Advertisement

Pemkab Kulonprogo Alokasikan Rp595 Juta untuk Bangun Sumur Bor di 2 Kalurahan

Triyo Handoko
Minggu, 21 April 2024 - 05:37 WIB
Ujang Hasanudin
Pemkab Kulonprogo Alokasikan Rp595 Juta untuk Bangun Sumur Bor di 2 Kalurahan Ilustrasi droping air di Kalurahan Kalirejo, Kapanewon Kokap. Istimewa

Advertisement

Harianjogja.com, KULONPROGO--Pemkab Kulonprogo mengalokasikan Rp595 juta untuk pembangunan sumur bor dan jaringan perpipaan di Kalurahan Jatisrono, Kapanewon Nanggulan dan Kebonharjo, Kapanewon Samigaluh. Dana tersebut dari APBN 2024 melalui Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan, dan Kawasan Permukiman (DPUPKP) Kulonprogo.

Pembangunan yang bertujuan meningkatkan akses air bersih di  Kalurahan Jatisrono, Kapanewon Nanggulan dianggarkan Rp187,5 juta dengan sasaran untuk 25 rumah tangga. Sedangkan di Kebonharjo, Kapanewon Samigaluh dianggarkan Rp408,2 juta yang ditargetkan untuk 60 rumah tangga.

Advertisement

Ahli Muda Teknik Penyehatan Lingkungan DPUPKP Kulonprogo, Silvi Irvi Yanti menjelaskan program pembangunan jaringan pipa ini rutin dilakukan tiap tahun. "Tujuannya untuk meningkatkan akses air bersih, ada berbagai sumber pendanaan, yang dua kalurahan ini dari APBD Kulonprogo," terangnya, Sabtu (20/4/2024).

Peningkatan akses air bersih ini, jelas Silvi, dibuktikan dengan dibentuknya kelompok pemanfaatan air yang terus bertambah. "Saat ini sudah ada 64 kelompok dimana yang sudah ada ini memberikan layanan air bersih ke masyarakat sendiri dan dikelola secara swadaya agar semuanya terlayani dengan baik," katanya. 

BACA JUGA: Digelontor Danais Rp2,57 Miliar, 4 Kalurahan di Menoreh Ini Bakal Bangun Instalasi Air Bersih

Silvi menerangkan pembangunan sumur bor dan jaringan perpipaan di dua kalurahan tersebut juga dikerjakan oleh masyarakat sendiri. "Supaya masyarakat juga merasa memiliki fasilitas tersebut, soalnya nanti yang mengelola juga kelompok itu sendiri, sehingga kami harapkan berkelanjutan," tuturnya.

Kepala Bidang Cipta Karya DPUPKP Kulonprogo Yuniar Wibowo menjelaskan tanpa peran masyarakat maka pembangunan air bersih tersebut tidak akan tahan lama. "Karena sumur bor atau sumber air yang ada ini kalau tidak dipelihara dengan baik akan cepat rusak, termasuk jaringan pipanya, perlu ada perawatan berkala," ungkapnya.

Peran masyarakat dalam pengelolaan instalasi air yang sudah dibangun, menurut Yuniar, juga berpotensi menggerakan ekonomi di wilayah tersebut. "Jika dikelola dengan baik tentu menggerakan ekonomi, yang jelas lebih murah daripada dropping. Lalu adanya akses air akan memudahkan dunia usaha juga," ucapnya.

Kebanyakan 64 kelompok pengelola air bersih di Kulonprogo, jelas Yuniar, berbentuk koperasi atau BumDes yang dikelola kalurahan. "Pemasukan untuk perawatan instalasi dan operasional ini dengan iuran warga, itu yang dikelola selama ini sehingga kami harap itu dapat terus ditingkatkan untuk warga sendiri," pungkasnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

LPS Gandeng DepositoBPR by Komunal Gelar Edukasi Finansial Untuk Karyawannya

News
| Sabtu, 04 Mei 2024, 04:17 WIB

Advertisement

alt

Jadwal Agenda Wisata Jogja Sepanjang Bulan Mei 2024, Ada Pameran Buku Hingga Event Lari

Wisata
| Rabu, 01 Mei 2024, 17:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement