Advertisement

Pekerjaan Jembatan Pandansimo Terkendala Hujan

Stefani Yulindriani Ria S. R
Selasa, 16 Januari 2024 - 21:17 WIB
Maya Herawati
Pekerjaan Jembatan Pandansimo Terkendala Hujan Ilustrasi Jembatan / Freepik

Advertisement

Harianjogja.com, BANTUL—Pengerjaan fisik Jembatan Pandansimo yang menghubungkan Kabupaten Bantul dan Kulonprogo di atas Sungai Progo sudah mencapai 15%. Hujan yang melanda akhir-akhir ini ikut memengaruhi pembangunan jembatan yang menjadi bagian dari proyek Jalur Jalan Lintas Selatan (JJLS) itu.

PPK Satuan Kerja Pelaksana Jalan Nasional (Satker PJN), Setiawan Wibowo, menyampaikan saat ini PJN sudah mulai mengerjakan fondasi bore pile. Sementara Jembatan Pandansimo ditargetkan rampung pada Desember 2024.

Advertisement

“Untuk pekerjaan struktur [jembatan] target kami sekitar bulan September [2024] akhir sudah selesai, kemudian untuk pekerjaan arsitektur dan beautifikasi setelahnya, sekitar Oktober-Desember [2024],”  katanya melalui telepon, Selasa (16/1/2024).

Pekerjaan konstruksi Jembatan Pandansimo sedikit mengalami kendala lantaran saat ini telah memasuki musim hujan.

BACA JUGA: Badai Anggrek Mengintai, Warga DIY Diminta Waspada hingga 19 Januari

“Pekerjaan konstruksi pasti ada kendala terkait cuaca dan lainnya, antara lain naiknya muka air sungai yang nanti berpengaruh. Namun sudah kami antisipasi dengan koordinasi dengan Balai Besar Wilayah Sungai [BBWS Serayu Opak] untuk mengetahui ketinggian sungai di Kali Progo. Kami juga akan berkoordinasi dengan dinas terkait, apabila terjadi banjir dan sebagainya,” katanya.

Ia menyampaikan masa pelaksanaan konstruksi Jembatan Pandansimo semakin berkurang. Para perencanaan awal ditargetkan selama 20 bulan, kemudian disingkat menjadi 15 bulan, dan akhirnya sesuai masa pelaksanaan kontrak yaitu 13 bulan. Namun, target rampung sejak pekerjaan masih sesuai dengan target awal.

Jembatan Pandansimo yang dibangun berdekatan dengan Pantai Selatan DIY didesain tahan terhadap gempa Bumi dan tsunami. Pantai Selatan DIY berada pada zona megathrust selatan Jawa, yang berpotensi ada tumbukan antar lempeng Indo-Australia dan Eurasia, sehingga berisiko gempa.

Jembatan tersebut akan menggunakan teknologi lead rubber bearing (LRB) yang mampu mengurangi dampak gempa Bumi. Selain itu jembatan tersebut didesain elevated untuk menekan risiko tsunami. Jembatan Pandansimo juga dibangun dengan jarak sekitar 500 meter dari bibir pantai, untuk mengantisipasi apabila terjadi tsunami.

Jembatan Pandansimo merupakan paket kegiatan Inpres Jalan Daerah Tahap 1 yang menjadi bagian dari rangkaian Jalur Trans Selatan Jawa. Pembangunan tersebut diharapkan dapat meningkatkan perekonomian masyarakat dan pemerataan ekonomi di selatan Jawa.

Jembatan Pandansimo akan dibangun sepanjang 1.900 meter yang terdiri dari jalan pendekat sepanjang 625 meter, slab on pile sepanjang 690 meter, dan jembatan utama sepanjang 675 meter.

Nilai kontrak Jembatan Pandansimo mencapai Rp814,8 miliar yang dilakukan oleh PT Adikarya Persero, PT Sumber Wijaya Sakti. Kerja Sama Operasi selama 408 hari kalender dengan Rencana Final Hand Over (PHO) pada 31 Desember 2024.

Sebelum pekerjaan konstruksi Jembatan Pandansimo, telah dilakukan feasibility study pada 2003 dan pembebasan lahan secara bertahap pada 2013-2015 oleh Pemda DIY. Kemudian proses penyiapan Amdal dan Review Detail Engineering Design (DED) tahun 2022, penandatanganan kontrak dan proses Groundbreaking pada Desember 2023.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Gugatan Kubu Pontjo Sutowo Ditolak PTUN, Penyegelan Hotel Sultan Sah

News
| Selasa, 07 Mei 2024, 21:27 WIB

Advertisement

alt

Piknik dan Camping di Nawang Jagad Kaliurang: Info Lokasi, Jam Buka, dan Biaya Tiket Masuk

Wisata
| Sabtu, 04 Mei 2024, 09:37 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement