Sampah Sisa Makanan Capai 20 Persen, Warga DIY Diajak Cegah Boros Pangan
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Sebuah kampanye perubahan perilaku masyarakat terkait boros pangan (food waste) melalui Inisiatif Consumindful: Makan Bijak, Tanpa Sisa terus digelorakan. Program yang digulirkan sejaka April 2023 ini diharapkan bisa memotivasi warga DIY untuk lebih bijak dalam mengonsumsi makanan agar tidak terbuang sia-sia.
Mengingat data sisa makanan di DIY capai 20% dari total keseluruhan sampah di DIY. Hal itu terungkap dalam workshop Consumindful: Makan Bijak, Tanpa Sisa yang digelar di Jogja, Kamis (16/11/2023). Sekda DIY Beny Suharsono mengapresiasi kampanye perubahan perilaku tersebut. Pemda DIY sebenarnya sudah lama melakukan upaya cegah boros pangan melalui edaran di lingkungan perkantoran. Hal itu tidak lepas dari tingginya sampah sisa makanan yang terbuang sia-sia di DIY yang nyaris mencapai 20% dari total sampah.
Advertisement
BACA JUGA : Bersiap Hadapi Hujan, Sampah di Jalanan Jogja Akan Segera Diangkut
“Sampah di DIY itu anorganik 40 persen, kemudian organik 60 persen. Nah dari 60 persen sampah organik itu di dalamnya ada 20 persen sampah yang berasal dari sisa makanan, tidak hanya dari rumah tangga tetapi kafe, hotel, restoran termasuk perkantoran,” kata Beny di sela-sela menghadiri workshop.
Adapun Inisiatif Consumindful diinisiasi Indonesia Business Council for Sustainable Development (IBCSD) bersama WRAP dan GRASP 2030, dengan dukungan Kedutaan Besar Denmark di Indonesia, sebagai upaya kontribusi dalam mengurangi kehilangan dan boros pangan. Direktur Eksekutif IBCSD Indah Budiani strategi kampanye Consumindful lebih fokus mengajak konsumen untuk mencegah pemborosan pangan dari skala rumah tangga. Ia mendorong berbagai elemen masyarakat di DIY untuk turut mengkampanyekan gerakan ini sejalan dengan tingginya sampah sisa makanan.
Kampanye inisiatif Consumindful ini digulirkan untuk meningkatkan partisipasi konsumen dalam mencegah pemborosan pangan. Ia berharap pesan itu sampai ke khalayak yang lebih luas untuk lebih bijak dalam mengonsumsi dan tidak menyisakan makanan. “Bicara tentang budaya, maka kita bicara tentang perubahan perilaku yang menjadi ruh dari Consumindful. Maka kami mendorong keputusan untuk mengubah perilaku ini didasari atas kesadaran bersama,” ujarnya.
Minister Counsellor for Food and Agriculture Kedutaan Besar Indonesia Business Council for Sustainable Development (IBCSD) Hanne Larsen menyatakan Denmark mendukung Indonesia untuk mengatasi isu boros pangan karena memiliki misi yang sama untuk mencapai ekonomi sirkular. “Kami mengajak generasi untuk membawa perubahan pada isu lingkungan seperti ini agar kita makan secara bijak dan tidak ada sisa,” katanya.
BACA JUGA : Baru Terserap 70%, DPRD Minta Pemkot Jogja Fokus Tangani Sampah
Analis Ketahanan Pangan, Badan Pangan Nasional Febrina Cholida menyatakan berdasarkan data sisa makanan di Indonesia mencapai 48 juta ton per tahun atau setara dengan 115-184 per kapita per tahun. Jika dikelola dengan baik potensi tersebut dapat memberi makan antara 61 juta sampai 135 juta penduduk Indonesia.
“Kerugian ekonomi akibat boros pangan ini diperkirakan antara Rp213 triliun hingga Rp551 triliun dan dampaknya terhadap lingkungan 7,29 persen emisi gas rumah kaca,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Supriyani, Guru Honorer yang Dituduh Memukul Anak Polisi Divonis Bebas
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Bawaslu Sleman Gelar Apel Siaga Jelang Masa Tenang dan Pemungutan Suara Pilkada
- Pilkada Kulonprogo, 8 TPS Rentan Intimidasi, 61 Terkendala Internet
- Indonesia Menuju Ibu Kota Budaya Dunia
- Awasi Pilkada, Jaringan Demokrasi Indonesia Gandeng Mahasiswa UAD
- Bawaslu Jogja Petakan Kerawanan TPS Saat Pilkada
Advertisement
Advertisement