Advertisement

Stok Beras di Gunungkidul Capai 8.111 Ton Cukup hingga Januari 2024

Andreas Yuda Pramono
Rabu, 27 Desember 2023 - 20:57 WIB
Mediani Dyah Natalia
Stok Beras di Gunungkidul Capai 8.111 Ton Cukup hingga Januari 2024 Beras / Ilustrasi Freepik

Advertisement

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—Dinas Pertanian dan Pangan (DPP) Kabupaten Gunungkidul menyatakan stok beras sampai dengan pekan ketiga Desember 2023 mencapai 8.111,76 ton. Stok tersebut dapat mencukupi kebutuhan sampai Januari 2024.

Sub koordinator Ketersediaan dan Distribusi Pangan DPP Gunungkidul, Ratna Briani mengatakan stok beras di Gunungkidul mencapai 8.111,76 ton.

Advertisement

“Stok beras itu kami hitung dari produksi dan stok ketersediaan di pasar pedagang besar dan distributor dan juga dari stok cadangan pangan kita di lumbung lumbung besar,” kata Nina dihubungi, Rabu (27/12/2023).

Nina mengatakan stok tersebut dapat mencukupi kebutuhan pangan sampai Desember 2024. Dia menjelaskan kebutuhan beras sebesar 4.075,22 ton merupakan kebutuhan yang dikonsumsi, baik konsumsi rumah tangga maupun non rumah tangga.

“Jadi setelah saya sampaikan kebutuhan kan bisa terlihat antara stok dan ketersediaan. Kalau dihitung stok, Gunungkidul sampai Minggu ketuga ini aman tidak ada minus. Sampai Januari 2024 stok juga masih aman banget,” katanya.

Baca Juga

Penyaluran Bansos Beras di Gunungkidul Diperpanjang Satu Bulan

Duh, Harga Beras di Gunungkidul Masih Mahal, Segini Kisarannya

Stok Beras di Gunungkidul Dipastikan Cukup, Dinas Pertanian: Didata Mingguan

Sub Koordinator Substansi Produksi Tanaman Pangan DPP Gunungkidul, Danang Sutopo mengatakan terlepas dari anomali cuaca yang terjadi, DPP terus berupaya mendongkrak produksi padi agar stok beras di Gunungkidul melimpah.

“Guna mendongkrak produksi padi, DPP mengawali dengan persiapan olah tanah, penanaman benih unggul bermutu, pemupukan berimbang, dan sistem penanaman jajar legowo [tajarwo], pengendalian OPT dan penanganan paska panen yang baik agar meminimalkan kehilangan hasil panen,” kata Danang.

Dia menjelaskan sistem penanaman jajar legowo memiliki bentuk larikan. Bentuk tersebut memiliki keuntungan karena dapat memaksimalkan tanaman memperoleh sinar matahari. Tegas dia, sistem tersebut juga telah dikaji peneliti di Kementerian Pertanian (Kementan). DPP mengklaim sistem tajarwo dapat mendongkrak produksi padi 5% - 10%.

“Sementara benih padi kami mengajukan ke Pusat atau Kementan karena APBD Kabupaten Gunungkidul sangat minim,” katanya.

Lebih jauh, Danang mengatakan pada 2023, DPP Gunungkidul mengajukan benih padi lokal Segreng Handayani dalam rangka melindungi varietas lokal Gunungkidul sebanyak 5,5 ton.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Sidang Eks Menteri Pertanian SYL, KPK Bawa 4 Saksi dari Kementan

News
| Senin, 06 Mei 2024, 13:27 WIB

Advertisement

alt

Piknik dan Camping di Nawang Jagad Kaliurang: Info Lokasi, Jam Buka, dan Biaya Tiket Masuk

Wisata
| Sabtu, 04 Mei 2024, 09:37 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement