Advertisement

Tren Pariwisata Jogja Mulai Bergeser, Industri Harus Bersiap

Yosef Leon
Minggu, 26 Mei 2024 - 10:37 WIB
Sunartono
Tren Pariwisata Jogja Mulai Bergeser, Industri Harus Bersiap Ilustrasi. - Harian Jogja/Desi Suryanto

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA—Dinas Pariwisata (Dispar) DIY melihat adanya pergeseran fenomena pariwisata di wilayah DIY. Ramainya kunjungan wisatawan tidak hanya terjadi saat ada libur panjang akhir pekan saja, tetapi setiap akhir pekan meski pun masa masuk kerja cukup banyak pelancong yang berpelesir ke wilayah setempat. 

Kepala Dispar DIY Singgih Raharjo mengatakan, setelah pandemi Covid-19 karakteristik wisatawan telah bergeser dalam berwisata. Mereka tidak lagi menunggu masa liburan datang untuk berkunjung ke suatu daerah. Wisatawan biasanya menyerbu destinasi saat akhir pekan meski pun tidak dalam suasana libur panjang. 

Advertisement

BACA JUGA : Usai Liburan di Jogja, Jokowi dan Cucu Naik ke Candi Borobudur

"Kalau libur panjang saya kira di Jogja ini ada fenomena baru setelah pandemi Covid-19, jadi setiap akhir pekan itu pun semacam libur panjang," kata Singgih, Minggu (26/5/2024). 

Ia mencontohkan saat hari Kamis atau Jumat masih cukup banyak wisatawan yang terlihat berkunjung ke kota Jogja. Di destinasi wisata pantai dan yang lainnya selalu ramai dikunjungi oleh wisatawan domestik. 

"Hari ini kerja pun banyak wisatawan yang datang, dan kami harus siap menerima kunjungan wisatawan baik itu weekday maupun weekend," ujarnya. 

Singgih berpesan kepada pelaku industri pariwisata agar selalu bersiap dalam menyambut wisatawan. Kesiapan pelayanan tidak hanya dilakukan pada saat musim libur saja, melainkan setiap hari agar pengunjung selalu merasa nyaman saat berada di Jogja. 

"Program khusus bisa ditambahkan seperti paket wisata karena kami sekarang sedang menuju ke quality tourism," ujarnya. 

Quality tourism menurut Singgih lebih cocok diterapkan di Jogja dibandingkan mass tourism. Dengan quality tourism, wisatawan yang berkunjung benar-benar merasakan kualitas industri pariwisata dan nilai serta pengalaman saat berpelesir ke kota ini. 

"Kalau mass tourism hanya datang, jalan-jalan, foto, makan, lalu pulang. Value yang didapat tidak terlalu banyak," ujarnya. 

BACA JUGA : Jalur Bus Trans Jogja ke Sejumlah Destinasi Wisata, Malioboro, Taman Pintar dan Kraton Jogja

Singgih meminta pelaku pariwisata untuk menangani story telling pada setiap destinasi wisata mereka. Dengan demikian akan mampu menarik wisatawan dengan jumlah dan kualitas yang optimal, sehingga meningkatkan perekonomian warga setempat. 

"Setelah saya lebih aktif kembali ke Dinas Pariwisata akan memastikan itu agar ekosistem pariwisata baik dan optimal," ujarnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Gempur Rokok Ilegal

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Perputaran Uang Judi Online Ribuan Anggota DPR Mencapai Rp25 Miliar

News
| Rabu, 26 Juni 2024, 18:17 WIB

Advertisement

alt

Inilah Rute Penerbangan Terpendek di Dunia, Naik Pesawat Hanya Kurang dari 2 Menit

Wisata
| Sabtu, 22 Juni 2024, 11:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement