kondisi ini menunjukkan saat itu wilayah DIY tertutup awan.

BACA JUGA : Dinkes Bantul Waspadai DBD di Awal Musim Hujan

"Sehingga mengindikasikan adanya potensi hujan di waktu tersebut," ujarnya.

Secara keseluruhan sebenarnya musim hujan terjadi pada awal November. Namun, di wilayah DIY musim penghujan diperkirakan baru terjadi pada pertengahan hingga akhir November.

"Terutama diawali di wilayah Sleman bagian utara," ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Kasus Covid-19 di Singapura Meningkat 2 Kali Lipat dalam Sepekan

News
| Minggu, 19 Mei 2024, 11:57 WIB

Advertisement

alt

Hotel Mewah di Istanbul Turki Ternyata Bekas Penjara yang Dibangun Seabad Lalu

Wisata
| Sabtu, 18 Mei 2024, 20:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement