Advertisement

Panen Cabai di Gunungkidul Anjlok, Ini Penyebabnya

Andreas Yuda Pramono
Jum'at, 07 Juni 2024 - 23:27 WIB
Abdul Hamied Razak
Panen Cabai di Gunungkidul Anjlok, Ini Penyebabnya Petani cabai di Gadingsari, Sanden, Bantul memanen cabai di lahan pertaniannya, Rabu (7/6/2023). - Harian Jogja/Yosef Leon

Advertisement

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—Panen cabai besar, teropong, dan keriting selama triwulan pertama 2024 mengalami penurunan dibandingkan periode yang sama tahun lalu. 

Sekretaris Dinas Pertanian dan Pangan (DPP) Kabupaten Gunungkidul, Raharjo Yuwono mengatakan panen cabai mengalami penurunan sebesar 608,28 kuintal atau 60.828 kilogram (kg).

Advertisement

Total produksi cabai ketiga jenis itu selama triwulan pertama tahun ini mencapai 561,68 kuintal. Produksi cabai keriting paling banyak mencapai 254,24 kuintal.

BACA JUGA: Kasus Laka Lantas di Bantul Meningkat Tajam, Setahun Telan 138 Nyawa, Kerugian Mencapai Rp1,48 Miliar

“Tahun ini tidak ada program peningkatan produktivitas cabai. APBN juga hanya fokus untuk padi, jagung, dan lainnya,” kata Raharjo dihubungi, Jumat (7/6/2024).

Apabila produksi itu dirinci per bulan, maka produksi cabai besar pada Januari yaitu 86,29 kuintal, Februari 98,75 kuintal, dan Maret 95,8 kuintal. Jumlah ini turun 51,99% dibandingkan tahun sebelumnya.

Lalu, produksi cabai teropong pada Januari yaitu 0 kuintal, Februari 6,3 kuintal, dan Maret 20,3 kuintal. Jumlah ini turun 75,37% dibandingkan tahun sebelumnya.

Kemudian, produksi cabai keriting pada Januari yaitu 86,29 kuintal, Februari 92,45 kuintal, dan Maret 75,5 kuintal. Jumlah ini turun 46,70% dibandingkan tahun sebelumnya.

Berbeda dengan ketiga jenis itu, produksi cabai rawit justru mengalami kenaikan sebesar 20,20% dibandingkan tahun sebelumnya atau ada pertambahan 1.057,51 kuintal.

Adapun total produksi cabai rawit mencapai 6.293,44 kuintal dengan rincian pada Januari mencapai 1.646,59 kuintal, Februari 2.461,11 kuintal, dan Maret 2.185,74 kuintal.

BACA JUGA: Tumpukan Sampah di Depo dan Jalan, Imbas Belum Optimalnya TPS 3R

Sebelumnya, Subkoordinator Sarana dan Prasarana Perkebunan dan Hortikultura DPP Gunungkidul, Eni Wijayanah mengatakan jawatannya telah memberikan sebanyak 16 cultivator ke 16 kelompok tani (KT), Maret 2024.

KT yang mendapat cultivator merupakan kelompok yang fokus pada sektor pertanian perkebunan dan hortikultura. Pemberian alat tersebut diharapkan dapat meningkatkan produksi pertanian.

Senada dengan Eni, menurut Kepala DPP Gunungkidul, Rismiyadi, alat produksi pertanian  yang diberikan merupakan wujud bantuan agar KT dapat mengoptimalkan proses pengolahan tanah, terutama untuk komoditas hortikultura dan perkebunan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Tindak Asusila, Ketua KPU Bayar Sewa Apartemen dan Janjikan Biaya Hidup Rp30 Juta per Bulan

News
| Rabu, 03 Juli 2024, 18:57 WIB

Advertisement

alt

Harga Tiket Masuk Museum Benteng Vredeburg dan Jam Buka

Wisata
| Sabtu, 29 Juni 2024, 16:37 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement