Catat Jadwalnya! Operasi Pasar Digelar di Kulonprogo Minggu Depan
Advertisement
Harianjogja.com, KULONPROGO—Harga bahan pokok di Kulonprogo terus meroket sepekan terakhir. Bahan pokok yang harganya melonjak itu tak cuma beras, tetapi juga cabai dan telur ayam.
Harga beras kini menyentuh Rp16.300 per kilogramnya untuk kualitas premium, sedangkan kualitas medium harganya Rp15.400. Sementara cabai merah keriting menyentuh harga Rp85.000 per kilogramnya Jumat (23/2/2024), dimana sepakan lalu harganya hanya Rp65.000 pada Jumat (16/2/2024). Tak hanya jenis cabai merah keriting, cabai rawit hijau dan cabai rawit merah juga naik.
Advertisement
Untuk telur ayam di Bumi Binangun kini harganya Rp29.200 per kilogram, padahal awal Februari lalu harganya Rp26.000 per kilogram. Kenaikan ini pun terus dipantau Dinas Perdagangan dan Industri (Disdagin) Kulonprogo.
Disdagin Kulonprogo menyebut kenaikan harga telur ayam disebabkan ongkos produksi yang juga naik. "Terutama harga jagung sebagai bahan pakan ayam petelurnya itu naik, maka harga telurnya juga naik," kata Kepala Disdagin Kulonprogo, Sudarna, Jumat (23/2/2024).
Sementara untuk harga cabai yang naik, menurut Sudarna, disebabkan karena musim panennya baru akan dimulai. "Stoknya menipis kalau cabai, karena baru akan memulai musim panen, setelah itu kami perkirakan akan kembali turun harganya," ujar dia.
Terkait dengan harga beras yang terus naik, sambung Sudarna, juga disebabkan oleh lantaran stok yang menipis. "Kenaikan harga-harga ini akan kami intervensi dengan operasi pasar pada Kamis [29/2/2024], semoga kembali turun," ujarnya.
Operasi pasar pada akhir Februari itu akan dilakukan di Pasar Wates. "Penyelenggaranya Dinas Pertanian DIY, kami sudah berkoordinasi, tapi belum ada kepastian jumalh dan jenis apa saja yang akan dilakukan operasi pasar," jelasnya.
BACA JUGA: Demi Beras Murah, Warga Rela Antre Sejam di Pasar Murah Disperindag DIY
Rencana operasi pasar itu disambut baik pedagang Pasar Wates, salah satunya Mutarni. "Bagus, biar ada peningkatan penjualan juga, soalnya dengan harga serba naik begini kami kekurangan pembeli," ujarnya.
Mutarni yang berjualan berbagai bahan pokok ini menyebut kenaikan harga tersebut menurunkan omzet dagangannya. "Saya mau stok juga mikir-mikir kalau harga setinggi ini, ini saja stok beras sudah habis dan belum akan nyetok kalau harganya begitu, apalagi cabai yang tidak awet," tuturnya.
Jika tak ada intervensi berupa operasi pasar sebelum Ramadan, menurut Mutarni, akan lebih menyusahkan pedagang. "Khawatir juga kalau sebelum Ramadan tidak ada penurunan, bisa-bisa serba susah kondisinya, begini saja udah diprotes pembeli apalagi nanti pas bulan puasa."
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Puncak Arus Mudik Liburan Natal Diprediksi Terjadi pada 24 Desember
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Bencana Hidrometeorologi, Pemkab Gunungkidul Segera Tetapkan Status Siaga
- Prediksi Cuaca BMKG, Seluruh Wilayah DIY Diguyur Hujan Lebat 3 Hari ke Depan
- Liga 1 Besok, PSS Jamu PSBS Biak, Ini Head to Head Kedua Tim
- KPU Bantul Mulai Mendistribusikan Undangan Nyoblos di Pilkada
- KPU Bantul Pastikan Pemilih Tidak Memenuhi Syarat Telah Dicoret dari DPT
Advertisement
Advertisement