Pertahankan Gumuk Pasir, Jip Wisata Tidak Boleh Melintas di Zona Inti
Advertisement
Harianjogja.com, BANTUL–Pemkab Bantul berupaya mempertahankan keunikan morfologi Gumuk Pasir Parangkusumo. Nantinya, jip wisata akan dilarang melintas pada zona inti gumuk pasir.
“Kami secara prinsip sejak awal sudah menyampaikan bahwa kami memang hari ini belum melarang secara tegas bahwa tidak boleh sama sekali, tapi kami sudah sampaikan bahwa ke depan zona inti tidak boleh untuk transportasi jip,” kata Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Bantul Kwintarto Heru Prabowo Kamis (1/2/2024).
Advertisement
Kwintarto menyampaikan dalam rangka penataan Gumuk Pasir Parangkusumo akan ada beberapa aktivitas yang dilarang disana, antara lain pendirian bangunan, aktivitas ekonomi, dan lalu lintas kendaraan disana. Dia menyampaikan aktivitas tersebut akan diperbolehkan di luar zona inti.
“Ini yang sudah kami diskusikan sehingga kegiatan di zona inti nanti secara prinsip kalau tanya ke kami insyallah masih diizinkan, tetapi bukan kegiatan yang “merusak”, seperti kendaraan yang bisa membuat pasir tidak berada pada tempat seharusnya,” imbuhnya.
Meski begitu, menurut Kwintarto penataan Gumuk Pasir Parangkusumo tidak dilakukan dalam waktu dekat lantaran saat ini belum ada alokasi anggaran untuk rencana tersebut. Penataan tersebut menurut Kwintarto akan mengikuti master plan dari Bappeda Bantul.
“Kami masih mengikuti masterplan yang disusun Bappeda, eksekusi tidak sesegera mungkin. Karena nanti kalau harus memutus jalan, bongkar cemara yang jelas belum ada biayanya di tahun ini, sehingga nanti butuh waktu,” katanya.
BACA JUGA: Gumuk Pasir Rusak dan Tidak Seindah Dulu, Ini Penyebabnya
Sementara Kepala Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan Daerah (Bappeda) Fenty Yusdayati menyampaikan penataan Gumuk Pasir Parangkusumo terakhir dilakukan sekitar 10 tahun lalu. Dalam perkembangannya, menurut Fenty saat ini aktivitas yang ada di zona inti Gumuk Pasir Parangkusumo dinilai dapat merusak keunikan morfologi gumuk tersebut.
“Saat ini kondisinya rawan rusak, jumlah pasir sudah berkurang, karena kala dibiarkan saja maka nanti tidak akan berbentuk lagi gumuk pasir, sekarang masih berbentuk tapi tidak seperti dulu lagi,” katanya.
Dia menuturkan rencana penataan Gumuk Pasir Parangkusumo akan dilakukan secara pentahelix dengan melibatkan Pemda DIY, dan Panitikismo.
“Rencana penataan ini dari rembugan bersama, pemprov diy dan perguruan tinggi minta untuk ditata dan kami juga sejalan, pentahelix, Saat ini prosesnya baru membentuk tim, dari provinsi Panitikismo, perguruan tinggi dan pemkab bantul, belum bisa menyebut rencana dimulai, semoga bisa di tahun ini,” katanya.
Sementara pengusaha jeep wisata Gumuk Pasir Parangkusumo, Wursidi mengaku belum mendengar mengenai penataan tersebut. Meski begitu, dia berharap Pemkab Bantul dapat menyediakan akses untuk jeep wisata dapat beroperasi di area gumuk pasir.
“Kegiatan Jeep wisata yang ada di gumuk pasir sangat membantu perekonomian warga di wilayah Grogol 7, Grogol 8, Grogol 9, maupun Grogol 10. Kami mengharapkan paling tidak diberikan akses agar wisatawan dapat menikmati gumuk pasir dengan jeep. Disediakan jalur khusus agar jeep tetap bisa beroperasi,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Bawaslu Bakal Terapkan Teknologi Pengawasan Pemungutan Suara di Pilkada 2024
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Proyek Taman Jalan Affandi Ditargetkan Rampung Awal Desember, Ini Jenis Pohon yang Ditanam
- Status Siaga Darurat Bencana DIY Diperpanjang hingga 2 Januari 2025
- Kalah dari PSBS, Pelatih PSS Akui Materi Latihan 3 Pekan Terakhir Tak Jalan di Lapangan
- Angka Konsumsi Ikan oleh Masyarakat Bantul Masih Rendah
- Ini Upaya Kampus Muhammadiyah Mengantisipasi Judol di Kalangan Mahasiswa
Advertisement
Advertisement