Advertisement
Pemkab Bantul Hanya Membangun Satu TPST di 2024
Advertisement
Harianjogja.com, BANTUL—Pemerintah Kabupaten Bantul memastikan hanya akan membangun satu TPST, yakni TPST Dingkikan, Argodadi, Sedayu pada 2024.
TPST dengan teknologi Refuse Derived Fuel (RDF) tersebut telah dianggarkan dengan menggunakan APBD Bantul 2024 senilai Rp20 miliar. Hal ini diungkapkan oleh Sekda Bantul Agus Budi Raharja, Kamis (1/2/2024).
Advertisement
“Untuk desentralisasi penanganan sampah, kami anggarkan Rp20 miliar. Itu untuk TPST Dingkikan,” kata Agus Budi.
Untuk TPST Modalan, mantan Kepala Dinas Kesehatan Bantul ini mengungkapkan, pembiayaannya berada di APBN. Begitu juga untuk pembiayaan pembangunan TPST Bawuran, yang kini masih dalam proses sosialisasi tidak akan menggunakan APBD Bantul.
Pembiayaan TPST di Kalurahan Bawuran itu akan ditanggung oleh PD Aneka Dharma selaku Perumda bersama dengan PT Panel Tech, selaku pihak ketiga.
“Jadi untuk TPST Modalan itu pakai APBN. Untuk TPST Bawuran saat ini dalam tahap proses pembahasan dan tidak bisa cepat selesai. Jika dalam 6 bulan ada kesepakatan akan langsung dikerjakan. Untuk pembiayaan konsepnya itu bisnis to bisnis, antara Aneka Dharma dengan perusahaan tersebut,” kata Agus.
Sejauh ini sosialisasi ke warga untuk pembangunan TPST Bawuran diakui oleh Carik Bawuran, Pleret, Isnandar Hadi telah beberapa kali dilakukan. Hingga kini, pembangunan TPST Bawuran di lahan seluas 6,1 hektare dan 7.200 meter menggunakan Sultan Ground di Dusun Sentulrejo itu mendapatkan dukungan penuh dari warga.
“Tidak ada kendala. Sejauh ini masyarakat di tempat kami mendukung pembangunannya. Apalagi akan ada pelibatan masyarakat untuk dipekerjakan di tempat tersebut,” katanya.
BACA JUGA: Tempat Ibadah di Bantul Diduga Digunakan untuk Kampanye Pemilu 2024
Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan, Dan Kawasan Permukiman (DPUPKP) Bantul Aris Suharyanta mengungkapkan, saat ini proses tender untuk pembangunan TPST Dingkikan masih berjalan. “Sedang dalam evaluasi di PJB. Kami harapkan, jika lancar nanti akan segera ada pemenang tendernya," ucap Aris.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Bantul Ari Budi Nugroho mengatakan, teknologi RDF yang digunakan di TPST Dingkikan sama seperti yang diterapkan di TPST Tamanmartani dan TPST Minggir Sleman. Di mana, sampah nantinya akan diolah menjadi bahan bakar pengganti atau semacam briket.
“Jadi bahan bakar pengganti. Sekarang kalau industri industri misalnya seperti pabrik semen bahan bakarnya untuk membuat semen itu kan dari batubara. Batubara harganya mahal dan sebagainya. Sehingga RDF nanti sebagai salah satu mengurangi konsumsi batubara sebagai bahan bakarnya,” katanya.
Sejauh ini, DLH Bantul juga telah melakukan penjajakan terhadap perusahaan yang akan menampung hasil olahan RDF dari TPST Dingkikan.
“Kami kemarin sudah penjajakan dengan perusahaannya. Dalam waktu dekat akan ada MOU sebagai of tekker yang mengambil material RDF nya. Nanti kami juga akan ada kepastian ukuran dari produk sesuai dengan kebutuhan perusahaan tersebut. Jangan sampai nanti kita sudah membuat RDF nya tetapi tidak ada yang ambil. Itu bisa jadi masalah juga,” kata Ari.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
- Warisan Budaya Kabupaten Blora Jadi Kekayaan Intelektual Komunal, Ini Daftarnya
- Angkat Seni dan Budaya, Festival Candi Kembar Klaten Dimeriahkan Kirab Gunungan
- Diduga Korsleting, Mobil Sarat Penumpang Hangus Terbakar di Tol Boyolali
- Seru Banget! Bupati Blora Arief Rohman Menari Tayub Bareng 3.000 Penari
Berita Pilihan
Advertisement
Harga Avtur di Indonesia Tertinggi se Asean, Bos AirAsia: 28 Persen Lebih Mahal dari Malaysia
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Peringatan Gempa Megatrust Tidak Berdampak ke Bantul
- Keluyuran Bawa Pistol Mainan, Tiga Remaja Asal Sleman Ditangkap di Bantul
- Polres Bantul Ajak Warga Berantas Peredaran dan Penyalahgunaan Narkoba
- Sleman Belum Punya Warisan Budaya di Bidang Kuliner
- Buka Acara Puncak Lomba Batik Sawit Nasional 2024, PJ Wali Kota Yogyakarta: Batik Sawit Luar Biasa dan Siap Mendunia
Advertisement
Advertisement