Advertisement

BEDAH BUKU: Mendorong Peran Masyarakat Dalam Pengelolaan Sampah Mandiri

Media Digital
Kamis, 21 Maret 2024 - 04:37 WIB
Ujang Hasanudin
BEDAH BUKU: Mendorong Peran Masyarakat Dalam Pengelolaan Sampah Mandiri Anggota GEMI, Esaputri Purwandari, menyampaikan materi dalam bedah buku Cerdas Mengelola Sampah Mandiri Bersama Komunitas, di Joglo Tamansari, Rabu (20/3/2024). - Harian Jogja / Lugas Subarkah

Advertisement

JOGJA—DIY tengah mengalami transisi dalam pengelolaan sampah. Dari yang sebelumnya terpusat di TPA Piyungan, menjadi didesentralisasi di masing-masing wilayah. Masyarakat pun memiliki peran penting untuk menyukseskan transisi ini.

Sebagai salah satu upaya penguatan literasi tentang pengelolaan sampah, Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah (DPAD) DIY menggelar bedah buku berjudul Cerdas Mengelola Sampah Mandiri Bersama Komunitas, di Joglo Tamansari, Rabu (20/3/2024).

Advertisement

Buku ini memaparkan pengalaman pengelolaan sampah dari Koperasi Gerakan Ekonomi Kaum Ibu (GEMI), yang disusun oleh Esaputri Purwandari, Yomi Windri Asni, Umdatul Qori’ah dan Muzna Nurhayati. Bedah buku ini juga menghadirkan anggota DPRD Kota Jogja Fraksi PAN, Rifki Listiyanto sebagai narasumber.

Esaputri Purwandari menjelaskan dalam pengelolaan sampah, paradigma sosial harus diganti menjadi paradigma bisnis. Selama ini, banyak usaha pengelolaan sampah di masyarakat tidak berjalan karena masih menggunakan paradigma sosial, sehingga tidak memberikan keuntungan apapun untuk mereka yang terlibat.

Ia mencontohkan Koperasi GEMI yang sudah memproduksi berbagai sabun dari olahan limbah rumah tangga, seperti ampas kelapa hingga jelantah. Harga jualnya menjadi jauh lebih tinggi dibanding sabun biasa, yakni bisa mencapai Rp50.000. “Apakah ada yang beli? Ada. Karena sabun ini memiliki segmen tersendiri. Sabun ini cocok untuk orang yang punya eksim [penyakit kulit]. Jadi mereka yang memiliki eksim lebih memilih sabun ini dibanding sabun biasa,” ujarnya.

BACA JUGA: BEDAH BUKU: Merespons Masalah Sampah di DIY

Dalam buku ini, ia mendorong masyarakat menerapkan prinsip zero waste, yakni sebuah visi pengelolaan sampah berkelanjutan. Dengan prinsip ini, kita tidak menghabiskan nilai dari sumber daya, melainkan mempertahankannya.

Para pakar ekonomi telah mengemukakan jika ekonomi linier, yakni proses produksi, distribusi, konsumsi dan menjadi limbah, tidak bisa dipraktikkan terus-menerus karena keterbatasan sumber daya. Dari sini muncul alternatif sistem green ekonomi, yang menerapkan 5R, yakni refuse, reduce, reuse, recycle dan rot.

“Refuse adalah menolak hadirnya barang sekali pakai di rumah. Reduce mengurangi penggunaan barang sekali pakai. Reuse menggunakan kembali barang yang sudah dipakai. Recycle mengolah kembali barang yang telah digunakan menjadi barang lain. Rot adalah mengolah sampah organik menjadi kompos,” katanya.

Rifki Listiyanto menuturkan pemerintah termasuk DPRD Kota Jogja harus hadir dalam permasalahan sampah. Ia menegaskan peraturan daerah yang akan dibuat ke depan harus mendukung pengelolaan sampah secara mandiri.

“Ini PR kita semua agar bisa mengendalikan sampah. Di buku ini banyak kelompok ibu yang bergiat di persampahan. Semua yang ada di buku ini menjadi hal menarik. Apa itu sampah organik, anorganik, berbagai macam pengelolaan, administrasi bank sampah,” ungkapnya.

Ia juga berharap melalui kegiatan bedah buku yang diinisiasi DPAD DIY ini dapat terus meningkatkan kegemaram membaca masyarakat. “Ke depan perlu ditingkatkan secara kuantitas dan penganggarannya, agar masyarakat lebih sering hadir di bedah buku,” kata dia. (***)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Menko Airlangga Isi Kuliah Tamu di LSE: Indonesia On-Track Capai Visi Indonesia Emas 2045

News
| Kamis, 02 Mei 2024, 12:57 WIB

Advertisement

alt

Peringati Hari Pendidikan Nasional dengan Mengunjungi Museum Dewantara Kirti Griya Tamansiswa di Jogja

Wisata
| Rabu, 01 Mei 2024, 14:17 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement