Advertisement
Ribuan Anak di Tamanmartani Sleman Dijadwalkan Vaksinasi Booster Difteri
Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN—Dinas Kesehatan Sleman memastikan sudah tidak ada lagi kasus difteri di Kalurahan Tamanmartani, Kalasan, Sleman. Meski demikian, upaya pencegahan terus dilakukan dengan memberikan vaksinasi booster sebanyak dua kali.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinas Kesehatan Sleman, Khamidah Yuliati mengatakan, setelah temuan tiga kasus difteri di Kalurahan Tamanmartani, langsung dilakukan program imunisasi tambahan untuk pencegahan. Adapun untuk pasien yang teridentifikasi kasus juga sudah dinyatakan sembuh.
Advertisement
“Vaksinasi berjalan lancar dan sudah dilaksanakan pada 6 April 2024,” kata Yuli, sapaan akrabnya, Senin (15/4/2024).
Dia menjelaskan, setelah dilakukan imunisasi terdapat tiga anak yang mengalami Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI). Meski demikian, gejalanya ringan sehingga tidak membutuhkan penanganan serius.
“Tidak ada masalah karena adanya KIPI dalam setiap imunisasi merupakan hal yang wajar. Sampai saat ini sudah tidak ada laporan lagi,” katanya.
Menurut Yuli, kasus penyebaran difteri di Tamanmartani sudah terkendali. Hanya saja, ia berharap kepada Masyarakat untuk tetap waspada dengan terus menerapkan pola hidup bersih dan sehat, makan-makanan bergizi serta rajin berolahraga. “Kondisi tubuh harus dijaga agar tetap vit sehingga tidak mudah terserang penyakit,” katanya.
Kepala Dinas Kesehatan Sleman, Cahya Purnama mengatakan, temuan kasus difteri di Tamanmartani merupakan yang pertama di Kabupaten Sleman. Upaya gerak cepat penanggulangan langsung dilakukan dengan program imunisasi.
BACA JUGA: Sampah Lebaran Meningkat, TPA Piyungan Tetap Dibatasi
“Penyakit ini bisa dicegah dengan imunisasi. Tapi kalau tidak mendapatkan vaksin bisa tertular yang penyebarannya melalui droplet mirip seperti Covid-19 atau TBC,” katanya.
Menurut dia, vaksinasi difteri tahap pertama di Kalurahan Tamanmartani berjalan dengan lancar. Vaksinasi diberikan untuk anak dengan rentang usia dua bulan hingga 15 tahun.
Bagi bayi berusia 2-18 bulan ada 600 anak divaksin menggunakan pentabio. Anak-anak berusia 5-7 tahun sebanyak 800 anak divaksin menggunakan DT dan anak-anak berusia 8-15 tahun sebanyak 2.500 anak divaksin menggunakan jenis Td. “Total ada 3.450 anak yang menjadi sasaran vaksin,” katanya.
Menurut Cahya, pemberian vaksin difteri masih akan dilanjutkan sebanyak dua kali. Setelah vaksinasi pertama, retang satu bulan diberikan vaksin kedua. “Untuk kedua dilaksanakan Mei mendatang. Sedangkan ketiga diberikan rentang waktu enam bulan sehingga pelaksanannya di Bulan Oktober,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Banjir Setinggi 3 Meter di Luwu Sulsel Sebabkan 14 Warga Meninggal Dunia
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Info Stok Hari Ini dan Jadwal Donor Darah di DIY Besok 4 Mei 2024
- Unik! Nangka Muda Masuk 5 Besar Penyumbang Inflasi Tertinggi di Kota Jogja
- President IMA: Para Pemasar Harus Berlari Kencang untuk Memenangkan Persaingan
- Jogja Fashion Week Akan Digelar 22-25 Agustus 2024, Diikuti Ratusan Desainer
- Pemda DIY Didorong Implementasikan Pelayanan Publik Berbasis HAM
Advertisement
Advertisement