Advertisement

Per Senin Ada 20.334 Kendaraan Masuki DIY, Jalur Rongkop dan Semin Bikin Jalanan Jogja Lengang

Catur Dwi Janati
Senin, 08 April 2024 - 18:47 WIB
Arief Junianto
Per Senin Ada 20.334 Kendaraan Masuki DIY, Jalur Rongkop dan Semin Bikin Jalanan Jogja Lengang Ilustrasi mudik / Freepik

Advertisement

Harianjogja.com, SLEMAN—Konsentrasi kendaraan di DIY pada arus mudik Lebaran 2024 diklaim bisa terpecah berkat adanya jalur Rongkop dan Semin. Pintu Prambanan yang semula dikhawatirkan menjadi konsentrasi kepadatan pada momen Lebaran tahun ini, nyatanya justru kalah dengan Tempel.

Dirlantas Polda DIY, Kombes Pol Alfian Nurrizal mengungkapkan total kendaraan yang masuk ke wilayah DIY hingga hari kelima Operasi Ketupat Progo 2024 mencapai 366.441 kendaraan. Sementara kendaraan yang keluar berkisar di angka 269.459 kendaraan. Dari jumlah di atas, pintu Tempel masih mendominasi sebagai jalur paling banyak dilewati kendaraan menjelang Lebaran.

Advertisement

Pada Senin (8/4/2024) contohnya, jumlah kendaraan yang masuk di DIY mencapai 20.334, sedangkan kesadaran yang keluar mencapai 19.719. Tempel sekali lagi menjadi titik paling banyak dilewati kendaraan pada hari ini dengan total 8.019 kendaraan dan jumlah ini bisa bertambah hingga pergantian hari nanti. 

"Yang tertinggi Tempel. Tempel itu sebanyak 8.019 kendaraan, terdiri 50 bus, minibus 3.091, ini yang terbanyak 4.202 kendaraan roda dua dan untuk truk sembako itu 676," ujar dia.

Sementara di jalur Prambanan yang menjadi kekhawatiran malah hanya dilewati 3.491 kendaraan di hari yang sama. Angka tersebut terdiri dari 32 bus, lalu mini bus atau mobil pribadi 2.226 kendaraan, 946 motornya dam 258 truk yang sembako.

"Jadi perbandingannya Tempel ini kenapa 8.000 karena banyak kendaraan yang berjenis roda dua. Tetapi kalau yang Prambanan masuk itu kebanyakan mobil pribadi atau minibus," terangnya.

Selain itu, Alfian punya analisa tersendiri mengapa arus kendaraan yang masuk ke DIY bisa terbilang lengang. Menurutnya keberadaan JJLS memecah arus kendaraan di Prambanan maupun Tempel.

Alfian mengungkap jika ada kecenderungan pengendara memilih menggunakan jalan baru di daerah Semin dan Rongkop. Tercatat ada 1.830 kendaraan, terdiri dari 73 bus, 266 mobil pribadi, 1.354 kendaraan roda duanya hingga 177 truk yang melewati jalur Semin. "Artinya orang sudah terpecah di Semin, mungkin juga di Rongkop juga lumayan," ujarnya.

Di jalur Rongkop, Alfian mencatat ada sebanyak 969 kendaraan melintas, terdiri dari 691 motor, 209 mobil pribadi, 60 truk sembako dan sembilan bus.

"Itu jalur JJLS, artinya sekarang kenapa kok Tempel dan Prambanan lengang, karena saya lihat terutama di Semin dan Rongkop ini sangat sudah menjadi pemecah arus, sehingga agak landai," ujarnya.

BACA JUGA: Libur Lebaran, Berikut Rumah Sakit Rujukan untuk Kegawatdaruratan di Sleman

Padahal dari segi waktunya, baik 7 dan 8 April 2024 diprediksi sebagai puncaknya arus mudik. Namun, justru hingga sekarang belum ada kepadatan yang signifikan di berbagai pintu masuk di DIY.

"Hari keempat, hari kelima ini puncak-puncaknya karena terbagi adanya Rongkop dan Semin ini sudah memecah arus, jadi enggak begitu banyak yang memasuki wilayah Jogja," tegasnya.

Menurut Alfian, situasi lalu lintas yang lengang di wilayah DIY tercipta dari rekayasa lalu lintas yang baik dan transportasi umum yang baik. Kondisi ini membuat masyarakat bisa mudik dengan suasana aman dan nyaman sampai kampung halaman.

"Artinya transportasi, rekayasa lalu lintas berjalan dengan baik. Artinya kita sudah mempersiapkan diri dengan adanya jalanan JJLS Rongkop, Semin itu pemecah arus dan ini juga pelayanan transportasi sangat baik dan suasana di wilayah Jogja saat ini sangat lengang, semuanya lengang," ujar dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

PKB Buka Penjaringan Bakal Calon Gubernur DKI Jakarta, Ini Kriterianya

News
| Selasa, 30 April 2024, 07:27 WIB

Advertisement

alt

Komitmen Bersama Menjaga dan Merawat Warisan Budaya Dunia

Wisata
| Kamis, 25 April 2024, 22:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement