Advertisement

Pengangguran Masih 3,87%, Ini Upaya yang Disiapkan Disnakertrans Bantul Tahun Ini

Stefani Yulindriani Ria S. R
Rabu, 17 Januari 2024 - 19:27 WIB
Arief Junianto
Pengangguran Masih 3,87%, Ini Upaya yang Disiapkan Disnakertrans Bantul Tahun Ini Ilustrasi pengangguran - Pixabay

Advertisement

Harianjogja.com, BANTUL—Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi (Disnakertrans) Bantul merancang beberapa program untuk menurunkan angka pengangguran di Bantul tahun ini. 

Berdasarkan data BPS, tingkat pengangguran terbuka di Bantul pada Agustus 2023 mencapai 3,78%. Angka tersebut telah menurun sekitar 0,07% dari Agustus 2022 yang mencapai 3,97%. 

Advertisement

Kepala Disnakertrans Bantul, Istirul Widilastuti menyampaikan beberapa program diluncurkan untuk menurunkan angka pengangguran tahun ini. Di antaranya adalah pelatihan keterampilan melalui Balai Latihan Kerja (BLK) dan program padat karya. 

Dia menuturkan pada tahun ini dialokasikan 20 paket pelatihan keterampilan melalui BLK dengan anggaran Rp1,4 miliar dari APBD Bantul.

Setiap paket pelatihan keterampilan, kata dia, akan menyasar 20 orang peserta dengan durasi per paket pelatihan keterampilan hingga 35 hari kerja. Dengan begitu, dia berharap peserta pelatihan telah menentukan akan berwirausaha atau bekerja setelah pelatihan tersebut rampung. 

“Ada beberapa pula yang langsung kami salurkan karena kami ada kerja sama dengan dunia usaha, kami ada Forum Komunikasi Lintas Industri di Bantul. Kami inginnya lulusan pelatihan dapat memanfaatkan ilmunya dan tersalurkan di dunia industri,” ujarnya, Rabu (17/1/2024). 

Menurut dia, tahun ini, pelatihan keterampilan melalui BLK akan dilakukan bersama dengan Lembaga Sertifikasi Profesi. Nantinya peserta pelatihan diberikan pelatihan keterampilan, sertifikat keterampilan dan link and match dengan dunia industri.

Sementara untuk pelatihan keterampilan yang didanai dengan APBN akan bekerjasama dengan Balai Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BPVP) Solo. 

Padat Karya

Pemkab Bantul juga akan menyelenggarakan program padat karya untuk mengurangi angka pengangguran di Bantul. Tahun ini, lokasi yang akan dijangkau dengan program padat karya mencapai 308 lokasi dari APBD DIY Rp33 miliar-Rp34 miliar dan 176 lokasi dari APBD Bantul Rp17,6 miliar. 

“[Melalui padat karya] Kami memberikan rangsangan upah dengan kriteria penganggur, setengah menganggur, dan warga miskin untuk ikut bekerja dan menerima upah, meskipun hanya 21 hari harapan kami masyarakat menerima upah, sehingga dapat menggerakkan ekonomi lokal di sekitar kegiatan,” katanya. 

Selain itu melalui kegiatan padat karya diharapkan dapat turut meningkatkan infrastruktur masyarakat setempat. 

BACA JUGA: Banyak Pengangguran Terdidik di Jogja

Kepala Bidang Pemerintahan, dan Pembangunan Manusia, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Bantul, Priyanto menyampaikan Pemkab Bantul berupaya merancang program bagi penduduk usia produktif dengan pendidikan dan pelatihan keterampilan bagi pencari kerja berdasarkan klaster kompetensi.

Kemudian menurut dia untuk pengurangan angka pengangguran di Bantul ada pula penempatan tenaga kerja dengan tiga skema yaitu Antar Kerja Lokal (AKL), Antar Kerja Antar Daerah (AKAD), dan Antar Kerja Antar Negara (AKAN), “Ada pula program pemberdayaan Usaha Menengah, Kecil dan Mikro (UMKM),” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Pilihan

Advertisement

alt

PKB dan NasDem Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Anies Bilang Begini

News
| Sabtu, 27 April 2024, 15:17 WIB

Advertisement

alt

Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 19:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement