Advertisement
Tren Pariwisata Jogja Mulai Bergeser, Industri Harus Bersiap
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Dinas Pariwisata (Dispar) DIY melihat adanya pergeseran fenomena pariwisata di wilayah DIY. Ramainya kunjungan wisatawan tidak hanya terjadi saat ada libur panjang akhir pekan saja, tetapi setiap akhir pekan meski pun masa masuk kerja cukup banyak pelancong yang berpelesir ke wilayah setempat.
Kepala Dispar DIY Singgih Raharjo mengatakan, setelah pandemi Covid-19 karakteristik wisatawan telah bergeser dalam berwisata. Mereka tidak lagi menunggu masa liburan datang untuk berkunjung ke suatu daerah. Wisatawan biasanya menyerbu destinasi saat akhir pekan meski pun tidak dalam suasana libur panjang.
Advertisement
BACA JUGA : Usai Liburan di Jogja, Jokowi dan Cucu Naik ke Candi Borobudur
"Kalau libur panjang saya kira di Jogja ini ada fenomena baru setelah pandemi Covid-19, jadi setiap akhir pekan itu pun semacam libur panjang," kata Singgih, Minggu (26/5/2024).
Ia mencontohkan saat hari Kamis atau Jumat masih cukup banyak wisatawan yang terlihat berkunjung ke kota Jogja. Di destinasi wisata pantai dan yang lainnya selalu ramai dikunjungi oleh wisatawan domestik.
"Hari ini kerja pun banyak wisatawan yang datang, dan kami harus siap menerima kunjungan wisatawan baik itu weekday maupun weekend," ujarnya.
Singgih berpesan kepada pelaku industri pariwisata agar selalu bersiap dalam menyambut wisatawan. Kesiapan pelayanan tidak hanya dilakukan pada saat musim libur saja, melainkan setiap hari agar pengunjung selalu merasa nyaman saat berada di Jogja.
"Program khusus bisa ditambahkan seperti paket wisata karena kami sekarang sedang menuju ke quality tourism," ujarnya.
Quality tourism menurut Singgih lebih cocok diterapkan di Jogja dibandingkan mass tourism. Dengan quality tourism, wisatawan yang berkunjung benar-benar merasakan kualitas industri pariwisata dan nilai serta pengalaman saat berpelesir ke kota ini.
"Kalau mass tourism hanya datang, jalan-jalan, foto, makan, lalu pulang. Value yang didapat tidak terlalu banyak," ujarnya.
Singgih meminta pelaku pariwisata untuk menangani story telling pada setiap destinasi wisata mereka. Dengan demikian akan mampu menarik wisatawan dengan jumlah dan kualitas yang optimal, sehingga meningkatkan perekonomian warga setempat.
"Setelah saya lebih aktif kembali ke Dinas Pariwisata akan memastikan itu agar ekosistem pariwisata baik dan optimal," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Hari Ini One Way Jalan Tol Arah ke Jakarta, Lalu Lintas Tujuan Jawa Tengah Dialihkan ke Pantura
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Sejumlah Produk Ekspor DIY Terkena Imbas Kebijakan Trump, Berikut Daftarnya
- BMKG Sebut Gempa Bumi di Cilacap Akibat Aktivitas Subduksi Lempeng Indo-Australia
- Arus Balik dari Terminal Gunungkidul Diperkirakan Turun 25 Persen, Ini Penyebabnya
- Didukung Inovasi, Kalurahan di DIY Bisa Ajukan Bantuan Dana Pengelolaan Sampah
- Jangan Sampai Ada Korban, Wisatawan Pantai Parangtritis Bantul Diminta Waspada Bahaya Ombak Besar
Advertisement
Advertisement