Advertisement

Waspada! Tren Kasus DBD di Sleman Meningkat

David Kurniawan
Rabu, 22 Mei 2024 - 19:07 WIB
Ujang Hasanudin
Waspada! Tren Kasus DBD di Sleman Meningkat Foto ilustrasi. - Ist/Freepik

Advertisement

Harianjogja.com, SLEMAN—Dinas Kesehatan Sleman meminta kepada masyarakat untuk mewaspadai penyebaran penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD). Pasalnya, jumlah kasus DBD pada Mei ini naik signifikan dibandingkan dengan bulan-bulan sebelumnya.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinas Kesehatan Sleman, Khamidah Yuliati mengatakan, tren penyebaran DBD akhir-akhir ini mengalami peningkatan. Hal ini terlihat dari perbandingan kasus sepanjang 2024.

Advertisement

Ia mencatat mulai dari Januar hingga April terdapat kasus sebanyak 108 kasus warga Sleman terjangkit DBD. Adapun Mei malah semakin meningkat karena sudah ada 199 warga yang terjangkit DBD.

“Ada kenaikan yang signifikan,” kata Yuli, sapaan akrabnya, Rabu (22/5/2024).

Adanya anomal ini, ia mengakui langsung menerjunkan tim penyelidikan epidemiologis. Pasalnya, perkembangbiayakan nyamuk Aedes Aegepty banyak terjadi di musim hujan, tapi saat ini ada kecenderungan, meski sudah masuk musim kemarau.

“Sedang kami lakukan evaluasi agar kasus bisa dikendalikan,” katanya.

BACA JUGA: DBD Mulai Merajalela di DIY, Ini Dia Strategi Dinkes

Meski demikian, Yuli mengakui untuk tingkat fatalitas masih relative terkendali. Hal ini dikarenakan hingga sekarang baru ada satu warga asal Kapanewon Sleman dinyatakan meninggal dunia akibat terjangkit DBD.

“Korban meninggal baru satu dan mudah-mudahan tidak ada lagi,” katanya.

Kasus DBD saat ini juga sudah melampuai kejadian di 2023 dengan jumlah 146 kasus. Adapun korban meninggal dunia, tahun lalu juga ada satu orang.

Kepala Dinas Kesehatan Sleman, Cahya Purnama mengatakan, upaya sosialisasi terhadap pencegahan DBD terus dilakukan. Salah satunya melalui Gerakan Kesehatan Masyarakat (Germas) dengan melibatkan kader-kader Kesehatan di Tingkat kalurahan.

“Penerapan Pola Hidup Bersih dan Sehat [PHBS] serta rutin berolahraga dan makan-makanan bergizi sangat penting dalam upaya menjaga Kesehatan sehingga tidak mudah terserang penyakit,” katanya.

Selain itu, untuk mengurangi risiko terjangkit juga dilakukan upaya Gerakan pemberantasan sarang nyamuk. Ia berpendapat, Masyarakat sudah mengetahui cara penanggulangan mulai dengan menutup tempat-tempat wadah air, menguras hingga mengubur benda-benda yang berpotensi menjadi sarang nyamuk.

“Ini penting agar pencegahan terhadap penyebaran penyakit DBD bisa terus ditekan,” katanya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

6 Rekomendasi Platform Kurban Online

6 Rekomendasi Platform Kurban Online

Jogjapolitan | 4 minutes ago

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Bahas Keamanan Timur Tengah, Menhan Israel Segera ke Pentagon

News
| Minggu, 16 Juni 2024, 12:57 WIB

Advertisement

alt

Makan Murah di Jogja: Berburu Street Food di Kotabaru

Wisata
| Minggu, 09 Juni 2024, 20:37 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement