Advertisement

Ternyata Bukan Cuma Jemaah Masjid Aolia, Ini Kelompok yang Berpuasa dan Berlebaran Lebih Dulu

Andreas Yuda Pramono
Minggu, 07 April 2024 - 18:17 WIB
Arief Junianto
Ternyata Bukan Cuma Jemaah Masjid Aolia, Ini Kelompok yang Berpuasa dan Berlebaran Lebih Dulu Jemaah Islam Masjid Aolia di Padukuhan Panggang III, Kalurahan Giricahyo, Panggang, Gunungkidul menggelar Salat Idulfitri pada Jumat (5/4 - 2024) pagi. / Harian Jogja / Andreas Yuda Pramono

Advertisement

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—Ternyata bukan hanya jemaah Masjid Aolia di Padukuhan Panggang III, Kalurahan Giriharjo, Panggang, Gunungkidul yang beribadah Idulfitri lebih awal, tepatnya pada Jumat (5/4/2024). Padahal pemerintah memperkirakan 1 Syawal baru terjadi pada Rabu (10/4/2024).

Yayasan LKiS mencatat ada sejumlah jemaah yang tersebar di berbagai wilayah di Indonesia yang juga lebih dulu memulai dan menutup bulan Ramadhan.

Advertisement

Program Manajer Yayasan LKiS, Tri Noviana mengatakan ada beberapa kelompok jemaah Islam memiliki perhitungan sendiri terkait dengan penetapan Idulfitri atau 1 Syawal. Setidaknya apabila mengacu pada Ramadan 2023, ada empat kelompok jemaah yang lebih dulu merayakan Idulfitri.

Pertama, Jemaah Al Muhdhor. Jemaah yang berada di Desa Wates, Kecamatan Sumbergempol, Kabupaten Tulungagung tersebut melaksanakan Salat Id pada Rabu (19/4/2023).

Kedua, Jemaah Tarekat Naqsabandiyah. Jemaah yang berada di Padang, Sumatera Barat melaksanakan Salat Id pada Kamis (20/4/2023).

Ketiga, Jemaah Islam Aboge. Jemaah yang berada di Wonosobo, Jawa Tengah tersebut melaksanakan Salat Id pada Kamis (23/4/2023).

Keempat, Jemaah Muhammadiyah melaksanakan Salat Id pada Jumat (21/4/2023).  

Sedangkan, Pemerintah Indonesia dan Nahdlatul Ulama resmi mengumumkan lebaran pada Sabtu (22/4/ 2023). “Sebenarnya, perhitungan 1 Syawal bukan pertama kalinya beda-beda untuk beberapa kelompok jemaah Islam. Hanya saja, jeda untuk Jemaah Masjid Aolia terlalu lama dengan yang akan ditetapkan pemerintah sehingga membuat orang bingung dan menjadi hal aneh,” kata Noviana dihubungi, Minggu (7/4/2024).

Metafora Menelepon Allah

Dia juga menanggapi metafora yang dipakai KH Ibnu Hajar Sholeh Pranolo yaitu menelfon Allah untuk menentukan waktu Salat Id. KH Ibnu Hajar Sholeh Pranolo atau akrab dipanggil Mbah Benu merupakan Imam Jemaah Masjid Aolia di Padukuhan Panggang III, Giriharjo, Panggang, Gunungkidul.

Menurut Noviana, Mbah Benu menggunakan metafora menelepon Allah untuk menggambarkan perjalanan spiritualnya.  “Penyampaian pesan menggunakan metafora dipakai agar mempermudah penangkapan orang-orang,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Pilihan

Advertisement

alt

KPK Periksa Kabag di DPR RI Hiphi Hidupati Terkait Korupsi Pengadaan Rumah Jabatan Anggota Dewan

News
| Rabu, 08 Mei 2024, 17:47 WIB

Advertisement

alt

Grand Rohan Jogja Hadirkan Fasilitas Family Room untuk Liburan Bersama Keluarga

Wisata
| Senin, 06 Mei 2024, 10:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement