Advertisement

Penceramah Tamanan: Kami Minta Maaf telah Membuat Warga Terganggu

Stefani Yulindriani Ria S. R
Sabtu, 13 April 2024 - 15:07 WIB
Mediani Dyah Natalia
Penceramah Tamanan: Kami Minta Maaf telah Membuat Warga Terganggu Untung Cahyono (tengah berbaju putih) saat menyampaikan klarifikasi terkait khotbahnya pada Salat Idulfitri, di Baleayu, Sabtu (13/4/2024). (Harian Jogja - Stefani Yulindriani)

Advertisement

Harianjogja.com, BANTUL—Untung Cahyono, khotib salat Idulfitri di Lapangan Tamanan yang sempat viral, meminta maaf atas khotbahnya saat itu.

Untung Cahyono menyampaikan pihaknya telah berkomunikasi dengan PHBI Tamanan, serta perangkat daerah setempat mengenai kejadian tersebut. 

Advertisement

Dia pun menyampaikan permohonan maaf kepada masyakat atas khotbahnya pada salat Idulfitri lalu.

"Karena sudah seperti ini, kami dengan tegas menyampaikan memohon maaf telah membuat warga mungkin terganggu dengan pandangan kami," katanya, Sabtu (13/4/2024) di Baleayu, Bantul. 

Dia pun akan berusaha untuk berhati-hati saat berbicara di depan forum yang besar. 

"Saya pribadi secara tegas, mungkin lebih dewasa, harus lebih berhati-hati, khususnya ketika berbicara di depan forum yang bisa jadi forumnya sangat berbeda. Apalagi jemaah yang besar, kan kita tidak tahu persepsi masing-masing," katanya.

Baca Juga

UAD Nyatakan Penceramah di Tamanan Untung Cahyono Tak Lagi Mengajar sejak 2022

Kemenag Sebut Tak Berwenang Beri Sanksi kepada Penceramah di Tamanan

Khotbah Salat Idulfitri di Tamanan Berbau Politik, Begini Penjelasan Kemenag Bantul

Selain itu menurutnya perlu meminta informasi dari tokoh masyakat sebelum berkhotbah saat salat Idulfitri.

"Ini salat Idulfitri, sehingga jemaahnya scopenya [cangkupannya] tidak hanya RT, tetapi kalurahan, bahkan bis warga dari kalurahan lain," ujarnya. 

Dia pun menilai perlu introspeksi, muhazabah, dan koreksi diri saat yang disampaikannya menjadi persoalan. 

"Kalau [khotbahnya] tidak ada yang menyoal berarti tidak ada masalah. Kalau ada yang menyoal bisa jadi sedikit atau banyak ada masalah," katanya.

Selain itu menurut dia teks khotbah perlu dicermati dengan baik sebelum dibacakan. Apabila diperlukan teks tersebut dapat dikomunikasikan ke pihak penyelenggara.

Dia mengaku teks khotbah salat Idulfitri tersebut sebelumnya telah dipersiapkannya jauh-jauh hari. Menurutnya sebagai seorang muslim, mengkritik merupakan hal yang penting. Menurutnya dalam ajaran Islam ada ajaran untuk saling mengingatkan satu sama lain. 

"Dalam konteks mengingatkan ini kan memang tidak ada batasannya, siapapun yang perlu diingatkan harus diingatkan," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

PKB dan PPP Kerja Sama Hadapi Pilkada Serentak 2024

News
| Selasa, 30 April 2024, 00:17 WIB

Advertisement

alt

Komitmen Bersama Menjaga dan Merawat Warisan Budaya Dunia

Wisata
| Kamis, 25 April 2024, 22:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement