Advertisement

Promo November

Gudang Penyimpanan Limbah Kayu Putih di Tahura Bunder Gunungkidul Terbakar

Andreas Yuda Pramono
Senin, 03 Juni 2024 - 14:57 WIB
Mediani Dyah Natalia
Gudang Penyimpanan Limbah Kayu Putih di Tahura Bunder Gunungkidul Terbakar Personel UPT Pemadam Kebakaran BPBD Gunungkidul sedang memadamkan api yang membakar limbah kayu putih di Tahura Bunder, Kalurahan Gading, Playen, Gunungkidul pada Senin, (3/6/2024).Harian Jogja - Andreas Yuda Pramono

Advertisement

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—Gudang penyimpanan limbah pengolahan kayu putih di Taman Hutan Raya (Tahura) Bunder, Kalurahan Gading, Playen, Gunungkidul terbakar pada Senin, (3/6/2024). Api yang membakar limbah itu sejak pukul 04.00 WIB hingga 13.45 WIB masih belum padam.

Kasubag Tata Usaha UPT Pemadam Kebakaran (Damkar) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gunungkidul, Ngadiyono mengatakan laporan kebakaran disampaikan oleh pihak perusahaan penyulingan kayu putih sekitar pukul 04.00 WIB.

Advertisement

Kata dia, kebakaran limbah atau daun bekas penyulingan kayu putih itu mengakibatkan bangunan gudang sekitar 653 meter persegi rusak.

“Sebenarnya yang jadi masalah itu tumpukan limbah ini tebal dan tinggi. Api muncul dari dalam. Ketika disiram air dari atas, api dari bawah muncul,” kata Ngadiyono ditemui di Tahura Bunder, Senin (3/6/2024).

Ngadiyono mengaku meski tumpukan limbah sudah sangat lama, tetapi tidak ada kemungkinan timbulan gas dalam tumpukan. Dengan begitu, belum ada kepastian penyebab kebakaran tersebut.

Baca Juga

Tetap Berhati-hati! Dua Pekan di Awal Tahun Ini, Sudah Ada 4 Kebakaran Terjadi di Gunungkidul

Nahas! Rumah Warga Semin Terbakar, 40 Karung Gabah Jadi Arang

BPBD Gunungkidul Catat 19 Kejadian Kebakaran Selama Empat Bulan, Terbanyak Korsleting Listrik

Dalam proses pemadaman, UPT Damkar BPBD Gunungkidul menurunkan semua personel dan armada. Pemadaman juga dibantu dari BPBD Bantul, termasuk sukarelawan, hingga TRC.

“Kebetulan di dekat sini ada sumber air. Kalu dikonversi ke angka, mungkin sudah ratusan tangki kami pakai untuk memadamkan api,” katanya.

Dia tidak dapat memprediksi waktu yang dibutuhkan untuk memadamkan api. Pasalnya, selama 9,5 jam, baru 20% tumpukan dapat ditangani.

Kepala UPT Damkar BPBD Gunungkidul, Handoko mengatakan pemadaman api tidak dapat dilakukan maksimal, karena pihaknya tidak memiliki pompa/diesel apung. Dengan begitu, UPT Damkar akan membawa pompa biasa portable yang ada ke dekat Sungai Oya.

“Sebab itu kami minta bantuan dari BPBD Bantul. Mereka mengirim armada dari tiga pos, Piyungan, Imogiri, dan Banguntapan,” kata Handoko.

Tiga armada dari BPBD Gunungkidul juga terkendala satu armada yang sudah tua. Armada tua ini juga mengalami kebocoran di beberapa titik, sehingga mengurangi debit ait.

BPBD Gunungkidul juga menjalin kerja sama dengan swasta untuk mendatangkan ekskavator. Ada dua ekskavator yang terpantau masih mengurai limbah kayu putih. Penguraian ini dilakukan untuk memutus mata rantai api.

Setelah diurai dan dipastikan limbah tersebut benar-benar dingin, personel akan mengangkut dengan dump truck dan dibawa ke sisi lain. “Tadi sempat kejadian dua kali, limbah sudah di dump truck ternyata ada api. Kami kocor lagi pakai air,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Supriyani, Guru Honorer yang Dituduh Memukul Anak Polisi Divonis Bebas

News
| Senin, 25 November 2024, 13:27 WIB

Advertisement

alt

Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism

Wisata
| Selasa, 19 November 2024, 08:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement