Advertisement

Musim Kemarau, Pembudidaya Ikan Diminta Efisien Manfaatkan Air

Newswire
Jum'at, 31 Mei 2024 - 04:47 WIB
Ujang Hasanudin
Musim Kemarau, Pembudidaya Ikan Diminta Efisien Manfaatkan Air Sejumlah anggota Komisi B DPRD Bantul saat meninjau kolam ikan lele yang dikelola oleh Omah Lele di lahan bekas Pavajo, Senin (28/11/2022). - Harian Jogja - Ujang Hasanudin

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA—Para pembudidaya ikan diminta efisien dalam memanfaatkan air saat memasuki musim kemarau. Imbauan itu disampaikan oleh Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) DIY. 

Kepala Bidang Perikanan Budidaya DKP DIY Suwarto di Yogyakarta, Kamis (30/5/2024), mengatakan selama kemarau para pembudidaya ikan, khususnya lele atau nila tidak perlu terlalu sering mengganti air kolam.

Advertisement

"Memasuki kemarau ketersediaan air harus selalu diperhatikan. Harus lebih efisien dan efektif pengelolaannya," kata dia.

Meski tidak rutin mengganti air kolam, menurut Suwarto, pembudidaya ikan di DIY dapat menerapkan teknologi kincir sehingga sirkulasi serta kadar oksigen pada air tetap terjaga.

Selain itu, lanjut dia, kepadatan ikan pada kolam perlu dikendalikan agar kualitas air tidak cepat menurun.

Dia mengatakan efisiensi pemanfaatan air juga dapat diterapkan dengan tidak serta merta membuang air limbah kolam budidaya.

Menurut Suwarto, air limbah kolam ikan masih bisa digunakan untuk pengairan lahan pertanian, apalagi banyak kandungan unsur hara yang dibutuhkan tanaman.

BACA JUGA: Sejumlah Kapanewon di Sleman Masuki Musim Kemarau

"Air kolam ikan budidaya jangan sampai terbuang sia-sia karena bisa diintegrasikan dengan tanaman pertanian," ujar dia.

Memasuki musim kemarau, Suwarto juga meminta para pembudidaya ikan di DIY menerapkan cara budidaya ikan yang baik (CBIB) sehingga ikan terhindar dari bakteri seperti aeromonas hydrophila yang dapat menyebabkan penyakit berbahaya pada ikan.

"Yang penting kita menerapkan pencegahan sebab kalau sampai terkena wabahnya akan lebih sulit mengobati," kata dia.

Dengan efisiensi penggunaan air disertai penerapan CBIB, Suwarto optimistis target produksi ikan budidaya yang dicanangkan mencapai 97.468 ton pada 2024 akan tercapai.

Dia juga meyakini potensi kekeringan saat musim kemarau tidak akan signifikan mempengaruhi produksi ikan budidaya di DIY sebab sebagian besar menggunakan sumber air sumur bor.

Menurut dia, kekeringan saat kemarau panjang bisanya hanya berpengaruh pada budidaya ikan yang memanfaatkan saluran irigasi.

Suwarto menyebut dari seluruh pembudidaya ikan di DIY yang jumlahnya mencapai lebih dari 41.482 orang, yang memanfaatkan air irigasi untuk produksi ikan hanya 5 sampai 10 persen, selebihnya menggunakan sumber air sumur bor.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Antara

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Kemenperin Terbitkan Platform JIS dan Polimer untuk Percepatan Layanan Industri

News
| Sabtu, 28 September 2024, 22:37 WIB

Advertisement

alt

Menyusuri Assos, Permata di Aegean Utara Turki

Wisata
| Sabtu, 28 September 2024, 01:37 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement