Tak Ingin Kambuh Lagi, Mensos Risma Janjikan Modal Usaha untuk Eks Napi Teroris
Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN—Menteri Sosial Tri Rismaharini melakukan audiensi dengan puluhan mantan narapidana teroris di gedung Balai Besar Pendidikan dan Pelatihan Kesejahteraan Sosial (BBPPKS) DIY di Kalurahan Purwomartani, Senin (13/5/2024). Di kesempatan ini, ia juga berjanji akan memberikan bantuan usaha agar tidak mengulangi kesalahan yang sama.
Menurut dia, mantan napi ini harus dibuka wawasanannya sehingga ada semangat untuk menjalani kehidupan. Terlebih lagi, cap sebagai mantan teroris menjadi tantangan yang harus ditaklukan agar bisa berbaur dan hidup layak di masyarakat.
Advertisement
“Ini tantangan karena beberapa masyarakat masih curiga, di sisi lain juga tidak punya pekerjaan sehingga butuh bantuan. Jadi, pasti kami bantu agar mereka bisa menjalani kehidupan secara layak,” katanya, Senin siang.
BACA JUGA: Gerindra Godok Keluarga Cendana dan Kepala DPUPKP Bantul untuk Maju di Pilkada Bantul 2024
Risma mengungkapkan, sebelum bantuan diberikan akan ada upaya asesmen. Langkah ini sebagai proses identifikasi terhadap ketertarikan terhadap minat usaha yang akan digeluti.
“Jadi tidak pukul rata semua, tapi bantuan diberikan berdasarkan pada keinginan dan kemampuan bidang yang akan digeluti sehingga nantinya bisa efektif,” katanya.
Selain itu, di kesempatan yang sama, Risma juga memberikan semangat melalui tontotan video tentang perjalanan usaha oleh binaan dari Kemensos. Ia mencontohkan, adanya anak disabilitas yang dibina sehingga aktivitas berjualannya bisa menembus omzet Rp1 juta per harinya atau usaha rumah makan yang digeluti oleh mantan penerima PKH di Nusa Tenggara Barat yang saat libur lebaran omsetnya bisa menembus Rp5 miliar.
“Video yang diputar agar mereka bisa terbuka wawasannya sehingga mau diajak mau lewat berusaha sehingga bisa mandiri,” katanya.
Meski demikian, Risma menggarisbawahi, bantuan yang diberikan tidak dalam bentuk uang. Pasalnya, modal yang diberikan diwujudkan dalam bentuk barang sesuai dengan kebutuhan.
“Kalau uang sangat risiko. Nanti bantuan peralatan dipilih sendiri oleh calon penerima dan tugas kami untuk membayarnya,” kata mantan Walikota Surabaya ini.
BACA JUGA: Pengelolaan Tiga TPST di Bantul Langsung Ditangani oleh UPTD Kebersihan
Ketua Yayasan Putra Persaudaraan Anak Negeri (Persadani), Sri Puji Mulyo Siswanto mengatakan, ada 28 mantan napi teroris yang beraudiensi dengan Menteri Sosial. Diharapkan lewat kegiatan ini ada perhatian sehingga ada bantuan yang menjadi bekal bagi para napi untuk menjalani kehidupan.
“Masih tersemat stigma negatif, padahal mereka sudah menjalani program deradikalisasi. Tapi, setelah keluar ternyata masih kesulitan untuk beraktivitas,” katanya.
Menurut dia, dengan adanya bantuan permodalan dan ketrampilan maka harapannya bisa melanjutkan hidup dengan layak. Salah satu tujuannya agar tidak mengulangi kesalahan yang sama. “Bisa mandiri menjadi harapan sesuai dengan tujuan dari Yayasan,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Musim Hujan Tiba, Masyarakat Diminta Waspada Ancaman Demam Berdarah
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Tutup Tahun Kian Dekat, Pemkot Jogja Kebut Pembangunan di Sejumlah Titik Ini
- 6 Bulan, Penduduk Sleman Bertambah Ribuan Jiwa
- 2 Motor Adu Banteng, Remaja asal Gunungkidul Alami Luka-Luka
- Oplos Gas Melon Jadi Gas 12 Kg, Dua Pria di Gamping Ditangkap Polisi
- Progres Pembangunan Jogja Planning Gallery, Pemda Sebut Masih Lakukan Kajian HIA
Advertisement
Advertisement