Studi: Industri Perjalanan Wisata Berkontribusi Meningkatkan Pertumbuhan Ekonomi

Harianjogja.com, JOGJA—Industri perjalanan wisata turut menjadi salah satu penopang pertumbuhan ekonomi daerah. Hasil studi yang dilakukan jaringan jasa profesional terbesar di dunia, PwC Indonesia menyatakan platform penyedia layanan jasa travel seperti Traveloka berkontribusi terhadap pengembangan ekonomi suatu wilayah.

Studi dampak sosial ekonomi yang dilakukan PwC Indonesia tersebut  salah satunya menyoroti dampak yang memungkinkan para mitra Traveloka di Indonesia membuka akses ke pasar global dan berinovasi mendiversifikasi aliran pendapatan. Sebanyak 86 persen pelaku usaha yang berpartisipasi setuju bahwa platform ini telah membantu mempercepat pertumbuhan bisnis di sektor travel & tourism, food & beverage dan lifestyle.

BACA JUGA : Tak Mau Ada Insiden, Dispar DIY Bakal Cek Kelayakan Wahana Ekstrem di Tempat Wisata

Para responden melaporkan pertumbuhan penjualan sebesar 50 hingga 75 persen setelah bermitra. Selain itu berperan menjadi katalisator mempromosikan bisnis lokal dan inklusi sosial di industri perjalanan dan pariwisata dengan meningkatkan visibilitas bisnis, aktivitas pariwisata lokal. Selain itu platform tersebut berperan mendorong peningkatan nilai tambah bruto Indonesia mencapai Rp155 triliun antara 2019 hingga 2022, dengan rincian Rp70 triliun dari sektor pariwisata.

“Studi mencatat sebesar 67 persen pelaku usaha yang berbasis di destinasi belum banyak dikenal melaporkan adanya tren positif kunjungan ke bisnis mereka setelah bermitra,”.

Presiden Traveloka Caesar Indra dalam rilisnya mengatakan hasil studi tersebut disosialisasikan ke sejumlah kota yang menjadi tujuan wisata masyarakat, seperti Jogja, Bali dan Bandung. Dampak positif yang dihasilkan tidak hanya pada pertumbuhan ekonomi namun juga lapangan pekerjaan dan sektor terkait lainnya. Oleh karena itu ia berinisiatif membawa hasil studi ini untuk berkolaborasi dengan para akademisi serta Dinas Pariwisata daerah.

“Agar masyarakat terutama praktisi pariwisata serta UMKM dapat menggali lebih dalam peluang peningkatan kualitas serta pertumbuhan pariwisata di setiap daerah,” ujarnya, Senin (18/12/2023).

Ia mengatakan inovasi digitalisasi pariwisata akan terus dilakukan untuk peningkatan kualitas pariwisata berkelanjutan. Menurutnya, Industri perjalanan dan pariwisata berperan penting dalam merangkul berbagai sektor penunjang pertumbuhan ekonomi daerah. “Kami siap kolaborasi meningkatkan kualitas sektor pariwisata, baik dalam hal peningkatan kualitas sumber daya digitalisasi pariwisata maupun mendorong kemitraan dengan pelaku usaha perjalanan wisata,” katanya.

BACA JUGA : Pemkab Bantul Targetkan 120 Ribu Wisatawan saat Libur Nataru, Sejumlah Objek Wisata Disiapkan

Dosen Bisnis Perjalanan Wisata Vokasi UGM Muhammad Sidiq Wicaksono sepakat bahwa industri perjalanan wisata mampu memberikan dampak signifikan terhadap perputaran ekonomi suatu daerah. Saat ini digitalisasi mutlak dilakukan daerah dalam mendukung pengembangan wisata di daerah.

“Peran digitalisasi dalam mendorong kebangkitan sektor pariwisata daerah sangat penting dilakukan. Platform digital industri perjalanan ini juga berperan dalam pengembangan sektor wisata sehingga dapat memajukan perekonomian daerah,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News