Konsumsi Ikan Masyarakat Bantul Masih Rendah
Advertisement
Harianjogja.com, BANTUL—Tingkat konsumsi ikan oleh masyarakat Bantul dinilai masih rendah, jauh di bawah target nasional dan kurang sedikit dari target DIY. Padahal, konsumsi ikan menjadi salah satu strategi dalam penurunan stunting.
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Bantul Istriyani, menjelaskan anak stunting disebabkan kurangnya protein hewani, bukan nabati. “Dibutuhkakn protein hewani bagi anak-anak baduta [bawah dua tahun] dan balita [bawah lima tahun], salah satunya di-support dari ikan. Maka posisi ikan sangat strategis dalam penurunan stunting,” ujarnya beberapa waktu lalu.
Advertisement
BACA JUGA : Punya Wahana Baru Kehidupan Bawah Laut, Taman Pintar Edukasikan Pentingnya Makan Ikan
Ia melihat budaya makan ikan di Bantul masih rendah. Berdasarkan data, tingkat konsumsi ikan di Bantul masih di angka 31 kg per kapita per tahun. Angka ini masih separo dari target nasional, yakni 60 kg per kapita per tahun. Sedangkan target DIY yakni 30 kg per kapita per tahun.
Untuk meningkatkan konsumsi ikan, maka ia menggencarkan program Gemar Makan Ikan. Pertama, melalui sosialisasi di berbagai forum yang melibatkan seluruh lapisan masyarakat, terutama ibu rumah tangga. “Ibu itu pahlawan pangan dalam keluarga. Anak jadi suka makan ini-itu karena perilaku ibunya sejak awal,” katanya.
Ia juga telah menyampaikan kepada dukuh-dukuh untuk mengimbau kepada warga agar ketika menggelar hajat atau kegiatan serupa agar memakai ikan sebagai ganti ayam. “Biasanya pakai ayam potong separo, besok pakai ayam potong kecil, yang dibesarkan ikannya,” ungkapnya.
Konsumsi ikan menurutnya juga tidak perlu mahal, karena banyak jenis ikan yang harganya lebih murah dibanding daging ayam. “Lele sekilo Rp25.000, ayam sekilo Rp34.000. Nila Rp35.000 sekilo. Ga perlu ikan laut, Ikan-ikan yang murah saja,” kata dia.
Di lingkungan Pemkab Bantul, program ini juga menyasar para Aparatur Sipil negara (ASN), dengan menginstruksikan penggunaan ikan ketika rapat di hari senin. “Sudah ada SE [surat edaran] 2022, itu untuk mengkonsumsi makan ikan,” katanya.
BACA JUGA : Serunya Lomba Kreasi Masak Ikan Nusantara di Harian Jogja
Tahun depan, ia merencanakan sosialisasi Gemar Makan Ikan ini juga mulai masuk ke sekolah-sekolah, terutama SD. “Supaya kalau anak sekolah sudah senang ikan, di rumah dia akan minta ke ibunya. Terutama anak SD, karena biasanya manut banget sama gurunya,” paparnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Program WASH Permudah Akses Air Warga Giricahyo
- Jadwal SIM Keliling Gunungkidul Jumat 22 November 2024
- Jadwal SIM Keliling Ditlantas Polda DIY Hari Jumat 22 November 2024: Di Kantor Kelurahan Godean
- Jadwal Terbaru Kereta Bandara YIA dari Stasiun Tugu Jumat 22 November 2024, Harga Tiket Rp20 Ribu
- Jadwal dan Tarif Tiket Bus Damri Titik Nol Malioboro Jogja ke Pantai Baron Gunungkidul Jumat 22 November 2024
Advertisement
Advertisement