Advertisement
Bantul Tambah 6 Pasien Baru Sifilis di 2023, Ini Imbauan Dinkes
Advertisement
Harianjogja.com, BANTUL–Kasus sifilis atau raja singa di Kabupaten Bantul dari Januari hingga Oktober 2023 cenderung tidak mengalami lonjakan, Meski demikian Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bantul tetap minta agar masyarakat mewaspadai penularannya.
Berdasarkan data Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bantul ada 6 pasien sifilis yang menjalani pengobatan selama Januari-Oktober 2023. Sementara ada 7 pasien sifilis yang menjalani pengobatan tahun 2022, dan ada 1 pasien sifilis yang menjalani pengobatan tahun 2021.
Advertisement
BACA JUGA : Pasien Sifilis di DIY Terus Melonjak, Terbanyak dari Kelompok Usia Ini
“Yang selama ini kasusnya tidak ada lonjakan, kemungkinan tetap ada, karena di Kabupaten Bantul mungkin ada beberapa tempat yang berpotensi menjadi sumber penularan penyakit seksual menular,” kata Kepala Dinkes Kabupaten Bantul, Agus Tri Widyantara melalui telepon, Senin (6/11/2023).
Sifilis merupakan Infeksi Menular Seksual (IMS) yang disebabkan karena bakteri Treponema pallidum. Penyakit ini diawali dengan adanya luka yang tidak nyeri, biasanya ada pada alat kelamin, rektum atau mulut. Kondisi ini dapat menyebar dari orang ke orang melalui kontak kulit atau selaput lendir luka.
“Ini ditularkan ketika ada hubungan seksual yang tidak aman, dengan berganti-ganti pasangan atau dengan PSK yang berpotensi terjadinya sifilis,” katanya.
Apabila penderita penyakit tersebut didiagnosis dengan cepat, maka penyakit tersebut dapat disembuhkan dengan pemberian antibiotik. Namun, apabila tanpa pengobatan, penyakit tersebut dapat merusak jantung, otak atau organ lain.
“Kami mengimbau masyarakat mewaspadai agar tidak terkena penyakit seksual menular,” katanya.
BACA JUGA : Separuh Pengidap Sifilis Jogja Tak Berobat, Ini Penyebabnya..
Menurut Agus, selama ini Dinkes Kabupaten Bantul telah melakukan edukasi kepada masyarakat mengenai penyebaran penyakit tersebut. Dia pun berharap melalui edukasi dan sosialisasi tersebut, masyarakat dapat mewaspadai penularan penyakit tersebut.
“Kita banyak melakukan edukasi mulai dari remaja terkait kesehatan reproduksi, kepada pasangan yang mau menikah, di puskesmas kita ada upaya bimbingan pra nikah, upaya sosialisasi kepada orang dengan risiko penyakit menular seksual juga kita lakukan selama ini,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Program Makan Siang Gratis Diharapkan Tidak Semua Dibiayai APBN
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Kemenag Jogja Berangkatkan 393 Calon Jamaah Haji, Usia Tertua 89 Tahun Termuda 20 Tahun
- Cuaca Jogja Panas Terik, Dinkes Ingatkan Masyarakat Antisipasi Heat Stroke
- Long Weekend, Saatnya Liburan! Ini Dia Rekomendasi Tempat-Tempat Wisata Seru di Jogja
- Liburan Usai, Berikut Jadwal KRL Jogja Solo Per Senin 13 Mei 2024, dari Stasiun Tugu
- Jadwal KRL Solo Jogja Awal Pekan Ini 13 Mei 2024, Berangkat dari Stasiun Palur
Advertisement
Advertisement