Advertisement
Ketua PHBI Tamanan Sibuk Urusi Malam Takbiran, Tak Sempat Diskusikan Teks Khotbah Khotib

Advertisement
Harianjogja.com, BANTUL—Ketua Peringatan Hari Besar Islam (PHBI) Tamanan Sujendro Nugroho mengaku pihaknya fokus pada festival anak saleh dan festival takbir yang diselenggarakan sebelum salat Idulfitri.
Menurutnya, peserta kedua event tersebut mencapai ratusan sehingga konsentrasinya terbagi disana. Akibatnya, dia tidak sempat mendiskusikan teks khotbah dengan Untung Cahyono selaku khotib dalam salat Idulfitri.
Advertisement
"Kami klarifikasi sebagai ketua PHBI [Tamanan] untuk menjembatani, jangan sampai ke depan menimbulkan masalah," ujarnya, di Baleayu, Sabtu (13/4/2024).
Baca Juga
Khotbah Salat Idulfitri di Tamanan Berbau Politik, Begini Penjelasan Kemenag Bantul
Penceramah Tamanan: Kami Minta Maaf telah Membuat Warga Terganggu
UAD Nyatakan Penceramah di Tamanan Untung Cahyono Tak Lagi Mengajar sejak 2022
Dia pun mengaku tidak mengetahui mengenai materi khotbah sebelumnya. "Untuk masalah seperti itu sebagai instrospeksi saya untuk evaluasi," imbuhnya.
Sebelumnya, kejadian ini bermula saat Salat Idulfitri di Lapangan Tamanan, Banguntapan, pada Rabu (10/4/2024). Saat itu, Jemaah salat Id sedikit demi sedikit meninggalkan lokasi saat khotib khotbah mengeni politik.
Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Bantul, Ahmad Sidqi, mengatakan mengetahui kejadian tersebut pada Kamis (11/4/2024). "Saya juga baru mendapat informasi malam ini [Kamis, 11/4/2024]. Ini saya crosscheck ke jajaran di wilayah tersebut," katanya saat dikonfirmasi melalui telepon pada Kamis (11/4/2024).
Ahmad juga mengakui bahwa di tengah Untung Cahyono memberikan khotbah, ada sebagian jemaah yang meninggalkan lapangan setelah menyimak isi khotbah. "Sebagian jemaah pergi meninggalkan lapangan setelah menyimak isi materi khotbah yang menyindir salah satu ayat Alquran yang mengaitkan dengan kecurangan pemilihan umum [pemilu]," katanya.
Dari keterangan Ketua Peringatan Hari Besar Islam (PHBI) Tamanan, ada sekitar 25% jemaah yang meninggalkan lokasi. Ahmad menuturkan sebagian jemaah merasa tidak nyaman mendengar khotbah lalu meninggalkan saf salat, dan berangsur diikuti jemaah yang lain. Bahkan sebelum khotbah berakhir, sudah lebih dari separuh jemaah meninggalkan tempat salat.
"Sepanjang pengamatan dan pantauan Bhabinkamtibmas [dari informasi KUA Tamanan yang berkoordinasi dengan Bhabinkamtibmas Tamanan], jemaah hanya kecewa dengan isi khotbah dan menggunjingkan panitia yang menggunakan khotib yang demikian," kata Ahmad Sidqi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Menteri Nusron Ajak Kepala Daerah Se-Sulawesi Berbagi Tanggung Jawab Selesaikan RDTR
Advertisement
Tren Baru Libur Sekolah ke Jogja Mengarah ke Quality Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Udara di DIY Bikin Menggigil, Angin Monsun Jadi Penyebabnya
- 23 Kambing Mati di Turi Sleman Akibat Keracunan Pakan
- Lurah Srimulyo Membantah Tuduhan Korupsi Penyalahgunaan Tanah Kas Desa
- SPMB 2025, Banyak SMP Negeri di Bantul Kekurangan Siswa, Ternyata Sebagian karena ke Pondok Pesantren
- Kasus Pelecehan Anak di Kasihan Dilaporkan ke Polres Bantul, Korban Siswi Berusia 6 Tahun
Advertisement
Advertisement