Advertisement
Hasil Nihil Mencari Pemancing Hilang, 7 Hari Menyisir Jembatan Srandakan II- Pantai Trisik
Advertisement
Harianjogja.com, KULONPROGO—Pencarian pemancing hilang selama tujuh hari di Kali Progo berakhir dengan hasil nihil. Pemancing yang diduga tenggelam itu tak ditemukan. Penyisiran sudah dilakukan dari selatan Jembatan Srandakan II hingga Pantai Trisik.
Pencarian terhadap Azhlan Ramadhika, 22, warga Kalurahan Jatirejo, Lendah yang hilang saat memancing sejak Kamis (4/1/2023). Penghentian pencarian dilakukan Badan SAR Nasional (Basarnas) Jogja pada Rabu (10/1/2023).
Advertisement
Pencarian dihentikan didasarkan pada Undang-Undang Pencarian dan Pertolongan No.29/2014. "Mengacu pada aturan yang ada dan SOP operasi SAR dimana maksimal pencarian dilaksanakan tujuh hari sudah diupayakan dengan maksimal," kata Kepala Basarnas Jogja Kamal Riswandi, Kamis (11/1/2023).
Upaya pencarian pemancing hilang, Azhlan ini sudah dikerahkan berbagai cara dan diikuti puluhan orang. "Pencarian dengan perahu karet dilakukan dengan menyisir sisi timur dan barat hingga ke muara. Selain menggunakan perahu karet Tim SAR Gabungan juga melakukan penyisiran di darat menyisir di pinggir sungai," terang Kamal.
Baca Juga
Pemancing Ditemukan Meninggal Dunia, Diduga Terpeleset Lalu Tenggelam
Seminggu Hilang, Pencarian Pemancing Hilang di Kali Progo Resmi Dihentikan
Pemancing Hilang Diduga Terseret Arus Kali Progo, Begini Kronologinya
Tak hanya menempuh medan air dan darat, jelas Kamal, pencarian lewat medan udara juga sudah diupayakan dengan menggunakan pesawat tanpa awak atau drone. "Selain itu dilakukan pencarian menggunakan drone untuk memantau visual dr udara apabila korban terlihat dan diluar jangkauan perahu karet," ungkapnya.
Berbagai cara itu sayangnya belum membuahkan hasil, pemancing hilang ini tetap tak ditemukan hingga hari ke-7. "Tiap harinya kami sudah melakukan pencarian dari pukul 07.00 WIB hingga 17.00 WIB," ujarnya.
Penghentian pencarian pemancing hilang itu juga sudah berdasarkan musyawarah bersama, terutama dengan keluarga korban. "Koordinasi dengan semua pihak sudah dilakukan baik dengan keluarga korban, kepolisian, pemerintah desa, dan unsur Tim SAR Gabungan untuk menghentikan operasi SAR karena tidak ditemukan tanda-tanda korban maupun korban," terangnya.
Koordinator SAR Sigap Kulonprogo Yohanes Sulis menyebut keluarga korban sudah menerima penghentian pencarian tersebut. "Mereka juga menyampaikan terima kasih atas upaya yang sudah dilakukan," ungkapnya.
Sulis menjelaskan debit air Kali Progo jadi salah satu hambatan pencarian. "Debitnya selalu bertambah karena dapat kiriman air dari sisi utara sana yang memang turun hujan, selama pencarian tujuh hari itu kalau sore juga mendung dan hujan, jadi tantangan pencarian juga," katanya.
Agar tak terjadi kejadian serupa, lanjut Suli, SAR Sigap Kulonprogo mengimbau masyarakat luas agar lebih berhati-hati terutama di musim penghujan ini. "Memang mungkin tidak hujan, tapi di sisi utara kemungkinan hujan tinggi yang menyebabkan debit dan kecepatan arus meningkat, sehingga hindari aktivitas di sungai jika tidak terlalu penting," tandasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Kejagung Sebut Penetapan Tersangka Tom Lembong Tak Ada Unsur Politis
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Grand Zuri Malioboro Corporate Gathering Nobar Home Sweet Loan
- Pilkada 2024: Politik Uang Tak Pengaruhi Preferensi Pemilih di Kota Jogja
- Kongres FPRB Kota Jogja Libatkan Unsur Pentahelix
- Pemilik Apartemen Malioboro City Desak Pemerintah Pusat Intervensi Soal SLF
- Wastra Katresnan : Panggung Apresiasi Karya Desainer Lokal di Puncak KarnaVALL Batik Indonesia
Advertisement
Advertisement