Program Desentralisasi Sampah, 10 Kalurahan Jadi Percontohan
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Pemda DIY menjadikan 13 Tempat Pengolahan Sampah Reduce-Reuse-Recycle (TPS3R) yang tersebar di 10 kalurahan di Bantul dan Sleman sebagai proyek percontohan program desentralisasi sampah yang akan dimulai tahun depan.
Lewat program ini ke depan sampah harus selesai di tingkat kalurahan dan akan diperluas ke sejumlah daerah lain.
Advertisement
Staf Ahli Gubernur DIY Bidang Ekonomi dan Pembangunan Kuncoro Cahyo Aji menjelaskan, fokus desentralisasi sampah nantinya akan dimulai di tingkat kalurahan. Sementara waktu Sleman dan Bantul akan jadi perintis sementara Kota Jogja dan Kulonprogo masih dikoordinasikan pembentukan pengelolaan sampahnya berikut Kabupaten Gunungkidul.
"Memang kami akan mulai dari desa di mana TPS3R-nya sudah berjalan, tinggal nanti mengembangkan sebesar apa kapasitasnya," kata Kuncoro, Rabu (8/11/2023).
Kuncoro menyebut, nantinya kapasitas pengolahan sampah di tiap proyek percontohan itu disesuaikan dengan rekomendasi dari Bappenas yakni dengan mengacu pada produksi sampah orang dewasa di masing-masing kalurahan. Pengolahan sampah di TPS3R itu akan dipilah, sampah organik bisa dijadikan kompos atau untuk budi daya maggot, sementara anorganik dijual.
"Ada rumusnya untuk kapasitas TPS3R. Jumlah penduduk kali konstanta di Bappenas, kalau desa kan harusnya 0,5. Namun Sleman kami buat 0,7 dan Bantul 0,6," katanya.
BACA JUGA: Libur Akhir Tahun, Keamanan Wahana Wisata Berisiko Tinggi di DIY Bakal Dicek
Untuk Kota Jogja nantinya pengolahan sampah akan difokuskan di TPS3R Nitikan yang dalam waktu dekat akan segera dihadirkan peralatan baru. "Kota kan nanti akan mengandalkan di Nitikan, itu kan masih kurang alatnya. Kemudian depo yang besar dan jauh dari pemukiman penduduk juenggak akan dioptimalkan," jelasnya.
Menurutnya dengan diberlakukan desentralisasi sampah ke depan TPA Piyungan akan dijadikan ruang terbuka hijau. Sampah di zona lama yang sudah penuh dan sudah dikeraskan tinggal dilakukan program penghijauan. Sementara di zona transisi 1 dan 2 nantinya akan dikeringkan untuk kemudian dibakar.
"Sampah yang di zona transisi 1 dan 2 akan diolah, kemungkinan diolahnya dengan dikeringkan dan dibakar. Kami juenggak baru mau melobi pabrik yang pakai bahan bakar kayu, sehingenggak ini nanti perlu ada penelitian apakah kalornya masuk nggak dari hasil sampah yang dipadatkan itu," jelasnya.
Sekda DIY Beny Suharsono menyatakan target desentralisasi sampah di Kabupaten/Kota tetap digulirkan pada awal 2204 nanti. Meskipun setiap wilayah punya program masing-masing soal pengolahan sampah, tetapi pihaknya ingin agar semuanya berjalan beriringan. Pemda DIY ke depan akan berperan sebagai fasilitator dan koordinator antar wilayah guna mewujudkan pengelolaan sampah yang optimal.
"Proses belajarnya ya sama-sama ke depannya dan harus ada pemilahan dari tingkat yang paling bawah, karena kan lumayan misalnya 30 persen nonorganik sudah bisa jadi nilai ekonomi," jelasnya.
Beny menambahkan koordinasi dengan kabupaten/kota soal program desentralisasi sampah akan terus dilakukan mengingat waktu yang tersedia hanya tinggal beberapa bulan lagi. Semua pihak, kata dia harus bergerak cepat untuk menuntaskan masalah sampah yang sudah lama berlarut-larut dan pihaknya mendorong agar aksi nyata segera dilakukan mulai dari yang paling kecil.
"Memang harus segera dieksekusi [program desentralisasi sampah], kami enggak bisa diskusi terus harus ada aksi nyata, dimulai dari yang kecil. Logikanya harus dibalik, aksi pemkot dan pemda yang harus ada karena upaya pemilahan dari masyarakat itu memang butuh waktu. Saya enggak akan salahkan masyarakat soal pemilahan, kami yang harus segera bertindak," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Para Calon Kepala Daerah Diingatkan Tidak Berkampanye Saat Masa Tenang
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Jelang Pilkada 2024, Dinas Kominfo Gunungkidul Tambah Bandwidth Internet di 144 Kalurahan
- Angka Kemiskinan Sleman Turun Tipis Tahun 2024
- Perluasan RSUD Panembahan Senopati Bantul Tinggal Menunggu Izin Gubernur
- Gunungkidul City Run & Walk 2024: Olahraga, Pariwisata, dan Kebanggaan Daerah
- Resmi Diluncurkan, 2 Bus Listrik Baru Trans Jogja Bertahan hingga 300 Km Sekali Isi Daya
Advertisement
Advertisement