Begini Cara Disdagin Kulonprogo Dongkrak Ekspor Agar Nilainya Lebih Dari Rp2,7 Triliun
Advertisement
Harianjogja.com, KULONPROGO—Nilai ekspor di Bumi Binangun pada 2023 sebesar Rp2,7 miliar diharapkan dapat meningkat pada 2024. Dinas Perdagangan dan Industri (Disdagin) Kulonprogo melakukan berbagai upaya untuk merealisasikan hal tersebut.
Berbagai upaya meningkatkan nilai ekspor itu antara lain fasilitasi sertifikasi produk, pendampingan usaha, hingga kemudahan perizinan lainnya. "Seperti industri kecil gula semut itu di Kulonprogo sudah ekspor, kami bantu fasilitasi sertifikat kualitas produk, perizinan, dan lainnya," ungkap Kepala Disdagin Kulonprogo, Sudarna pada Senin (26/2/2024).
Advertisement
Fasilitasi lain juga dilakukan Disdagin Kulonprogo, jelas Sudarna, agar produk industri di wilayahnya berkualitas tinggi agar mudah menembus pasar mancanegara. "Seperti industri serat alam itu kami dampingi terus agar kualitasnya teruji baik, termasuk membantu memasarkannya ke pasar mancanegara," jelasnya.
Baca Juga
Kulonprogo Diminta Petakan Potensi Komoditas Ekspor Tinggi
Kulonprogo Punya 2 Produk Ekspor, Ini Peluang dan Kendalanya
Petani Kulonprogo Ekspor Ubi Kayu ke Korea dan Malaysia
Pemasaran produk dari Kulonprogo, lanjut Sudarna, dilakukan dengan berbagai cara agar menembus pasar ekspor. "Terbaru Maret nanti kami sertakan produk-produk lokal kami ikut pameran di China, sebelumnya kami mengikutkan produk lainnya di pameran nasional yang menyasar ekspor," terangnya.
Kepala Bidang Perindustrian Disdagin Kulonprogo Ade Wahyudianto menjelaskan peningkatan kualitas produk industri juga dilakukan dengan difersivikasi. "Terbaru kemarin kami mendampingi industri sabut kelapa di Kapanewon Pengasih agar produknya lebih variatif, sebelumnya hanya produk akhirnya sapu, lalu sekarang setelah didampingi jadi beragam," tuturnya.
Semakin variatif dan berkualitasnya produk, menurut Ade, akan semakin lebar kemungkinan ekspor dapat dilakukan. "Lalu kami juga terus mengupayakan agar pelaku-pelaku industri ini dapat mengurus perizinan, karena tanpa izin yang lengkap sulit menembus pasar ekspor," ujarnya.
Ade menyebut perizinan usaha di Kulonprogo kini semakin mudah dan efektif. "Lewat sistem OSS itu mudah sekali, sehingga ini terus kami dorong, karena kalau perizinan lengkap fasilitasi dan bantuan yang dapat kami lakukan juga lebih mudah," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Puncak Arus Mudik Liburan Natal Diprediksi Terjadi pada 24 Desember
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- KPU Bantul Pastikan Pemilih Tidak Memenuhi Syarat Telah Dicoret dari DPT
- KPU Sleman Memprediksi Pemungutan dan Perhitungan Suara di TPS Rampung Maksimal Jam 5 Sore
- Indeks Masih Jomplang, Penguatan Literasi Keuangan Sasar Mahasiswa UGM
- Undangan Memilih Pilkada Gunungkidul Didistribusikan ke 612.421 Warga
- Satu-satunya yang Gelar Kampanye Akbar, Heroe-Pena Gandeng 15.000 Kawula Muda
Advertisement
Advertisement