Advertisement
Pekan Tani Jadi Upaya Penguatan Ketahanan Pangan Gunungkidul
Advertisement
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—Dinas Pertanian dan Pangan (DPP) Kabupaten Gunungkidul bersama kelompok seperti asosiasi pasar tani (Aspartan), komunitas pencinta tanaman hias dan tanaman hortikultura gunungkidul (Kota Hinggil), dan lain sebagainya menggelar Pekan Tani Gunungkidul untuk yang ketiga kalinya di Halaman Kantor DPP, Senin (4/3/2024). Pekan Tani menjadi upaya untuk menguatkan sektor pertanian baik dari sisi keorganisasian maupun pasar.
Analis Program Penyuluhan DPP Gunungkidul, Restu Dwi Handoyo mengatakan Pekan Tani Gunungkidul digelar tiap dua bulan. Temanya pun berbeda-beda setiap pagelarannya. Kali ini, tema Pekan Tani Gunungkidul yaitu Pangan Lokal Gawang Inflasi Pertanian Gunungkidul.
Advertisement
“Saat ini baru booming inflasi. Harga naik, minyak, sembako. Kami ingin acara ini jadi salah satu cara menekan harga pangan. Pertanian jadi gawang terakhir,” kata Restu ditemui di kantornya, Senin (4/3/2024).
Restu menambahkan selain Aspartan dan Kota Hinggil ada juga keterlibatan dari komisariat daerah duta petani milenial (Komda), kontak tani andalan Gunungkidul (KTNA), perkumpulan penyuluh pertanian seluruh Indonesia cabang Gunungkidul (P3SI). Masih ada juga kelompok atau rekanan lain yang terlibat.
“Rumah kreatif BUMN juga terlibat. Harapan kami UMKM kami dapat didampingi juga. Nantinya produk-produk dapat go-global sesuai niatan ke depan,” katanya.
Kendati begitu, Restu menegaskan Pekan Tani Gunungkidul merupakan acara yang digelar independen oleh kelompok yang telah dia sebutkan. DPP Gunungkidul hanya menyediakan tempat dan fasilitas yang ada tanpa adanya anggaran.
Salah Satu Pioner Pekan Tani Gunungkidul, Yunita Catur Pratiwi mengatakan acara tersebut berawal dengan adanya kegelisahan bahwa tanaman hias kurang memiliki pasar. Dari situ, dia dan rekannya menjalin komunikasi dengan DPP Gunungkidul. Dari situ terbentuklah Pekan Tani Gunungkidul.
BACA JUGA : Jaga Ketahanan Pangan Petani Gunungkidul Diminta Optimalkan Lahan Pekarangan
Dia menjelaskan Pekan Tani Gunungkidul digelar bekerja sama dengan pihak lain termasuk dari sisi pendanaan oleh sponsor. Strategi publikasi pun juga sedang dibahas.
Pratiwi yang juga bagian dari Kota Hinggil mengaku semua anggota dapat terlibat dalam Pekan Tani Gunungkidul. Dengan begitu ada potensi branding tanaman sehingga pasar dapat terbuka lebih lebar. “Pasar tanaman hias di Gunungkidul lebih jauh sedikit daripada kabupaten lain di DIY apalagi Sleman yang pusat tanaman hias,” kata Pratiwi.
Bupati Gunungkidul, Sunaryanta mengaku acara tersebut dapat ikut mengendalikan inflasi yang terjadi di Kabupaten Gunungkidul pada khususnya. “Ini sebagai upaya selain mengenalkan masyarakat Gunungkidul akan pentingnya mendukung pangan lokal Gunungkidul,” kata Sunaryanta.
Sunaryanta juga menyerahkan apilkasi pembayaran digital kepada peserta Pekan Tani Gunungkidul yang menjadi salah satu langkah digitalisasi pembayaran.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement
Hotel Mewah di Istanbul Turki Ternyata Bekas Penjara yang Dibangun Seabad Lalu
Advertisement
Berita Populer
- Terbaru! Jadwal KRL Jogja-Solo Sabtu 18 Mei 2024, Berangkat dari Stasiun Tugu dan Lempuyangan
- Jadwal Terbaru! KRL Solo-Jogja, Berangkat dari Palur Sabtu 18 Mei 2024
- Sampah di Depo Membeludak dan Meluber, Warga Pengok Geruduk Kantor DLH Kota Jogja
- Jadwal Kereta Bandara YIA Xpress Sabtu 18 Mei 2024, Tiket Rp50 Ribu
- Suluh Sumurup Art Festival: Keterbatasan Bukan Jadi Penghalang untuk Berekspresi
Advertisement
Advertisement