Advertisement

Dinsos Bantul Sebut 24 Ribu Warga Miskin Ekstrem Telah Terdata

Stefani Yulindriani Ria S. R
Kamis, 16 November 2023 - 22:27 WIB
Maya Herawati
Dinsos Bantul Sebut 24 Ribu Warga Miskin Ekstrem Telah Terdata Kemiskinan - ilustrasi - Freepik

Advertisement

 Harianjogja.com, BANTUL–Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Bantul memastikan seluruh warga miskin ekstrem di Kabupaten Bantul telah terdata dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS). Dengan begitu, seluruh warga miskin ekstrem pun telah mendapat bantuan sosial (bansos) dari Pemerintah Pusat dan daerah.

Berdasarkan data Dinsos Kabupaten Bantul pada Januari 2023 ada 24.594 jiwa warga miskin ekstrem di Kabupaten Bantul. Awal tahun 2023, ada sekitar 23.300 jiwa yang telah terdaftar di DTKS. Saat ini seluruh Kepala Dinsos Kabupaten Bantul, Gunawan Budi Santoso memastikan seluruh warga miskin ekstrem telah terdata di DTKS.

Advertisement

“Saat ini semua [warga miskin ekstrem] sudah masuk DTKS. Untuk penanganan kemiskinan, ketika itu bersinergi dengan program pemerintah pusat, maka semua harus masuk DTKS. Kalau memang miskin dan belum masuk DTKS, ya kita usulkan ke DTKS,” kata Kepala Dinsos Kabupaten Bantul, Gunawan Budi Santoso, Kamis (16/11/2023).

DTKS merupakan data induk yang berisi data pemerlu pelayanan kesejahteraan sosial, penerima bantuan dan pemberdayaan sosial serta potensi dan sumber kesejahteraan sosial. DTKS dijadikan data acuan dalam program penangan warga miskin dan penyelenggaraan kesejahteraan sosial. Dengan telah terdatanya warga miskin ekstrem di Kabupaten Bantul pada DTKS, maka mereka akan menjadi sasaran bagi program penangan warga miskin.

BACA JUGA: Ribut Soal Nyamuk dengan Wolbachia, Ini Pernyataan Kementerian Kesehatan

Gunawan menuturkan saat ini hampir seluruh warga miskin ekstrem telah menerima Program Keluarga Harapan (PKH). Dalam program tersebut, warga diberikan bantuan berupa uang tunai. Sementara beberapa warga miskin ekstrem lainnya mendapatkan Bantuan Pemerintah Non Tunai (BPNT) berupa bantuan sembako atau yang saat ini dicarikan dalam bentuk uang tunai.

Sementara menurut Gunawan sebagian besar warga miskin ekstrem merupakan lansia. Meski begitu, Gunawan tidak menyampaikan jumlah pasti persentase warga lansia miskin.  “Banyak lansia [warga miskin ekstrem],” ujarnya.

Karena itu, menurut Gunawan, Pemkab Bantul fokus untuk memberikan layanan kepada lansia yang merupakan warga miskin ekstrem. Beberapa program yang dilakukan antara lain melalui jaminan kesehatan, dan pemberian makanan bergizi dalam program Boga Sehat.

“Program jaminan kesehatan ini tidak bisa ditawar. Karena lansia selalu berhubungan dengan pelayanan kesehatan. Harapan kami dengan jaminan kesehatan ini, layanan kesehatan bagi warga lansia dapat diakses secara gratis,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Jokowi Sebut Ada 29 Perusahaan Singapura Berinvestasi di IKN

News
| Senin, 29 April 2024, 13:47 WIB

Advertisement

alt

Komitmen Bersama Menjaga dan Merawat Warisan Budaya Dunia

Wisata
| Kamis, 25 April 2024, 22:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement