Advertisement
Polda DIY: Penipuan Jadi Kriminal Terbanyak, Korban Didominasi Perempuan

Advertisement
Harianjogja.com, BANTUL—Polda DIY menyebut kejahatan yang paling sering terjadi di DIY adalah penipuan dengan korban paling banyak perempuan. Hal ini disampaikan Polda DIY dalam acara Jumat Curhat yang digelar di Laguna Depok, Kalurahan Parangtritis, Kapanewon Kretek, Jumat (24/11/2023).
Wakapolda DIY, Brigjen. Pol. R. Slamet Santoso, mengatakan hasil evaluasi Polda DIY, kejahatan yang paling banyak terjadi adalah kasus penipuan, baik itu penipuan offline maupun penipuan online. “Ini sedang kita teliti dan kebanyakan korbannya adalah perempuan,” katanya.
Advertisement
Menurutnya, perempuan sering menjadi korban kasus penipuan karena biasanya suka ketika di iming-imingi hadiah atau diskon. “Ditambah lagi warga Bantul yang dikenal dengan keramahtamahannya, terbuka, nrimo, sehingga kita kurang ada rasa curiga bahwa terhadap orang yang akan berbuat tidak baik terhadap kita,” ujarnya.
Selain itu, Wakapolda juga mengingatkan tentang tingkat kejahatan laten, yakni narkoba, terorisme atau radikalisme dan gadget atau kejahatan dengan ponsel. “Tiga bahaya tadi harus kita antisipasi bersama-sama. Dan itu tidak bisa hanya polisi yang menegakkan, tapi juga dari aparat Pemda, TNI dan tentunya warga masyarakat,” ujarnya.
BACA JUGA: Penipuan Online Marak Terjadi di Bantul, Begini Modusnya
Ia mencontohkan, saat pengungkapan kasus narkoba di Banguntapan beberapa waktu lalu. Pengungkapan tersebut juga merupakan hasil bantuan dari masyarakat sekitar menginformasikan sehingga bisa tertangani.
Adapun terkait kejahatan jalanan yang sempat marak, menurutnya kepolisian sudah menganangi dan melakukan upaya pencegahan. “Data terakhir, dari hasil analisa dan evaluasi kita, sudah menurun drastis. Akan kita kurangi terus, hingga Jogja betul-betul aman, sehingga warga bisa keluar kapanpun dengan aman, dan tidak was-was,” ungkapnya.
Dalam kesempatan tersebut, iaberharap peran orang tua ikut serta mendukung pemberantasan kejahatan jalanan untuk tidak menjadi korban maupun pelaku. “Jangan sampai anaknya pergi ke mana sampai tidak tahu,” tandasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Menuju Predikat SAKIP A, Kementerian ATR/BPN Fokus Perkuat Tujuh Pra-Kondisi
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Dua Siswa dan Satu Guru Mundur dari Sekolah Rakyat di Sonosewu Bantul
- Ketua KPK Jelaskan Alasan Pencekalan Keluar Negeri Mantan Menag
- Puskesmas di Bantul Diusulkan Datang ke Sekolah untuk Cek Kesehatan Gratis
- Selamat! Tiga SMP Negeri di Jogja Masuk 10 Besar Sekolah Berprestasi Nasional
- Penyelesaian Masalah RTRW di Gunungkidul Bakal Melibatkan Tim dari Pusat
Advertisement
Advertisement