Advertisement

Pemkab Kulonprogo Kembangkan Konservasi Air Berkelanjutan di Tiga Kapanewon

Newswire
Sabtu, 22 Juni 2024 - 20:27 WIB
Maya Herawati
Pemkab Kulonprogo Kembangkan Konservasi Air Berkelanjutan di Tiga Kapanewon Petugas mengecek sumber mata air di wilayah Kapanewon Kalibawang, Kabupaten Kulonprogo. Antara - ist/Dokumen DLH Kulonprogo

Advertisement

Harianjogja.com, KULONPROGO—Program konservasi air yang berkelanjutan dan melibatkan masyarakat dikembangkan di tiga kecamatan/kapanewon di Kulonprogo untuk menjaga kelestarian mata air.

Penyuluh Lingkungan Hidup pada Bidang Tata Lingkungan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kulonprogo Anhar Isnawan di Kulonprogo, mengatakan tiga lokasi konservasi berkelanjutan yakni Kapanewon Kalibawang, Samigaluh, dan Pengasih.

Advertisement

"DLH telah intensif dilakukan kegiatan penanaman pohon untuk menjaga kelestarian mata air," kata Anhar, Sabtu (22/6/2024).

Menurut dia, mata air adalah sumber daya alam yang sangat penting dan sensitif. Konservasi mata air sangat penting untuk memastikan keberlanjutan sumber daya air dan memiliki berbagai manfaat untuk masyarakat.

Upaya konservasi mata air dapat dilakukan melalui berbagai cara, termasuk memperhatikan kualitas air, mengembangkan program konservasi yang berkelanjutan, dan menggunakan teknologi modern.

"Dengan demikian kita dapat memastikan keberlanjutan sumber daya air dan menjaga kualitas hidup masyarakat," katanya.

Anhar mengatakan beberapa tahun terakhir konservasi mata air telah menjadi fokus utama dalam upaya memastikan keberlanjutan sumber daya air di berbagai wilayah.

Di Kapanewon Kalibawang, Samigaluh, dan Pengasih, kata dia,  masih banyak ditemukan sumber mata air yang dapat digunakan masyarakat bila terjadi kekurangan air saat musim kemarau.

BACA JUGA: Sebuah ATM di Condongcatur Sleman Dirusak, Polisi Kejar Pelaku

"Oleh karena itu konservasi mata air harus dilakukan secara aktif dan berkelanjutan untuk memastikan keberlanjutan sumber daya air," katanya.

Lebih lanjut Anhar mengatakan upaya konservasi mata air dapat dilakukan melalui berbagai cara. Pertama, masyarakat harus memperhatikan kualitas air dan menghindari pencemaran air. Kedua, pemerintah harus mengembangkan program konservasi yang berkelanjutan dan melibatkan masyarakat dalam upaya konservasi. Ketiga, teknologi modern dapat digunakan untuk memantau kualitas air dan mengurangi polusi.

"Contoh upaya konservasi mata air dapat dilihat dalam beberapa lokasi. Di Kabupaten Kulonprogo, misalnya, masyarakat telah melakukan kegiatan nyadran, tawu sendang, dan kerja bakti untuk membersihkan mata air," katanya.

Sebelumnya Kepala Pelaksana BPBD Kulonprogo Taufik Prihadi mengatakan secara umum diperkirakan potensi kekeringan masih di wilayah yang selama ini terjadi yaitu Kapanewon Samigaluh, Girimulyo, Kokap, Kalibawang, Panjatan, dan Pengasih.

Ia mengatakan penanganan kekeringan tidak hanya bisa dilakukan oleh BPBD. Di beberapa Organisasi Perangkat Daerah (OPD) lain seperti Dinas Pekerjaan Umum ada program penambahan jaringan air bersih/pamsimas. Kemudian di DLH juga ada kegiatan penanaman pohon untuk menjaga keberlangsungan mata air.

Ia berharap kegiatan itu dilakukan secara simultan dan berkesinambungan, sehingga dapat mengurangi persoalan kekurangan air bersih di wilayah Kulonprogo.

"Saat ini Program Pamsimas sudah dipasang hingga pelosok dan penghijauan juga dilakukan secara masif. Harapannya dapat mengantisipasi dampak kekeringan di Kulonprogo," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Antara

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terkait

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Gempur Rokok Ilegal

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Server PDN Dibobol, Menteri Budi Arie Klaim Tak Ada Kebocoran Data

News
| Jum'at, 28 Juni 2024, 06:37 WIB

Advertisement

alt

Gunung Batu di Tiongkok Dijuluki Ujung Pisau Berkat Bentang Alamnya yang Unik

Wisata
| Minggu, 23 Juni 2024, 13:57 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement