Advertisement
Pemkab Bantul Klaim Realisasi Fisik APBD 2024 pada Triwulan Pertama Capai 27,5 Persen
Advertisement
Harianjogja.com, BANTUL—Pemkab Bantul mengklaim realisasi fisik dari APBD 2024 pada triwulan pertama telah berada di angka 27,5 persen. Capaian realisasi fisik tersebut dinilai sudah on the track, karena berada di atas rerata realisasi triwulan yang mencapai 25 persen.
Bupati Bantul Abdul Halim Muslih mengatakan, pada 2024 APBD Bantul senilai Rp2,4 triliun. Dari jumlah tersebut, hingga triwulan pertama, realisasi fisik dari APBD telah mencapai 27,5 persen. Sedangkan realisasi keuangan mencapai 17,52 persen pada triwulan pertama.
Advertisement
"Artinya, untuk realisasi fisik di triwulan pertama telah berada di atas rerata triwulan yang mencapai 25 persen," kata Halim, Rabu (15/5/2024).
BACA JUGA: Selingkuh, Seorang Guru ASN di Bantul Terancam Dipecat
Oleh karena itu, kata Halim, pihaknya menggelar pengendalian penyelenggaaran pemerintahan untuk melihat uji seberapa tingkat penyerapan anggaran dan pelaksanaan pembangunan. Sebab, skema penyerapan anggaran dan pelaksanaan pembangunan untuk APBD dibagi menjadi 4 triwulan.
"Supaya program dan kegiatan bisa terlaksana berkelanjutan. Sebab, pengendalian perlu jika ada kegiatan yang tidak terlaksana di triwulan pertama harus dilaksanakan di triwulan kedua. Karena ini kan kaitannya dengan upaya pemerintah mendorong PDRB dan pertumbuhan ekonomi," jelasnya.
Sementara Asisten Perekonomian dan Pembangunan Pemkab Bantul Fenty Yusdayati mengakui jika ada deviasi antara target dan realisasi serapan fisik dan serapan keuangan pada triwulan pertama. Pada triwulan pertama, Pemkab menargetkan kinerja fisik mencapai 32 persen, namun dalam kenyataannya hanya mencapai 27,52 persen.
"Hal ini dikarenakan adanya pengalihan dalam pengadaan barang dan jasa ke bagian Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (PBJ) yang memerlukan berbagai proses sehingga tata kala pengadaan tidak sesuai dengan periodesasi," kata Fenty.
Mantan kepala Bappeda Bantul ini menambahkan, faktor lainnya adalah adanya revisi dan pergeseran anggaran dalam Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) sehingga membuat kegiatan tertunda dan baru bisa dilaksanakan pada triwulan berikutnya. Selain itu, sebagian kegiatan belum ada spesifikasi di etalase sehingga kegiatan tertunda dan menunggu kelengkapan spesifikasi etalase.
BACA JUGA: Muncul Tumpukan Sampah di Utara GL Zoo dan Ringroad Selatan, DLH Bantul Jadwalkan Pengangkutan
"Ada juga karena sebagian alat belum tersedia sehingga harus menunggu sampai triwulan berikutnya," lanjut Fenty.
Sementara untuk realisasi keuangan APBD Bantul 2024 pada triwulan pertama, ungkap Fenty, pihak Pemkab menargetkan sebesar 31,87 persen. Namun, realisasinya pada triwulan pertama mencapai 17,52 persen. Adapun penyebab adanya deviasi tersebut dikarenakan adanya kekosongan pegawai karena pensiun dan promosi, namun gaji dan tunjangan sudah dianggarkan.
"Kegiatan sudah dilaksanakan namun di akhir bulan Maret sehingga administrasi keuangan di bulan selanjutnya. Adanya revisi DPA dan aplikasi SIPD penatausahaan yang belum stabil dan pengeluaran disesuaikan dengan kebutuhan mendesak," papar Fenty.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Hari Ini MK Membacakan Putusan untuk 152 Perkara Sengketa Pilkada 2024
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Makan Bergizi Gratis, Dapur SPPG di Sleman Ditinjau Staf Kepresidenan
- Status Siaga Darurat Bencana Hidrometeorologi di DIY Diperpanjang Lagi
- Pemkab Kulonprogo Minta ASN Tingkatkan Pembelian di BelabeliKu
- Pengalihan Anggaran Makan Bergizi Gratis, Kota Jogja Masih Tunggu Arahan Resmi
- Diduga Bunuh Istri, Pria asal Kasihan Bantul Ditangkap Polisi
Advertisement
Advertisement