Advertisement
Pasien Sifilis di DIY Terus Melonjak, Terbanyak dari Kelompok Usia Ini
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Dinas Kesehatan (Dinkes) DIY menyebut kasus penyakit rajasinga atau sifilis di DIY terus meningkat dari tahun ke tahun.
Alasan meningkatnya kasus sifilis ini diklaim karena perilaku seks yang berisiko. Data Dinkes DIY menyebut kelompok yang paling banyak mengidap sifilis adalah lelaki seks lelaki (LSL).
Advertisement
Pada 2020 pengidap sifilis dari LSL sebanyak 15%, lalu meningkat jadi 34% pada 2021, meningkat lagi jadi 44% pada 2022. Data kasus sifilis di DIY sendiri tercatat pada 2020 ada 67, lalu 2021 meningkat jadi 141, meningkat lagi jadi 333 kasus pada 2022. Sedangkan per April 2023 sudah ada 89 kasus.
Selain kelompok LSL, data Dinkes DIY juga menyebut kelompok waria, pasangan suami-istri, dan pelanggan pekerja seks juga mendominasi pengidap sifilis.
“Kasus sifilis lebih banyak terjadi pada laki-laki dibanding perempuan. Berdasarkan golongan umur, paling banyak terjadi pada usia 25-49 tahun. Dilihat dari faktor risikonya dari 2020–2021 terjadi peningkatan pada kelompok LSL,” kata Kepala Bidang Pengendalian Penyakit Dinkes DIY, Setyarini Hestu Lestari, Kamis (18/5/2023).
BACA JUGA: Kasus Sifilis Raja Singa di DIY Naik 2 Kali Lipat Setiap Tahun, Ini Datanya..
Dinkes DIY, jelas Rini, belum dapat memastikan secara pasti faktor utama peningkatan sifilis di wilayahnya. “. Tapi mungkin ada beberapa faktor secara umum yang dapat meningkatkan kasus suatu penyakit. Kalau dilihat dari grafik di atas dimana pada populasi LSL mengalami kenaikan kasus, maka ada kemungkinan peningkatan perilaku seksual berisiko,” terangnya.
Kelompok umur pengidap sifilis paling banyak, jelas Rini, adalah 25-49 tahun di mana pada 2022 mereka menyumbang 212 kasus, lalu pada 2021 kelompok umur 25-49 yang mengidap sifilis sebanyak 80 kasus, pada 2020 ada 43 kasus di kelompok umur tersebut. “Kelompok umur kedua teratas yang menyumbang jumlah kasus adalah 20-24 tahun, pada 2022 mereka ada 74 kasus, lalu 2021 ada 43 kasus,” rincinya.
Sedangkan wilayah paling banyak ditemukan kasus sifilis di DIY adalah Kota Jogja, Sleman, dan Bantul. Kota Jogja jadi yang paling banyak dimana pada 2022 ada 185 kasus di sana, lalu 2021 ada 67 kasus.
Kemudian, Sleman ada di posisi kedua paling banyak dimana pada 2022 ada 97 kasus, lalu 2021 ada 66 kasus. Bantul menempati posisi ketiga dimana pada 2022 terdapat 48 kasus, sedangkan 2021 hanya dua kasus.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Patahan Pemicu Gempa Membentang dari Jawa Tengah hingga Jawa Timur, BRIN: Di Dekat Kota-Kota Besar
Advertisement
Mengenal Pendopo Agung Kedhaton Ambarrukmo, Kediaman Sultan Hamengku Buwono VII
Advertisement
Berita Populer
- Rentetan Gempa Bawean Terus Menurun, BMKG Catat Gempa Susulan Mencapai 333 Kali
- BRI Bagikan Paket Sembako dan Santunan bagi Anak Yatim di Jogja
- Polda DIY Siapkan Antisipasi Lalu Lintas Selama Libur Lebaran 2024
- Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Jogja, Kamis 28 Maret 2024
- Jadwal KRL Jogja Solo Kamis 28 Maret 2024, Berangkat dari Stasiun Tugu dan Lempuyangan
Advertisement
Advertisement