Advertisement
Rencana Pembangunan TPST di Sedayu, Warga Minta Sosialisasi Ulang

Advertisement
Harianjogja.com, BANTUL—Warga Dusun Dingkikan, Argodadi, Kapanewon Sedayu menginginkan Pemkab Bantul menyosialisasikan kembali pembangunan tempat pengolahan sampah terpadu (TPST) Sedayu. Permintaan tersebut lantaran warga masih khawatir mengenai dampak pengolahan sampah di TPST tersebut.
Ketua Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Desa (LPMD) Argodadi, Muhammad Hisyam memastikan warga Dingkikan sejatinya tidak menolak pembangunan TPST Sedayu. “Warga Dingkikan bukan menolak 100 persen, sama sekali tidak, tetapi minta sosialisasi kembali. Katanya, Minggu (14/1/2023).
Advertisement
Dia menyampaikan pada Kamis (11/1/2023) warga Dingkikan hanya menyampaikan tujuh poin kekhawatiran terkait pembangunan TPST Sedayu tersebut.
“Adapun alasan kami warga Dingkikan [meminta sosialisasi kembali], [karena TPST Sedayu] sangat dekat dengan permukiman penduduk. Kedua, armada pengangkut sampah akan menimbulkan bau tidak enak di jalan seputar Pedukuhan Dingkikan. Ketiga, saat bangunan pengolahan sampah dibuka untuk keluar masuk armada, tentu akan menimbulkan bau keluar,” kata dia.
Selain itu dikhawatirkan TPST menimbulkan banyak lalat sehingga memengaruhi nilai harga tanah di di Dingkikan. Lebih jauh warga khawatir terganggunya kesehatan warga dan menurunnya omzet usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di sekitar lokasi tersebut.
BACA JUGA: Pembebasan Lahan Jalan Baru Sleman-Gunungkidul Ruas Gayamharjo Prambanan Diklaim Rampung
“Karena di sini banyak yang jualan online, ada jamu, roti, bakpia, makanan. Mungkin pembeli dari luar mau beli ke sini jadi ragu. Kalau di sini jadi lalu lalang angkutan sampah mungkin orang jadi ogah untuk ke sini,” katanya.
Dukuh Dingkikan, Asmuni menyampaikan sosialisasi pembangunan TPST Sedayu telah dilakukan dua kali di Kalurahan Argodadi. Dalam sosialisasi pertama, tidak ada warga Pedukuhan Dingkikan yang hadir lantaran ada kegiatan warga. Dalam sosialisasi kedua, sempat ada warga yang menolak dan mempertanyakan mengenai pengelolaan sampah di sana. Dalam diskusi, pertanyaan-pertanyaan warga telah terjawab.
Namun, dia menduga setelah sosialisasi tersebut, warga masih mendiskusikan mengenai proyek tersebut. Sehingga gejolak pembangunan TPST muncul setelah sosialisasi tersebut berakhir.
Dalam sosialisasi kedua yang diselenggarakan sekitar dua bulan lalu, menurut Asmuni, Ketua RT 9, dan RT 10 menolak menandatangani berita acara sosialisasi pembangunan TPST Sedayu. Sementara dia bersama dengan ketua RT 7, dan RT 8 menandatanganinya. Dia menuturkan lokasi TPST Sedayu berada di RT 7 dan 10 Pedukuhan Dingkikan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Kritik Sosial Butet dalam Tokoh Petruk, Teronggok di Tumpukan Sampah hingga Digantung di Tower
- PT Jogjatama Vishesha Gandeng Foodstation Jogja Setia Jadi Distributor Sembako
- Mobil Ludes Terbakar di Jalan Kaliurang, Pengemudi dan Tiga Penumpang Selamat
- Kolatif Production Hadirkan Pandu Dunia di Seminar Jago Ngomong & Ngonten : Tingkatkan Skill Personal Lewat Media Sosial
- 438 Koperasi Desa Merah Putih di DIY Terbentuk, Bakal Didukung Dana Keistimewaan
Advertisement
Advertisement