Advertisement

TBY Kembali Gelar Konser Karawitan Ndang Tak Gong, Yuk Catat Tanggalnya, Gratis Loh!

Media Digital
Selasa, 05 Maret 2024 - 14:07 WIB
Abdul Hamied Razak
TBY Kembali Gelar Konser Karawitan Ndang Tak Gong, Yuk Catat Tanggalnya, Gratis Loh! Konferensi pers Gelar Konser Karawitan bertajuk Ndang Tak Gong di Taman Budaya Yogyakarta, Selasa (5/3 - 2024).

Advertisement

JOGJA—Taman Budaya Yogyakarta (TBY) kembali menggelar Konser Karawitan bertajuk “Ndang Tak Gong”. Event tersebut akan digelar pada Kamis, 7 Maret 2024 pukul 19.00 WIB bertempat di Concert Hall, TBY.

Kepala TBY, Purwiati mengatakan sebagai pusat laboratorium yang selalu melakukan pengembangan dan pengolahan seni, dokumentasi dan informasi seni budaya, TBY merespon potensi seniman muda bidang seni karawitan melalui kegiatan tahunan dalam format Gelar Karawitan.

Advertisement

"Kami sangat mengapresiasi para seniman-seniman muda dan memberikan ruang berekspresi seluas-luasnya kepada talenta-talenta muda untuk terus berkreasi," katanya di sela konferensi pers Gelar Konser Karawitan bertajuk “Ndang Tak Gong” di TBY, Selasa (5/3/2024).

BACA JUGA: Ini Alasan Pemda DIY Menutup Permanen TPA Piyungan Mulai Hari Ini

TBY, katanya, menjadi jendela Yogyakarta menuju pusat budaya terkemuka di tingkat nasional dan internasional. TBY akan terus memberikan ruang kreatif bagi seniman dan budayawan untuk mempresentasikan karya kreatif dan pemikiran mereka.

"Ini juga sebagai kesetangkuban antara perencanaan dan kebutuhan peningkatkan kompetensi dan kemampuan kreator muda dalam mengapresiasi seni karawitan," katanya.

Konser Karawitan bertajuk “Ndang Tak Gong” akan menggaet target audiensi sebanyak-banyaknya. Event tersebut akan digelar pada Kamis, 7 Maret 2024 pukul 19.00 WIB bertempat di Concert Hall, TBY juga digelar secara gratis bagi pengunjung.

Artikulasi bunyi kendang dan gong dipilih sebagai representasi spirit Gelar Karawitan tahunan yang dilaksanakan oleh TBY. Dengan filosofi “Ndang”, segera, “Tak Gong”, tak antebi, tak niati, tak legani, ku selesaikan kewajibanku sebagai pewaris seni karawitan Yogyakarta untuk semangat bergerak, berkarya dan berinovasi untuk memajukan seni budaya.

"Kolaborasi seni karawitan ini juga menjadi penanda berkembangnya kesenian ini," tandas Purwiati.

Secara simbolis “Ndang Tak Gong” merupakan aksi responsif komposer muda karawitan yang berpacu dengan pesatnya perkembangan zaman melalui karya seni pertunjukan karawitan yang kreatif dan inovatif. Sebagaimana penyelenggaraan sebelumnya, “Ndang Tak Gong” tahun ke-3 ini mengusung 3 komposer muda dari Yogyakarta.

Berdasarkan hasil kurasi yang telah dilaksanakan oleh Taman Budaya Yogyakarta bersama tim penyusun materi Gelar Karawitan “Ndang Tak Gong” tahun 2024 seperti Anon Suneko, S.Sn., M.Sn, Dr. Raharjo, S.Sn., MM, dan Warsana, S.Sn., M.Sn.

"Dengan mengkurasi komposer karawitan maka dipilih tiga komposer muda, dengan mengedepankan perbedaan dan keindahan dari masing-masing karya cipta yang digubah ke dalam bentuk sajian karawitan," kata Raharjo.

Tiga warna dan karakter berbeda yang mewakili identitas dan latar belakangnya tersebut diharapkan dapat memberikan gambaran betapa luas dan banyaknya alternatif pengembangan seni karawitan.

Ketiga Komposer tersebut adalah Sabatinus Prakasa (Prawiratama), Wahyu Agung (Kemlanthing), Ponang Mardugandang (Nyi Ageng). Konsep pergelaran yang mengetengahkan format seni pertunjukan bertujuan untuk merelevankan seni karawitan dengan konsumen (audien) masa kini serta tren kekuatan aspek visual yang kian vital presentasi estetis karya-karya musik kekinian.

Hal ini merujuk pada kesadaran akan pentingnya perluasan publikasi karya-karya baru karawitan yang harus mengakomodir kemajemukan latar belakang, motivasi dan orientasi penikmat karya seni karawitan.

"Saya akan menghadirkan alat musik yang saya buat sendiri dengan konsep musik yang diusung tang ting tung teng tong," komposer muda Wahyu Agung. (***)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Puncak Musim Kemarau Diprediksi Juli-Agustus, Soal El Nino Ini Kata BMKG

News
| Sabtu, 27 April 2024, 16:17 WIB

Advertisement

alt

Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 19:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement