Advertisement
103 Gelandangan dan Pengemis Terjaring Razia di Jogja Sepanjang 2023

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Kota Jogja sebagai destinasi wisata menjadi magnet tersendiri bagi gelandangan dan pengemis (gepeng). Sepanjang 2023, Satpol PP Kota Jogja telah menertibkan setidaknya 103 gepeng.
Kabid Penegakan Peraturan Perundang Undangan, Dodi Kurnoanto, menjelaskan sepanjang 2023 pihaknya telah menertibkan sebanyak 103 gepeng. “Itu di seluruh wilayah Kota Jogja, terakhir di 24 Desember 2023, kami kerja sama dengan Dinas Sosial, menertibkan di jalan Brigjen Katamso dan DI Panjaitan,” ujarnya, Jumat (6/1/2024).
Advertisement
Operasi gepeng dilakukan secara rutin dan jika ada laporan dari masyarakat. Meski demikian, setiap hari tim Satpol PP Kota Jogja juga stand by di wilayah Tugu, Malioboro dan kraton (Gumaton) untuk mencegah keberadaan gepeng. “Setiap hari ada kalau di Malioboro,” katanya.
Meski demikian, Satpol PP Kota Jogja belum menertibkan pengamen dengan sound system yang sekarang banyak bermunculan di simpang-simpang jalan. Hal ini dikarenakan jika mengacu pada Perda DIY No. 1/2024 tentang Penanganan Gelandangan dan Pengemis, pengamen dengan sound system tidak masuk dalam definisi gepeng.
“Sebenarnya kalau mereka meminta-minta Sudha masuk kategori itu. Tapi masalahnya sekarang mereka sudah tidak pakai baju compang-camping. Sehingga debatable di lapangan. Nah di kami, selama mereka tidak terlalu mengganggu di suara, mabuk, masih bisa ditoleransi,” ungkapnya.
BACA JUGA: Temuan Dinsos DIY, Beragam Modus Gepeng Hingga Manusia Gerobak Bawa Uang Rp25 Juta
Namun untuk pengemis dengan menggunakan kostum badut dan manusia silver tetap ditertibkan. Ia memastikan saat ini jumlah manusia silver di Kota Jogja sudah sangat minim. “Di Kota Jogja untuk manusia silver sudah tidak ada, sudah sangat berkurang,” kata dia.
Adapun penanganan gepeng ada beberapa mekanisme, namun kebanyakan dikirimkan ke UPT Assessment di karanganyar milik Dinas Sosial DIY. Di sana gepeng diklasifikasikan dan dilakukan tindaklanjut oleh Dinas Sosial DIY sesuai hasil assessment tersebut.
“Kalau misal masih bisa dihubungi keluarganya, ada juga yang kami kembalikan ke keluarganya. Gepeng itu ada yang dari sekitar Jogja, ada yang dari luar daerah, ada yang tidak punya identitas sama sekali,” paparnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Vonis 4,5 Tahun Penjara Tom Lembong Menuai Kritik di Kalangan Ahli Hukum, Hardjuno: Tak Masuk Akal
Advertisement

Agenda Wisata di Jogja 19-31 Juli 2025, dari Pertamax Turbo Drag Fest 2025, Gamelan Festival, KAI Bandara Night Fun Run hingga Tour De Merapi
Advertisement
Berita Populer
- Beras Oplosan Medium dan Premium Ditemukan di Pasar Tradisional di Bantul
- Media Massa Jogja Siap Dukung PORDA DIY 2025
- Konsumsi BBM Bersubsidi untuk Nelayan Gunungkidul Terus Meningkat
- Pembangunan Jalan di Batas Kota Bantul Dimulai, Pemkab akan Tutup Jalur Bagian Barat, Ini Alasannya
- 6.000 KK di DIY Dicoret dari Penerima Bantuan Pangan Beras 10 Kg
Advertisement
Advertisement