Advertisement

Promo November

Memuliakan Difabel, Memuliakan Kemanusiaan

Media Digital
Selasa, 23 Januari 2024 - 22:37 WIB
Maya Herawati
Memuliakan Difabel, Memuliakan Kemanusiaan Koko Taufik saat sedang bekerja di PDAM Sleman, Kamis (11/1/2024). - Harian Jogja - Sirojul Khafid

Advertisement

SLEMAN—Memuliakan difabel bisa menjadi cara memuliakan kemanusiaan. Salah satunya dengan memberikan hak yang sama, termasuk dalam akses pekerjaan. Saat Koko Taufik Bagas Sulistyawan masih berada di akhir masa sekolah SMK, dia mendaftar pekerjaan di PDAM Sleman.

Dalam proses seleksi tertulis sampai wawancara, sempat ada rasa ragu dengan kondisi tubuhnya, yang perlu bantuan kursi roda dalam berkegiatan.

Advertisement

Koko Taufik merupakan penyandang syndactyly polydactyly atau sipi, semacam kelainan pada tulang, sejak lahir. Berbagai tahap seleksi menjadi karyawan PDAM Sleman dia lalui. “Setelah tes deg-degan diterima atau enggak. Dan cukup terkejut, ternyata ada kesempatan untuk saya yang kondisinya seperti ini untuk menjadi bagian dari PDAM Sleman, enggak harus yang full 100 persen sehat,” kata Koko Taufik di sela-sela pekerjaannya sebagai admin media sosial, di Kantor PDAM Sleman, Sleman, Kamis (11/1/2024).

Sejak Agustus 2022, pria lulusan SMK jurusan teknik komputer jaringan itu sudah bekerja di PDAM Sleman. Setiap harinya, dia berlangganan ojek khusus untuk berangkat dan pulang kerja. Saat awal bekerja, Koko Taufik masih membawa kursi rodanya sendiri. Namun tidak lama berselang, kantor memberikan fasilitas kursi roda untuknya.

BACA JUGA: Potensi Hujan Lebat Masih Besar hingga Tiga Hari ke Depan, Ini Sebarannya di DIY

Selama bekerja, Koko Taufik tidak mengalami kendala berarti. “Lancar saja, teman-teman kantor juga suportif, seneng sih. Kursi roda dapat dari kantor, dapet ruang kerja yang lebar, sehingga akses kursi roda gampang. Fasilitas lift sampai kamar mandi juga ramah kursi roda,” kata laki-laki berusia 19 tahun itu.

Koko Taufik satu dari sekian banyak difabel yang mendapat kemanfaatan dari PDAM Sleman melalui bantuan kursi roda. Setiap tahun sejak 2021, ada program corporate social responsibility (CSR) yang fokus untuk difabel.

Tahun 2023, ada lima bantuan kursi roda untuk pelanggan PDAM Sleman yang membutuhkan. Direktur PDAM Sleman, Dwi Nurwata, mengatakan program bantuan dan pemberian akses untuk difabel menjadi perhatian perusahaannya.

Dwi berupaya membuat difabel punya akses yang sama, tidak menjadi golongan yang terpinggirkan. Padahal semua orang berpotensi menjadi difabel, termasuk difabel baru. Difabel baru bisa terjadi pada seseorang karena kondisi kesehatan, kecelakaan, bencana, dan lainnya. “Kami ingin mengedukasi pada masyarakat bahwa membantu difabel itu sangat penting, kita enggak tahu perjalanan kami ke depan seperti apa,” kata Dwi.

Tidak hanya dalam memberikan bantuan, memuliakan difabel juga penting dalam kehidupan sehari-hari, seperti ruang untuk bekerja. Apabila difabel diberikan ruang yang sesuai kompetensinya, maka mereka juga bisa berkembang. Dwi sudah membuktikan hal itu dengan menerima Koko Taufik sebagai bagian dari keluarga besar PDAM Sleman.

“Salah satu cara bersyukur atas kebaikan semesta, yaitu membuat difabel bagian dari kita. Di kantor kami, ada berbagai banner yang mengajak semua untuk bersama dalam perbedaan, enggak ingin ada orang difabel yang dipinggirkan, semua sama,” katanya. (***)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

687 Warga Negara Asing Terjaring Operasi Jagratara, Pelanggaran Izin Tinggal Mendominasi

News
| Jum'at, 22 November 2024, 12:27 WIB

Advertisement

alt

Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism

Wisata
| Selasa, 19 November 2024, 08:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement