Advertisement
Waspada! Tren Kasus DBD di Sleman Meningkat

Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN—Dinas Kesehatan Sleman meminta kepada masyarakat untuk mewaspadai penyebaran penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD). Pasalnya, jumlah kasus DBD pada Mei ini naik signifikan dibandingkan dengan bulan-bulan sebelumnya.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinas Kesehatan Sleman, Khamidah Yuliati mengatakan, tren penyebaran DBD akhir-akhir ini mengalami peningkatan. Hal ini terlihat dari perbandingan kasus sepanjang 2024.
Advertisement
Ia mencatat mulai dari Januar hingga April terdapat kasus sebanyak 108 kasus warga Sleman terjangkit DBD. Adapun Mei malah semakin meningkat karena sudah ada 199 warga yang terjangkit DBD.
“Ada kenaikan yang signifikan,” kata Yuli, sapaan akrabnya, Rabu (22/5/2024).
Adanya anomal ini, ia mengakui langsung menerjunkan tim penyelidikan epidemiologis. Pasalnya, perkembangbiayakan nyamuk Aedes Aegepty banyak terjadi di musim hujan, tapi saat ini ada kecenderungan, meski sudah masuk musim kemarau.
“Sedang kami lakukan evaluasi agar kasus bisa dikendalikan,” katanya.
BACA JUGA: DBD Mulai Merajalela di DIY, Ini Dia Strategi Dinkes
Meski demikian, Yuli mengakui untuk tingkat fatalitas masih relative terkendali. Hal ini dikarenakan hingga sekarang baru ada satu warga asal Kapanewon Sleman dinyatakan meninggal dunia akibat terjangkit DBD.
“Korban meninggal baru satu dan mudah-mudahan tidak ada lagi,” katanya.
Kasus DBD saat ini juga sudah melampuai kejadian di 2023 dengan jumlah 146 kasus. Adapun korban meninggal dunia, tahun lalu juga ada satu orang.
Kepala Dinas Kesehatan Sleman, Cahya Purnama mengatakan, upaya sosialisasi terhadap pencegahan DBD terus dilakukan. Salah satunya melalui Gerakan Kesehatan Masyarakat (Germas) dengan melibatkan kader-kader Kesehatan di Tingkat kalurahan.
“Penerapan Pola Hidup Bersih dan Sehat [PHBS] serta rutin berolahraga dan makan-makanan bergizi sangat penting dalam upaya menjaga Kesehatan sehingga tidak mudah terserang penyakit,” katanya.
Selain itu, untuk mengurangi risiko terjangkit juga dilakukan upaya Gerakan pemberantasan sarang nyamuk. Ia berpendapat, Masyarakat sudah mengetahui cara penanggulangan mulai dengan menutup tempat-tempat wadah air, menguras hingga mengubur benda-benda yang berpotensi menjadi sarang nyamuk.
“Ini penting agar pencegahan terhadap penyebaran penyakit DBD bisa terus ditekan,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Badan Pangan Nasional Susun NSPK untuk Perlindungan Keamanan Pangan
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Soal Potensi Tsunami di Kulonprogo, BMKG: Tidak Perlu Panik
- BPJS Ketenagakerjaan Sleman Salurkan Santunan JKK Rp129,3 Juta kepada Ahli Waris
- Sekda DIY Pastikan Stok Bahan Pangan dan Elpiji 3 Kg Aman
- Jadwal KRL Jogja Solo Hari Ini, Sabtu 15 Maret 2025, Berangkat dari Stasiun Tugu hingga Purwosari
- Jadwal KRL Solo Jogja Hari Ini, Sabtu 15 Maret 2025, Berangkat dari Stasiun Palur hingga Tugu Jogja
Advertisement
Advertisement