Advertisement

Promo November

134 Kasus Kebakaran di Bantul Akibat Pembakaran Sampah

Stefani Yulindriani Ria S. R
Senin, 06 November 2023 - 15:47 WIB
Maya Herawati
134 Kasus Kebakaran di Bantul Akibat Pembakaran Sampah Pemadam Kebakaran - ilustrasi - Freepik

Advertisement

Harianjogja.com, BANTUL–Sejak Juni-awal November 2023, kejadian kebakaran di Kabupaten Bantul karena pembakaran sampah cukup tinggi. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bantul mencatat terjadi 276 kebakaran selama musim kemarau atau pada periode Juni 2023 hingga 6  November 2023. Dari jumlah tersebut 134 di antaranya terjadi karena pembakaran sampah.

“Untuk kejadian selama kemarau ini kelalaian dalam membakar sampah cukup banyak,” kata Kepala Bidang Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Damkarmat) BPBD Kabupaten Bantul, Irawan Kurnianto melalui telepon, Senin (5/11/2023).

Advertisement

Dia mengimbau agar masyarakat turut mengantisipasi terjadinya kejadian kebakaran. Untuk mengantisipasi kebakaran, menurut dia, pihaknya telah berupaya memberikan sosialisasi dan edukasi mengenai pencegahan kebakaran kepada masyarakat.

BACA JUGA: Bantul Tambah 6 Pasien Baru Sifilis di 2023, Ini Imbauan Dinkes

“Kami selalu menyampaikan kepada masyarakat melalui media sosial, saat sosialisasi pencegahan kebakaran dan komunikasi dengan relawan pemadam kebakaran (Redkar) dan Forum Pengurangan Resiko Bencana (FPRB),” ujarnya.

Saat ini telah ada 33 kalurahan yang memiliki Redkar dan 75 FPRB yang terbentuk. BPBD Kabupaten Bantul juga telah memberikan pembekalan teori dan keterampilan terkait teknik pemadaman kebakaran terhadap Redkar yang telah terbentuk. Beberapa keterampilan di antaranya praktik pemadaman api dengan menggunakan alat pemadam api ringan (APAR), penanganan kebakaran kompor dan tabung gas dengan menggunakan selimut atau kain basah.

Dia pun mengimbau agar masyarakat turut serta melakukan upaya pencegahan kebakaran. Dia mengimbau agar masyarakat menghindari pembukaan lahan dengan pembakaran pohon atau kayu yang telah lapuk, dan apabila memasak menggunakan kayu, diharapkan masyarakat memberikan jarak yang cukup terhadap benda yang mudah terbakar. Selain itu, jika masyarakat terpaksa membakar sampah, diharapkan tidak meninggalkan api pembakaran sebelum dipastikan api tersebut telah padam.

“Mari cegah kebakaran. [Harapannya] masyarakat saling menjaga lingkungan dan mengingatkan antarkeluarga maupun tetangga mengenai potensi kebakaran,” katanya.

 

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Terkait Pemulangan Mary Jane, Filipina Sebut Indonesia Tidak Minta Imbalan

News
| Jum'at, 22 November 2024, 16:17 WIB

Advertisement

alt

Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism

Wisata
| Selasa, 19 November 2024, 08:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement