Pemda DIY Gelar Kelana Humas, Branding Sumbu Filosofi Lewat Lensa Kreatif Generasi Muda
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA – Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) berupaya mempromosikan Sumbu Filosofi Jogja sebagai warisan dunia melalui program “Kelana Humas Nguri-uri Keistimewaan Jogja” yang berlangsung sejak Oktober hingga Desember 2024.
Puncak acara yang akan digelar pada 13 Desember mendatang ini menyajikan beragam kegiatan menarik, mulai dari kompetisi foto dan video, anugerah karya, hingga talkshow. Tujuan utama dari program ini adalah untuk memperkenalkan Sumbu Filosofi Jogja kepada masyarakat luas, khususnya generasi milenial dan Gen Z, serta melibatkan para praktisi humas di seluruh Indonesia dalam upaya pelestarian nilai budaya.
Advertisement
“Kami ingin Sumbu Filosofi Jogja semakin dikenal dan dihargai oleh masyarakat dunia. Melalui kompetisi karya kreatif di media sosial, kami berharap dapat menarik minat generasi muda untuk lebih mengenal dan mencintai warisan budaya leluhur kita," kata Kepala Biro Umum, Humas dan Protokol Pemda DIY, Teguh Suhada, Senin (25/11/2024).
Kompetisi foto dan video yang menjadi bagian dari program ini telah berhasil menarik minat lebih dari 165 peserta dari berbagai kalangan, mulai dari mahasiswa hingga profesional. Peserta diajak untuk mengabadikan keindahan dan makna Sumbu Filosofi Jogja melalui lensa kamera mereka.
“Kami sangat antusias dengan antusiasme peserta yang begitu tinggi,” ungkap CEO PR Indonesia, Asmono Wikan.
BACA JUGA: Progres Pembangunan Jogja Planning Gallery, Pemda Sebut Masih Lakukan Kajian HIA
Ia menyebitkan, Ini menunjukkan bahwa generasi muda dan para praktisi humas memiliki kepedulian yang besar terhadap pelestarian budaya.
Adapun objek lomba difokuskan pada kawasan Sumbu Filosofi Jogja, mulai dari Panggung Krapyak hingga Tugu Pal Putih. Hal ini diharapkan dapat mendorong peserta untuk lebih mendalami sejarah dan makna dari setiap titik yang ada di sepanjang sumbu tersebut.
Dengan adanya program Kelana Humas Nguri-uri Keistimewaan Jogja, diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya melestarikan warisan budaya. Selain itu, program ini juga diharapkan dapat memperkuat ekosistem humas di Indonesia, serta memperkuat branding Sumbu Filosofi Jogja sebagai destinasi wisata budaya yang menarik.
“Kami berharap melalui program ini, Sumbu Filosofi Jogja dapat semakin dikenal di kancah internasional. Kami juga berharap generasi muda dapat menjadi agen perubahan dalam pelestarian budaya," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Supriyani, Guru Honorer yang Dituduh Memukul Anak Polisi Divonis Bebas
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Pemkot jogja Optimalkan Lahan Sempit untuk Genjot Produksi Ikan Lele
- Pilkada 2024, Dua TPS di Gunungkidul Berada di Kawasan Rawan Bencana
- Srawung Kali Jadi Wujud Kepedulian Mahasiswa pada Kondisi Darurat Sampah
- Bawaslu Sleman Gelar Apel Siaga Jelang Masa Tenang dan Pemungutan Suara Pilkada
- Pilkada Kulonprogo, 8 TPS Rentan Intimidasi, 61 Terkendala Internet
Advertisement
Advertisement