Advertisement

Promo November

Produksi Ikan Budidaya di Kulonprogo Belum Mencapai Target

Andreas Yuda Pramono
Minggu, 19 November 2023 - 09:17 WIB
Abdul Hamied Razak
Produksi Ikan Budidaya di Kulonprogo Belum Mencapai Target Hasil tangkapan ikan - Ilustrasi - Antara

Advertisement

Harianjogja.com, KULONPROGO—Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kabupaten Kulonprogo mencatat produksi perikanan budidaya selama tahun 2023 mencapai 12.715 ton. Angka tersebut masih belum mencapai target. Kendati begitu, DKP optimis target 16.763 ton ikan budidaya sampai penghujung tahun tercapai.

Analis Akuakultur Ahli Muda Bidang Perikanan Budidaya DKP Kulonprogo, Ade Saepudin, mengatakan target produksi ikan budidaya tahun 2023 mencapai 16.763 ton. Sementara realisasi sampai bulan September mencapai 12.715 ton.

Advertisement

"Rekap produksi ikan kami lakukan per tiga bulan. Triwulan keempat masih belum ada angkanya. Jadi baru sampai bulan September lalu sebesar 12.715.214 kilogram [12.715 ton]," kata Ade dihubungi, Sabtu (18/11/2023).

BACA JUGA: Dalam Jumat Curhat, Kapolda DIY Ingatkan Masyarakat Waspadai Penipuan Online

Ade menambahkan terdapat beberapa jenis ikan yang dibudidayakan di Kulonprogo yaitu lele, gurami, nila, patin, dan udang vaname. Khusus realisasi produksi lele sampai triwulan ketiga tahun 2023 mencapai 9.900.633 kg, lalu gurami 383.736 kg, nila 285.278 kg, patin 100 kg, dan udang vaname 2.145.467 kg.

"Kalau melihat tren capaian target kami yakin tercapai. Rata-rata sejak tahun 2021 target selalu tercapai, malah sedikit di atas target," katanya.

Dengan target yang selalu tercapai, DKP Kulonprogo lantas menaikkan target produksi ikan budidaya tahun 2024 mencapai 16.805 ton atau ada kenaikan 42 ton. Dalam mendongkrak produksi ikan tersebut, DKP juga telah melakukan beberapa hal seperti bantuan hibah.

Bantuan hibah bukan dalam bentuk uang tunai namun sarana-prasarana dan pendampingan seperti ketika ikan mendapat penyakit. DKP akan memfasilitasi pemeriksaan sampai ke Balai Pengembangan Teknologi Perikanan Budidaya di Cangkringan, Sleman.

Tahun 2023, terdapat 35 kelompok budidaya ikan (Pokdakan) yang mendapat bantuan hibah. Rinciannya, 22 kelompok bergerak di pembesaran ikan, lalu sepuluh kelompok bergerak di budidaya ikan dalam ember, dan tiga merupakan unit pembenihan rakyat (UPR). Dana yang dipakai berasal dari APBD senilai Rp1,25 miliar.

BACA JUGA: Ribuan Orang Tumpah Ruah di Ngayogjazz 2023

Selain itu masih ada juga 20 kelompok yang mendapat bantuan hibah dengan dana dari Dana Keistimewaan (Danais) 2023 senilai Rp732,4 juta.

"Tahun depan bantuan hibah masih kami lakukan. Dari APBD 2024 ada tiga kelompok yang disetujui. Kalau Danais ada lima kelompok, sudah ada konfirmasi," ucapnya.

Lebih jauh, Ade menerangkan mekanisme pemberian bantuan hibah selalu melewati verifikasi. Proses verifikasi pertama-tama fokus pada Pokdakan yang telah memiliki nomor registrasi. Baru setelah itu DKP akan mempertimbangkan baik dari usulan dewan maupun skala prioritas lain.

"Kalau ada kelompok yang teregister tapi sudah dapat bantuan tahun sebelumnya ya batal jadinya. Kami kan banyak kelompok jadi harus memilah dan memilih," lanjutnya.

Dia juga menegaskan DKP Kulonprogo memiliki dua kawasan produksi perikanan yaitu di Banjarharjo, Kalibawang untuk pembesaran lele dan kawasan sentra produksi perikanan (KSPP) pembenihan ikan lele di Krembangan, Panjatan. Dua kawasan tersebut, kata dia juga menjadi prioritas sehingga menjadi pertimbangan pemberian bantuan hibah.

Di lain pihak, Pembina Mutu Hasil Kelautan dan Perikanan DKP Kulonprogo, Isna Bahtiar, mengatakan ikan dapat diolah menjadi kreasi makanan. Seperti halnya ikan lele dapat diolah menjadi donat.

Dia menerangakan ada satu kelompok pengolah dan pemasar (Poklahsar) ikan yang meraih juara pada Anugerah Iptek Kreanova Menoreh 2023 yang menganggkat inovasi ikan lele menjadi donat. Poklahsar yang Isna maksud adalah Mekar Sari, Kranggan, Galur.

"Inovasi yang dilakukan adalah dengan cara membuat donat sebagai jajanan favorit anak-anak dengan memberikan intervensi gizi tambahan dengan protein ikan. Penggunaan ikan yang dilakukan adalah lele sebagai komoditas ikan produk lokal Kulon Progo sehingga mendukung program 'Bela Beli Kulonprogo'," kata Isna.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Pemerintah Segera Menyusun Data Tunggal Kemiskinan

News
| Jum'at, 22 November 2024, 23:07 WIB

Advertisement

alt

Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism

Wisata
| Selasa, 19 November 2024, 08:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement