Advertisement
Masuki Musim Pancaroba, Dinkes Bantul Minta Warga Waspadai 2 Penyakit Ini

Advertisement
Harianjogja.com, BANTUL—Dinkes Bantul mengimbau agar masyarakat mewaspadai beberapa penyakit yang berpotensi terjadi saat memasuki pancaroba.
Kepala Dinkes Bantul, Agus Tri Widyantara menyampaikan beberapa penyakit yang perlu diwaspadai masyarakat antara lain penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD). Menurut dia, penyakit DBD berpotensi mengalami peningkatan selama musim hujan. “Seperti tahun-tahun sebelumnya, DBD masih mungkin terjadi saat musim hujan,” ujarnya melalui telepon, Kamis (16/11/2023).
Advertisement
Menurutnya, adanya genangan air saat musim penghujan berpotensi menjadi tempat perkembangbiakan nyamuk Aedes aegypti yang menjadi vektor penularan DBD.
Karena itu, dia mengimbau agar masyarakat mengantisipasi penyebaran kasus DBD dengan menerapkan gerakan Pembersihan Sarang Nyamuk (PSN) dengan menguras, menutup, dan mengubur barang bekas yang berpotensi menjadi tempat perkembangbiakan nyamuk.
Selain itu, menurut Agus penyakit gangguan pencernaan yang disebabkan virus atau bakteri juga berpotensi terjadi selama musim penghujan. Beberapa penyakit gangguan pencernaan yang berpotensi terjadi selama musim penghujan yaitu diare, muntaber dan tipes.
“Penyakit gangguan pencernaan terjadi karena [saat musim penghujan] banyak tempat terdapat sampah basah yang menjadi tempat perindukan lalat, dan sanitasi lingkungan yang kurang baik dapat menyebabkan gangguan pencernaan,” katanya.
BACA JUGA: Musim Kemarau Dinkes Bantul Ingatkan Mewaspadai Penyakit Saluran Pernapasan
Selain itu, menurut dia, masyarakat juga perlu mewaspadai penyakit leptospirosis yang disebabkan infeksi bakteri Leptospira interrogans. “Pada musim hujan air yang menggenang bisa tercemar air kencing tikus yang bisa menyebabkan terjadinya leptospirosis,” ujarnya.
Untuk menghindari berbagai penyakit tersebut, Agus berharap masyarakat tidak menimbun sampah di sembarang tempat yang didapat menjadi tempat perindukan kuman dan bakteri.
“Masyarakat jangan buang sampah sembarangan, kalau sampah mungkin bisa dikelola, dipilah dulu di rumah yang organik dan non organik, Kalau nanti harus dibuang jangan dibuang disungai dan di pinggir jalan,” ujar dia.
Dia pun meminta agar masyarakat makan makanan dengan gizi seimbang, sehingga daya tahan tubuhnya dapat terjaga. "Masyarakat dapat juga mengkonsumsi multivitamin untuk menjaga daya tahan tubuhnya," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Ramai-ramai Kementerian Lembaga Minta Tambah Anggaran: Kemenperin Ajukan Rp3,9 Triliun untuk Biaya Program
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Kasus Mas-mas Pelayaran: Polisi Tegaskan Driver Ojol Pengantar Makanan Hanya Telat 5 Menit
- Kalurahan Tegalpanggung Jogja Kelola Sampah Organik dengan Biopori
- Rental Motor di Sleman Kebanjiran Order Saat Libur Panjang
- Tempat Relokasi Parkir ABA, Jukir Sebut Libur Sekolah Tak Berdampak Signifikan
- Budi Daya Kedelai Hitam di Gunungkidul Mencapai 68 Hektare
Advertisement
Advertisement