Advertisement

Terbitkan Buku Warcil, Siswa SD Marsudirini Yogyakarta Berbagi Pengalaman Jadi Wartawan Cilik

Media Digital
Jum'at, 28 Juni 2024 - 20:07 WIB
Arief Junianto
Terbitkan Buku Warcil, Siswa SD Marsudirini Yogyakarta Berbagi Pengalaman Jadi Wartawan Cilik Acara bedah buku Warcil Alumni 2023 dalam puncak perayaan 104 tahun SD Marsudirini Yogyakarta, Jumat (28/6/2024). - Lajeng Padmaratri

Advertisement

JOGJA—Ada yang menarik dalam puncak perayaan 104 tahun SD Marsudirini Yogyakarta pada Jumat (28/6/2024). Acara ini dimeriahkan dengan bedah buku Warcil Alumni 2023.

Warcil adalah program wartawan cilik yang dilaksanakan SD Marsudirini Yogyakarta. Program ini merupakan wujud pembelajaran kontekstual untuk mengembangkan kemampuan literasi para siswa dengan output buku karya siswa kelas VI.

Advertisement

Acara yang digelar di Auditorium Fransiskus Assisi SD Marsudirini Yogyakarta ini membedah buku Warcil Alumni 2023. Salah satu penulis yang menjadi narasumber dalam acara ini, Angelia Vania Putri, membagikan pengalamannya saat terlibat dalam buku Warcil Alumni 2023"Ini pengalaman yang menarik. Karena saya pertama kali wawancara ke narasumber yang mana itu bukan teman kami atau guru kami, jadi deg-degan banget," ujar Vania saat acara bedah buku.

Meskipun sempat gugup, Vania dan teman-temannya bisa melalui tahapan wawancara itu dengan baik karena sudah mendapat pembekalan. Seusai wawancara, dia dan teman-teman juga merangkum hasilnya menjadi tulisan yang akhirnya kini diterbitkan dalam buku Warcil.

Kepala SD Marsudirini, FX. Oktaf Laudensius mengungkapkan bahwa Warcil merupakan program yang sudah dimulai sejak 2023 lalu dengan harapan untuk mengembangkan literasi siswa. "Kami ingin buku ini bisa menjadi buku kenangan siswa yang spesial, karena di dalamnya memuat tulisan yang dikerjakan alumni. Harapannya bisa konsisten jadi buku tahunan mengikuti karakter generasi," terang Oktaf.

Program ini dikerjakan berkat pendampingan YB Margontoro yang merupakan wartawan senior dan pegiat literasi. Dia mengapresiasi para siswa yang tidak hanya mampu menulis, melainkan juga berani bertanya dan melakukan wawancara para narasumber dalam proses produksi buku ini. "Sepertinya ini pionir, ini karya perdana dari satuan pendidikan sekolah dasar. Ke depan, yang menjadi tantangan adalah konsistensi. Ini saya apresiasi karena mereka berani wawancara narasumber yang usianya seusia ayahnya, omnya, pakdenya. Jadi saya harap ini bisa terus berlanjut," terangnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Arab Saudi Buka Peluang Kontrak Jangka Panjang 3 Tahun untuk Layanan Haji

News
| Senin, 01 Juli 2024, 02:57 WIB

Advertisement

alt

Harga Tiket Masuk Museum Benteng Vredeburg dan Jam Buka

Wisata
| Sabtu, 29 Juni 2024, 16:37 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement