Advertisement
Pantai Parangtritis Potensial untuk Spot Surfing, Dinas Pariwisata Tak Punya Anggaran

Advertisement
Harianjogja.com, BANTUL–Pantai Parangtritis dinilai potensial untuk digunakan sebagai spot surfing atau tempat berselancar. Meski begitu, Dinas Pariwisata (Dinpar) Bantul mengaku pengembangan potensi tersebut masih terkendala anggaran yang terbatas.
Kepala Dinpar Bantul, Saryadi menilai Pantai Parangtritis berpotensi untuk dikembangkan sebagai tempat surfing karena ombaknya besar, meski tak dipungkiri ada banyak kasus wisatawan terseret ombak.
Advertisement
“Terkait korban terseret ombak, yang berbahaya ketika berada di lokasi palung. sebenarnya kalau mengikuti arahan Tim SAR masih banyak lokasi-lokasi yang aman,” ujarnya.
Sayangnya menurut dia, Dinpar Bantul masih mengalami kendala dalam mengembangkan potensi tersebut lantaran anggaran yang terbatas. Dia pun mendorong kelompok masyarakat turut serta mengembangkan potensi tersebut.
“Karena keterbatasan anggaran Dinpar belum bisa menyelenggarakan event surfing lagi. Sementara kami mendorong kelompok-kelompok penggemar [surfing] dan pelaku usaha wisata untuk terus menghidupkan surfing di Pantai Parangtritis,” ujarnya.
Koordinator Satlinmas Rescue Istimewa Wilayah Operasi III Pantai Parangtritis, Muhammad Arif Nugraha menyampaikan surfing di Pantai Parangtritis telah dilakukan sejak tahun 2004. Saat itu, menurut Arif pihaknya mendapatkan bantuan papan surfing dari CSR. Kemudian, sejak saat itu masyarakat sekitar bersama anggota Satlinmas Rescue Istimewa Operasi III Pantai Parangtritis mulai mengembangkan potensi surfing di sana.
Pantai Parangtritis berpotensi dijadikan tempat surfing lantaran ombak yang ada cukup tinggi yang dapat mencapai sekitar empat meter. Selain itu, menurutnya, Pantai Parangtritis juga memiliki beberapa palung yang dapat digunakan sebagai lokasi surfing.
BACA JUGA: Joko Sebut Berpisah di Pilkada 2024, Bupati Halim Membantah
“Surfing malah di daerah daerah palung [rip current] atau ekor palung, yang arus baliknya kuat,” ujarnya, Rabu (19/6/2024).
Diketahui Pantai Parangtritis memiliki beberapa rip current dengan kecepatan mencapai 80 km/jam, dan interval ombak sejauh 700 meter.
Dia menilai atlet surfing selama ini telah terlatih untuk menaklukan ombak yang tinggi. Sehingga meskipun Pantai Parangtritis memiliki rip current hal itu tidak menjadi kendala bagi peselancar.
Di sana telah diselenggarakan event surfing berskala nasional hingga tiga kali. Dalam event tersebut, antusiasme masyarakat dinilai cukup tinggi lantaran peserta yang berpartisipasi dari DIY dan luar DIY. Peserta dari DIY pun mencapai sekitar 40 orang. Sementara peserta dari luar DIY dinilai lebih banyak daripada itu.
Plt Kepala Satpol PP DIY, Noviar Rahmad menyampaikan Pantai Parangtritis sudah lama digunakan sebagai tempat surfing. “Pantai Parangtritis memang bisa untuk surfing, bahkan sudah sering diadakan lomba surfing tingkat nasional di sana,” ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Dua Kapal Wisata tenggelam di China, Tiga Orang Tewas dan 14 Hilang
Advertisement

Asyiknya Interaksi Langsung dengan Hewan di Kampung Satwa Kedung Banteng
Advertisement
Berita Populer
- Ajak Lurah dan Panewu, Pemkab Kulonprogo Gencarkan Inventarisasi Naskah Kuno
- Bentang Alam Karst di Gunungkidul Dipastikan Tak Berubah, Masih 757,37 Kilometer
- Pantau Ujian ASPD Tingkat SMP Besok, JCW Buka Posko Pengaduan
- Komunitas Berbagi Beras Kembali Bedah Rumah di Kulonprogo
- Atap Ruang Kelas SDN Kledokan Ambrol, Tidak Ada Korban Jiwa
Advertisement