Ratusan Ternak di Gayamharjo Sleman Mulai Divaksin Antraks
Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN—Ratusan ternak di Kalurahan Gayamharjo, Prambanan mulai divaksin antraks, Selasa (19/3/2024). Rencana vaksinasi dilaksankan selama sepuluh tahun ke depan.
Kepala Dinas Pertanian Pangan dan Perikanan Sleman, Suparmono mengatakan pelaksanaan vaksinasi antraks dilakukan bersama tim dari Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, Kementerian Pertanian. Vaksinasi dilaksanakan menjadi bagian untuk mencegah penyebaran penyakit antraks yang ditemukan di Padukuhan Kalinongko Kidul, Gayamharjo.
Advertisement
Dia menjelaskan untuk vaksinasi perdana diberikan kepada ternak yang berada di zona kuning. Total ada sekitar 300 ekor sapi dan 300 kambing yang divaksin. “Untuk lokasi zona merah atau temuan kasus di belum karena hewannya baru saja mendapatkan anti biotik. Sesuai prosedur, hewan ini [yang mendapatkan anti biotik] baru bisa divaksin selang waktu 14 hari,” kata Suparmono kepada wartawan, Selasa siang di lokasi vaksinasi di Padukuhan Nawung, Gayamharjo.
Baca Juga
Kasus Antraks, Bupati Sleman Minta Segera Dilakukan Vaksinasi Ternak
Spora Antraks Bertahan Hingga 80 Tahun, Ini Langkah Pencegahan yang Dilakukan Pemkab Sleman
Sudah Pernah Ditemukan di Pakem, Begini Perkembangan Kasus Antraks di Kabupaten Sleman
Menurut dia, ternak yang berada di zona merah tetap akan divaksin. Untuk jumlahnya ada 143 ekor sapi dan 224 ekor kambing. “Untuk stok vaksin tidak ada masalah karena sudah ada bantuan dari Kementerian Pertanian,” ungkapnya.
Ia menambahkan pelaksanaan vaksinasi akan dilakukan secara berkelanjutan. Rencannaya vaksin diberikan selama sepuluh tahun ke depan. “Kami sesuaikan dengan prosedur dan pelaksanaannya setiap tahun divaksin sebanyak dua kali,” katanya.
Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, Kementerian Pertanian, Nasrullah mengatakan untuk vaksinasi antraks di Sleman dan Gunungkidul telah memberikan bantuan vaksin. Bantuan meliputi 2.600 dosis, vitamin sebanyak 600 botol, antihistamin 500 botol, anti biotik 100 botol dan Suit 20.000 set. “Vaksinasi jadi bagian untuk mencegah penyebaran antraks. Sebab, setelah divaksin hewan akan lebih sehat,” kata Nasrullah.
Ia berharap penanggulangan antraks dilakukan secara konsisten dan berkelanjutan. Pasalnya, wilayah DIY sudah masuk endemi antraks sehingga munculnya kasus bisa terjadi sewaktu-waktu. “Yang terpenting upaya pencegahan dan penanggulangan terus dilakukan sehingga kasus bisa terkendali. Berdasarkan laporan yang saya terima, di Sleman sudah tidak ada lagi temuan hewan mati,” katanya.
Bupati Sleman, Kustini Sri Purnomo berterima kasih atas bantuan vaksin dari Kementerian Pertanian. Ia pun memastikan komitmennya untuk pencegahan dan penaggunglangan antraks di Kabupaten Sleman. “Vaksinasi ini menjadi salah satu upaya untuk pencegahan agar kasus bisa semakin terkendali,” katanya.
Kustini mengimbau kepada Masyarakat untuk tidak menyembelih hewan sakit. Selain itu, ia juga meminta agar segera melaporkan apabila ada ternak yang sakit ke petugas Kesehatan hewan terdekat.
“Jangan disembelih karena bisa menjadi sumber penyebaran penyakit. Kalau ada ternak yang sakit, segera dilaporkan untuk penanganan lebih lanjut,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Libur Natal dan Tahun Baru, Potensi Pergerakan Orang Diprediksi Mencapai 110,67 Juta Jiwa
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Indeks Masih Jomplang, Penguatan Literasi Keuangan Sasar Mahasiswa UGM
- Undangan Memilih Pilkada Gunungkidul Didistribusikan ke 612.421 Warga
- Satu-satunya yang Gelar Kampanye Akbar, Heroe-Pena Gandeng 15.000 Kawula Muda
- Jadwal Terbaru KRL Jogja-Solo Jumat 22 November 2024, Berangkat dari Stasiun Tugu, Lempuyangan dan Maguwo
- Jadwal SIM Keliling di Kulonprogo Jumat 22 November 2024
Advertisement
Advertisement