Advertisement

Waspadai Cuaca Panas di DIY Beberapa Hari Terakhir, Ternyata Ini Penyebabnya

Newswire
Kamis, 22 Februari 2024 - 16:07 WIB
Arief Junianto
Waspadai Cuaca Panas di DIY Beberapa Hari Terakhir, Ternyata Ini Penyebabnya Foto ilustrasi. - Freepik

Advertisement

Harianjogja.com, CILACAP—Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengimbau masyarakat khususnya di wilayah Jawa Tengah bagian selatan, termasuk DIY, untuk mewaspadai kenaikan suhu udara yang terjadi dalam beberapa hari terakhir akibat adanya gerak semu matahari.

"Adanya pergerakan semu matahari dari belahan bumi selatan mendekati garis khatulistiwa atau ekuator merupakan salah satu penyebab suhu udara meningkat," kata Kepala Kelompok Teknisi BMKG Stasiun Meteorologi (Stamet) Tunggul Wulung Cilacap, Teguh Wardoyo, Kamis (22/2/2024).

Advertisement

Teguh mengatakan berdasarkan hasil pengamatan cuaca yang dilakukan di Stamet Tunggul Wulung Cilacap bahwa suhu udara maksimum pada Februari mengalami kenaikan dibandingkan Januari 2024 yang berada pada kisaran 32 derajat Celcius.   

Dalam hal ini, dia mencontohkan suhu udara maksimum di Cilacap dan sekitarnya pada periode 8-20 Februari 2024 tercatat mencapai 33 derajat Celcius.

"Bahkan, suhu udara maksimum yang terpantau di Stamet Tunggul Wulung hari ini 33,8 derajat Celcius. Pada 16 Februari juga tercatat 33,6 derajat Celcius, sehingga udara di sekitar Cilacap terasa sangat panas dan menyengat," katanya.

Kendati demikian, dia mengatakan suhu udara maksimum tersebut masih normal karena berdasarkan data klimatologis selama 30 tahun terakhir, suhu udara maksimum di Cilacap pada Februari 2013 pernah mencapai 34,5 derajat Celcius.

Secara klimatologis, kata dia, Februari mempunyai suhu rata-rata maksimum absolut harian tertinggi dibanding dengan bulan yang lain, yakni mencapai 33,7 derajat Celcius. "Suhu maksimum yang panas ini diprakirakan masih akan berlangsung hingga bulan Maret, tetapi tentu tidak setiap hari," katanya.

BACA JUGA: Mengapa Cuaca Jogja Sangat Panas? Ternyata Ini Penyebabnya

Meskipun masih normal, dia mengimbau masyarakat tetap mewaspadai peningkatan suhu udara maksimum yang berdampak terhadap cuaca panas dan menyengat tersebut.

Menurut dia, antisipasi tersebut dapat dilakukan dengan menggunakan payung atau baju yang bisa menutupi tubuh agar terhindar dari sengatan matahari secara langsung. "Juga banyak minum air putih dan bila memungkinkan kurangi aktivitas di luar ruangan," kata Teguh.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Antara

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Kelola Judi Online Cuaca77.com, 11 Orang Ditetapkan Tersangka

News
| Selasa, 30 April 2024, 20:57 WIB

Advertisement

alt

Komitmen Bersama Menjaga dan Merawat Warisan Budaya Dunia

Wisata
| Kamis, 25 April 2024, 22:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement