Advertisement
Jumlah Kasus DBD di Kota Jogja Tembus 67 Pasien di Awal 2025

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Jogja mencatat kasus demam berdarah dengue (DBD) telah mencapai 67 kasus di awal tahun 2025 ini.
Kasi Pengendalian Penyakit Menular dan Imunisasi Dinkes Kota Jogja Endang Sri Rahayu menyebut selain DBD dia juga mencatat munculnya kasus leptospirosis di awal tahun ini yang mencapai dua kasus. "Belum ada catatan kasus meninggal dunia," ujar Endang.
Advertisement
Menurut Endang, cuaca yang tak tentu menjadi salah satu penyebab tingginya kasus DBD di Kota Jogja. Dengan demikian, peningkatan kasus pun tak hanya terjadi di Kota Jogja saja, tapi merata hampir di seluruh wilayah di DIY.
Di sisi lain, rendahnya kesadaran masyarakat untuk melakukan pencegahan juga menjadi penyebab tingginya angka DBD di Kota Jogja.
Endang menuturkan, keberadaan penyakit DBD di Kota Jogja patut diwaspadai. Sebab, pada tahun 2024 angka DBD mencapai 283 kasus. Ini meningkat sebanyak 4 kali lipat jika dibanding dengan jumlah kasus pada 2023 yang mencapai 83 kasus.
Meski tak ada kasus meninggal dunia, Endang mengajak masyarakat untuk tidak menyepelekan penyakit DBD dan leptospirosis. Terlebih, tren dua penyakit itu cenderung meningkat di tengah musim hujan seperti saat ini.
BACA JUGA: Suhu Udara Panas Picu Lonjakan Kasus DBD di Sleman hingga 675 Pasien
"Upaya pencegahan seperti pemberantasan sarang nyamuk dan menjaga kebersihan lingkungan harus tetap dilakukan," imbaunya.
Sementara, Kepala Puskesmas Umbulharjo I Yunita Haryanti mengatakan pihaknya gencar melakukan penanganan dan pengendalian DBD di wilayah.
Misalnya, dengan memberikan edukasi pencegahan sarang nyamuk kepada masyarakat. Pihaknya juga tak henti-hentinya mengajak masyarakat untuk menerapkan menguras bak mandi dan tempat penampungan air, menutupnya agar tidak menjadi tempat perkembangbiakan nyamuk, memantau jentik nyamuk dan mengubur barang bekas atau 4M plus dan pemberantasan sarang nyamuk (PSN).
"Juga memanfaatkan media sosial untuk edukasi. Misalnya melalui konten serta infografis. Serta pemberian serbuk abate pada tempat-tempat yang digenangi air untuk membunuh jentik nyamuk aedes aegypti. Kemudian juga dilakukan fogging," ungkapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Polisi Periksa 17 Saksi Kasus Dokter PPDS Unpad Perkosa Keluarga Pasien RSHS Bandung
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- BREAKING NEWS: Turun dari Gunung Merapi, 20 Pendaki Ilegal Diamankan Petugas TNGM dan Polisi
- Waspada Cuaca Ekstrem di Wilayah DIY Sampai 14 April 2024
- Seleksi Paskibraka Online Sleman Diikuti 139 Siswa
- Kasus Antraks Tak Pengaruhi Aktivitas di Pasar Hewan Gunungkidul
- 438 Atlet Taekwondo Ikuti Kejuaraan Popkab Bantul
Advertisement