Advertisement

Pekan Tani Jadi Upaya Penguatan Ketahanan Pangan Gunungkidul

Andreas Yuda Pramono
Rabu, 06 Maret 2024 - 08:57 WIB
Sunartono
Pekan Tani Jadi Upaya Penguatan Ketahanan Pangan Gunungkidul Ilustrasi panen padi - ist - ngawikab.go.id

Advertisement

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—Dinas Pertanian dan Pangan (DPP) Kabupaten Gunungkidul bersama kelompok seperti asosiasi pasar tani (Aspartan), komunitas pencinta tanaman hias dan tanaman hortikultura gunungkidul (Kota Hinggil), dan lain sebagainya menggelar Pekan Tani Gunungkidul untuk yang ketiga kalinya di Halaman Kantor DPP, Senin (4/3/2024). Pekan Tani menjadi upaya untuk menguatkan sektor pertanian baik dari sisi keorganisasian maupun pasar.

Analis Program Penyuluhan DPP Gunungkidul, Restu Dwi Handoyo mengatakan Pekan Tani Gunungkidul digelar tiap dua bulan. Temanya pun berbeda-beda setiap pagelarannya. Kali ini, tema Pekan Tani Gunungkidul yaitu Pangan Lokal Gawang Inflasi Pertanian Gunungkidul.

Advertisement

BACA JUGA : Rantai Pasok Bahan Makanan Pokok, Upaya Optimasi dalam Menjaga Ketahanan Pangan di Kulonprogo

“Saat ini baru booming inflasi. Harga naik, minyak, sembako. Kami ingin acara ini jadi salah satu cara menekan harga pangan. Pertanian jadi gawang terakhir,” kata Restu ditemui di kantornya, Senin (4/3/2024).

Restu menambahkan selain Aspartan dan Kota Hinggil ada juga keterlibatan dari komisariat daerah duta petani milenial (Komda), kontak tani andalan Gunungkidul (KTNA), perkumpulan penyuluh pertanian seluruh Indonesia cabang Gunungkidul (P3SI). Masih ada juga kelompok atau rekanan lain yang terlibat.

“Rumah kreatif BUMN juga terlibat. Harapan kami UMKM kami dapat didampingi juga. Nantinya produk-produk dapat go-global sesuai niatan ke depan,” katanya.

Kendati begitu, Restu menegaskan Pekan Tani Gunungkidul merupakan acara yang digelar independen oleh kelompok yang telah dia sebutkan. DPP Gunungkidul hanya menyediakan tempat dan fasilitas yang ada tanpa adanya anggaran.

Salah Satu Pioner Pekan Tani Gunungkidul, Yunita Catur Pratiwi mengatakan acara tersebut berawal dengan adanya kegelisahan bahwa tanaman hias kurang memiliki pasar. Dari situ, dia dan rekannya menjalin komunikasi dengan DPP Gunungkidul. Dari situ terbentuklah Pekan Tani Gunungkidul.

BACA JUGA : Jaga Ketahanan Pangan Petani Gunungkidul Diminta Optimalkan Lahan Pekarangan

Dia menjelaskan Pekan Tani Gunungkidul digelar bekerja sama dengan pihak lain termasuk dari sisi pendanaan oleh sponsor. Strategi publikasi pun juga sedang dibahas.

Pratiwi yang juga bagian dari Kota Hinggil mengaku semua anggota dapat terlibat dalam Pekan Tani Gunungkidul. Dengan begitu ada potensi branding tanaman sehingga pasar dapat terbuka lebih lebar. “Pasar tanaman hias di Gunungkidul lebih jauh sedikit daripada kabupaten lain di DIY apalagi Sleman yang pusat tanaman hias,” kata Pratiwi.

Bupati Gunungkidul, Sunaryanta mengaku acara tersebut dapat ikut mengendalikan inflasi yang terjadi di Kabupaten Gunungkidul pada khususnya. “Ini sebagai upaya selain mengenalkan masyarakat Gunungkidul akan pentingnya mendukung pangan lokal Gunungkidul,” kata Sunaryanta.

 Sunaryanta juga menyerahkan apilkasi pembayaran digital kepada peserta Pekan Tani Gunungkidul yang menjadi salah satu langkah digitalisasi pembayaran. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Gunung Semeru Erupsi, Awan Panas Meluncur Sejauh 3 Km

News
| Sabtu, 18 Mei 2024, 23:37 WIB

Advertisement

alt

Hotel Mewah di Istanbul Turki Ternyata Bekas Penjara yang Dibangun Seabad Lalu

Wisata
| Sabtu, 18 Mei 2024, 20:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement